CSA -- Chapter 1

127K 5.9K 522
                                    

Hello everyone!!!
Aku datang lagi dengan cerita baruku yang mungkin sedikit absurd wkwkwk. Aku berharap cerita ini bisa menemani hari kalian dan bisa menghibur. Jangan lupa follow akun wattpad aku ya gaes dan tinggalkan vote serta komentar kalian.
Happy Reading!!!!
****

Awan gelap menghiasi langit sore ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan gelap menghiasi langit sore ini. Awan itu seakan tau ada hati yang ingin memberontak akan sebuah keputusan.

Pertengkaran kecil terjadi sesaat, sebelum langit menjatuhkan tetesan air yang akan menyelimuti kesedihan.

Awalnya ia mau memperkenalkan kekasihnya, akan tetapi ia malah dikejutkan dengan suatu perkataan.

"Kamu sudah papa jodohkan Marina!"

Seketika langit bergemuruh saat kata-kata itu merasuki telinga Marina, gadis 18 tahun yang sebentar lagi menyelesaikan sekolah menengah atasnya.

Beribu alasan sudah diberikan oleh Marina, akan tetapi Hanung tetaplah Hanung yang keras kepala. Semua anak-anaknya harus mengikuti kehendaknya.

Flashback on

"Tapi Pa aku belum tamat sekolah!" ucap Marina membantah perkataan sang papa.

"Lalu bagaimana dengan pacar mu itu?" tanya sang papa dengan nada yang sangat tinggi.

"Kami hanya-"

"Papa tidak peduli! Kamu selesaikan sekolah mu, lalu menikah dengan pilihan papa!" ucap sang papa yang beranjak meninggalkan Marina.

"Papa selalu begitu! Dari zamannya Kak Aya dan Bang Romi selalu dipaksa harus ikut kemauan Papa!" teriak Marina yang sudah tak bisa menahan emosinya lagi.

Marina berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Ia membanting pintu kamarnya dengan sangat keras, lalu berlari ke sudut kamarnya.

Flashback off

Disinilah Marina sekarang. Ditempat yang menjadi saksi akan kesedihan maupun kesenangan yang Marina rasakan. Tempat yang menjadi teman saat Marina membutuhkan seseorang untuk menumpahkan pikirannya. Tempat yang mengetahui baik buruknya Marina.

Langit terus bergemuruh, sejak pertengkaran yang terjadi antara Marina dan orang tuanya. Marina bukanlah gadis yang penakut dengan suara gemuruh. Ia sedang meratapi bagaimana kehidupannya setelah ini. Ia menatapi tetes demi tetes air hujan yang membasahi halaman rumahnya.

Marina pov...

Menjadi seorang anak dari pengusaha terkenal tidaklah mudah. Semua sikap dan tata krama harus tercermin agar menjadi contoh untuk masyarakat luas.

Setelah beberapa tahun yang lalu. Saat Papa memaksa Kak Aya untuk menikah dengan pilihannya, aku seharusnya sadar bahwa hal tersebut akan terjadi juga pada ku.

Cinta Setelah Akad (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang