CSA -- Chapter 11

39.4K 4.2K 247
                                    

Happy Sunday!!!
Lagi weekend gini enaknya ditemenin sama yang uwuwuw ya 🤭
Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya ya, Marina dan Reza selalu setia menemani weekend kalian.

Happy Reading!!!

****

"Udah ya berbincang nya, ayo bantu Umi masak untuk nanti malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ya berbincang nya, ayo bantu Umi masak untuk nanti malam." Umi beranjak dari duduknya diikuti Kak Rika.

"Umi nggak usah masaklah, biar para menantu aja yang masak." kali ini Iki yang bicara. Aku tersentak dan menoleh meminta pertolongan Reza. Reza hanya terdiam, ia sibuk bermain dengan Rara.

"Jangan dong, Umi mau masak bareng menantu-menantu Umi. Biasanya kan sama Rika aja." ucap Umi yang membuatku sedikit lega. Namun, jantungku berdetak dengan kencang takut Umi marah kalau tau aku tidak bisa memasak.

"Ayo Rika, Marina." ajak Umi yang sudah berlalu mendahului kami ke dapur.

Aku dan Kak Rika berjalan bersamaan menyusul Umi. Rumah orang tuanya Reza sama besarnya dengan rumah Papa dan Mama tapi kehangatan keluarganya sungguh sangat berbeda membuat aku betah berada disini untuk beberapa saat.

"Mau masak apa Umi?" tanya Kak Rika yang sudah siap-siap dengan celemek nya.

"Opor ayam aja deh gimana? Marina makan nggak opor ayam?" tanya Umi memandang ramah.

Aku menganggukkan kepalaku, "Apa Umi sering masak sendiri?" tanyaku yang tidak melihat keberadaan pembantu rumah tangga yang tadi membukakan pintu untuk aku dan Reza.

Umi mengambil wajan yang bergantung tak terlalu jauh. "Di rumah ini pembantu hanya untuk cuci baju, cuci piring, sama bersihin rumah aja. Kalau masak Umi sendiri karena kan yang suami butuhkan adalah masakan isteri bukan masakan pembantu." ucap Umi sambil meletakkan wajannya di atas kompor.

"Ayo Marina tolong buang kulit bawangnya setelah itu di blender." ucap Umi menyuruhku.

Aku melihat ke sekeliling mencari yang namanya bawang. Aku tidak mengingat bentuknya karena Reza menyebutkannya dengan cepat.

"Ini ya Umi?" Aku memegang benda panjang yang berwarna oren dan menunjukkannya pada Umi.

Terdengar suara tawa dari Kak Rika yang menertawakan ku. "Itu kunyit Marina." ucapnya yang masih tertawa.

"Kamu tidak pernah memasak?" tanya Umi dengan ekspresi kebingungannya. Aku menggeleng tanda memberitahu bahwa aku tidak pernah memasak. Aku malu, sangat malu didepan Umi dan Kak Rika saat ini. Ingin rasanya aku mengulang masa lalu hanya untuk sekedar belajar memasak.

"Tak apa, nanti Umi ajarkan." ucap Umi dengan menampilkan senyumannya.

Umi menghampiri ku, ia memegang sebuah benda bulat kecil yang berwarna merah. "Ini namanya bawang merah, dan ini bawang putih." ucap Umi mengambil beberapa diantaranya.

Cinta Setelah Akad (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang