Kepada Nic

29 4 0
                                    

Tak ada yang benar-benar teduh
selembut senyummu
walau diterjang waktu, dilumuri debu
dan hatiku tetap terbaring sendiri
raga-raga yang tak lagi kuat berdiri

Semua darah sudah bersusah payah
yang kalah dan lebih bernanah
tersungkur ke bencah tanah; basah
dan tangis-tangis pecah terbelah

Mata membelah cinta dan kebodohan
membuka harap yang tak bisa dimenangkan
dan tangan dijadikan umpan pemikatan
seribu jiwa telan kepahitan kekosongan

Direngkuh tubuh yang tak kukuh
deru di dada menyembunyikan tanya
kepada jalan-jalan yang hampa
ditanggalkan rasa sudah tak membara

Anak-anak bulan menghitung hari
janji tinggal setengah, kemudian mati.

Ketika waktu dapat menerka rasa
dan tubuh-tubuh ialah fana

Kita mungkin memikul air mata sementara
meski terus dijejali derita tanpa dibekali senjata.

-mesinketik

Menjahit LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang