TOMORROW WITH YOU
Warning!
Cerita ini mengandung unsur dewasa dan kekerasan. cerita ini juga masih terdapat kesalahan kata atau kalimat yang tidak sesuai.mohon di maklumi dan Terimakasih....Jangan lupa sama vote nya....
***
Bagian dari hidupku adalah untuk mengaguminya. dua tahun telah berlalu aku tetap setia menjadi pengagumnya setidaknya itu yang kurasakan sebelum hal itu terus berkembang menjadi perasaan lain.
aku mencintainya.
Alexander Hudson merupakan sosok pria yang tampan, bertubuh tinggi tegap dan atletis, Alex juga adalah sosok pria dengan kepribadian tegas namun sayangnya terkesan dingin. meski aku mencoba seribu cara mendekatinya pria itu selalu berusaha menjauhkanku. dengan kata lain aku hanya penganggunya well memang menyedihkan namun begitu kenyataanya.
-catatan 20 nov 2016
***
Malam itu begitu sunyi, begitu mencekam dengan hawa dingin yang terasa menusuk kulit. akan tetapi hawa dingin itu sama sekali tidak bisa berpengaruh bahkan di tubuh seorang gadis yang hanya mengenakan pakaian dalamnya saja.
Dengan wajah penuh luka lebam dan darah di sekujur tubuhnya dia terlihat begitu kotor, begitu menjijikan serta menyedihkan.
Gadis itu berdiri mematung dalam kegelapan dan keheningan hutan. tatapan matanya kosong mengarah pada sebuah danau yang membentang luas dan dalam yang ketenangannya membuat iri.
Bagi gadis itu danau tersebut seperti sebuah harapan terakhirnya dan dia ada di sini untuk menggapai harapan tersebut.
Mati...
Ia berharap untuk mati.Mengakhiri rasa sakitnya, mengakhiri penderitaannya.
Gadis itu memejamkan matanya kemudian perlhana mulai berjalan memasuki danau. Rasa dingin yang munusuk dan membuat perih segera menyentuh kulitnya yang di penuhi luka namun itu tidak menghentikannya. Dia tetap melangkah memasuki danau tersebut, semakin dalam semakin bagus hingga beberapa saat kemudian tubuhnya benar-benar tak telihat lagi, menghilang dalam keheningan dalam danau.
Gadis itu membiarkan air danau tersebut menenggelamkannya, merenggut jiwanya secara perlahan dengan cara menyakitkan.
Ia tidak menyesal melakukannya lagi pula Ini adalah pilihannya.Sejak awal dia telah hancur, tumbuh dari keluarga yang berantakan dan tak pernah menganggapnya seakan belum cukup sekarang semua mimpi serta satu-satunya harapan telah hancur bersama dengan setiap langkah kepergiaan serta penghianatan orang yang ia cintai, orang yang ia percaya.
Sekarang semua telah berubah menjadi sebuah penyesalan. semua hanya sia-sia.Dia menyadarinya, sajak awal ia tahu semua hanya omong kosong. seharusnya ia tidak pernah mencintai pria itu. seharusnya ia berhenti akan tetapi ia telah buta, buta terhadap semuanya bahkan ketika pria itu terang-terangan menolaknya, mengusirnya, menghinanya dan merendahkannya. Dia membenci dirinya karena rupanya ucapan pria itu benar bahwa dia adalah wanita bodoh yang terbutakan oleh cinta.
Seharusnya malam itu menjadi akhir dari hidupnya namun saat ini di sinilah aku berada dan di hadapanku pria itu kembali setelah delapan tahun berlalu.
"Clairine apa kau mengingatku?"
Aku membencimu.
Tentu saja aku mengingatnya, mengenalinya dengan pasti dan muak karenanya. Untuk kesekian kalinya aku membenci diriku saat ini, aku benci karena masih bisa mengenalinya bahkan ketika delapan tahun telah berlalu. Tidak perduli berapa kali pria itu mencoba menjauhkanku dulu.
Aku terdiam, tidak merasa ingin mengatakan sesuatu tapi aku penasaran bagaimana rasanya seolah dilupakan. Apa itu akan menyakitinya melebihi rasa sakit yang ku alami. Apa kah itu akan sama?
"Siapa kau? apa kita saling mengenal?"
Dan yea...Pria itu terlihat terkejut sehingga cengkraman di bahuku terlepas begitu saja. Baguslah, dengan begitu aku bisa pergi karena sungguh aku sudah muak dengannya.
"Jangan bercanda Clairine, Aku tahu kau mengingatku, aku tahu kau mengenalku!"ucap pria tersebut bersikeras.
Itu terdengar lucu, Mengapa sekarang dia begitu ingin aku mengingatnya ketika dulu dia hanya ingan menjauhkanku dari hidupnya.
"Clairine kau tidak mungkin melupakanku, kan?"
"Maaf sir, tapi Aku benar-benar tidak mengenal anda."
Bagus. Seharusnya ini akan membuatnya selesai dan rupanya perkiraanku benar, pria di hadapanku tampak tak bisa mengatakan apapun lagi. ini menarik pikirku, melihatnya yang terlihat konyol namun karena tak ingin berlama-lama aku pun melangkahkan kakiku dan pergi meninggalkannya.
"Kenapa?"tanyanya pelan terdengar nampak kecewa, dan jawabannya sudah pasti.
Karena aku membencimu Alex.
***
Aku tahu aku seharusnya mengejarnya tapi aku hanya terdiam memperhatikan punggung kecilnya yang semakin menjauh dari pandanganku meski begitu aku bersumpah bahwa aku akan menemuinya kembali.
Hingga sepanjang hari itu aku tidak bisa menghentikan diriku untuk tidak memikirkan Clairine, tidak bisa berhenti bertanya-tanya atas sikap Clairine yang terkesan begitu dingin kepadaku dan bahkan berpura-pura tidak mengenalku.
Aku akui itu mengangguku, Itu juga membuatku khawatir.
Mengapa Clairine bersikap seperti itu kepadaku? Apa jangan-jangan aku memang salah mengenali seseorang? Namun hal terhakir jelas-jelas terdengar konyol.Wanita itu adalah Clairine bahkan jika wanita itu benar-benar melupakannya dan mengubah wajahnya aku rasa aku akan tetap tahu bahwa wanita itu adalah Clairine. Karena Clairine bell memiliki warna mata biru yang jernih seperti lautan yang dangkal hingga kau bisa melihat isinya namun ketika ingatanku berkelana mengingat kembali pada pemilik mata itu aku menyadari bahwa bahwa kini hanya ada kehampaan di dalam matanya.
Apa yang telah terjadi kepadanya?
Kemudian aku melihat pada ibuku di bawah, tepatnya kepada beliau saat ini tengah berada di taman mengatur beberapa bunga kesukaannya dan pikiranku itu kembali terlintas di kepalaku.
Apa yang sebenarnya terjadi kepada Clairine dan mengapa ibuku mencoba menyembunyikannya dariku?
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow With You
RomanceWarning!!! Cerita ini mengandung airmata! Siap-siap tisyuuu😚 Aku pake merk pas** kamu merk apa? 😁😁😁