Tak ada yang benar-benar teduh
selembut senyummu
walau diterjang waktu, dilumuri debu
dan hatiku tetap terbaring sendiri
raga-raga yang tak lagi kuat berdiriSemua darah sudah bersusah payah
yang kalah dan lebih bernanah
tersungkur ke bencah tanah; basah
dan tangis-tangis pecah terbelahMata membelah cinta dan kebodohan
membuka harap yang tak bisa dimenangkan
dan tangan dijadikan umpan pemikatan
seribu jiwa telan kepahitan kekosonganDirengkuh tubuh yang tak kukuh
deru di dada menyembunyikan tanya
kepada jalan-jalan yang hampa
ditanggalkan rasa sudah tak membaraAnak-anak bulan menghitung hari
janji tinggal setengah, kemudian mati.Ketika waktu dapat menerka rasa
dan tubuh-tubuh ialah fanaKita mungkin memikul air mata sementara
meski terus dijejali derita tanpa dibekali senjata.-mesinketik
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjahit Luka
PoetrySekumpulan puisi yang bercerita tentang luka-luka dari kerasnya jatuh cinta. Aku adalah sepasang mata yang sedang menentang malam untuk menatap senja lebih lama. Ya, lebih lama lagi. Dan ya, bagian awal diawali dengan seorang senja. Dan selamat memb...