Sesampainya dirumah Stela langsung menaruh baju yang berada di lemari kedalam kopernya
"Ka... Lu mau kemana?" Tanya Eska
"Bisa ga kalau masuk kamar orang tuh diketuk dulu" ucap Stela sedikit membentak
"Lu kenapa si!! engga kaya biasanya. Gue tiap hari begini loh, nyelonong masuk kamar lu, lu juga engga marah tapi sekarang kenapa lu marah" Tukas Eska tapi tak dijawab oleh stela
"Bunda mana?" Tanya Stela
"Ada dibawah" jawab Eska
Stela mendorong kopernya keluar kamar
"Jangan pernah masuk ke kamar gue lagi" ucap Stela membuat Eska menganguk
"Sayang kamu mau kemana?" Tanya bunda
"Bun..... Stela mau minta izin sama bunda"
"Izin untuk apa?"
"Stela ingin nge-kos" jawab stela yang membuat Kirani berhenti memasaknya
"Bunda tidak salah dengar kan, ada apa sampai sampai kamu mau nge-kos dan meninggalkan bunda,ayah dan adikmu" ucap Kirani memegang tangan Stela
"Bunda, stela hanya ingin hidup mandiri. Jadi izinin stela untuk nge-kos ya"
"Tapi kenapa kamu mengatakan ini secara mendadak stel" ucap Kirani membuatnya tersenyum
"Sebenarnya stela ingin mengatakan semua ini dari jauh jauh hari. Tapi time nya tidak pernah tepat" jelas Stela membuat Kirani bernafas cukup panjang
"Jadi bunda izinin Stela kan?"
"Bunda harus menjawab ini dengan berat hati. Bunda mengizinkan kamu tapi kamu harus ingat setiap menit atau bahkan setiap detik kamu telofon bunda, oke" ucap Kirani dijawab anggukan
"Aku pamit. Selamat malam" ucap Stela mulai menjauh dari hadapan sang bunda dengan tetes demi tetes air mata
Saat stela sampai diteras rumahnya ia melihat mobil Aditya memasuki pekarangan rumah
"Ayo saya antar" ucap Aditya mulai membawa koper stela kedalam mobilnya
"Mas....stela ingin pergi dari rumah ini! Tahan dia mas untuk tidak pergi dari sini" ucap Kirani yang sudah dihadapannya
"Sayang biarkan dia hidup mandiri" ucap Aditya
"Ko kamu tau kalau dia keluar dari rumah karena ingin hidup mandiri" ucap Kirani membuat Aditya bingung menjawab ucapan Kirani
"Aku yang memberi tahu ayah, Bun" timpal Stela membuat Aditya bernafas lega
"Aku izin untuk mengantarkan stela dulu ya" ucap Aditya dijawab anggukan lemah
"Eska kamu jaga bunda kamu"
"Siap yah"
"Hati hati ka" ucap Eska membuat stela tersenyum tipis
"Bila kamu sudah mendapatkan uang dari tuan Azof kamu harus segera transfer kesaya" ucap Aditya hanya didiami oleh stela
"Maaf mau ketemu siapa?" Tanya satpam
"Tuan Azof ada pak?"
"Apa sudah buat janji sebelumnya?"
"Sudah pak"
"Sebentar ya pak. Saya telopon tuan Azof dulu" ucapnya dijawab anggukan
"Silahkan masuk pak" ucapnya berjalan membuka gerbang untuknya
"Langsung masuk saja pak. Tuan Azof sudah menunggu bapak didalam"
"Terimakasih ya pak" uca Aditya sambil tersenyum
"Ayo" ucapnya membuat stela melangkah masuk
"Selamat malam"
Cukup aneh saat stela memasuki kedalam rumah ini. Bukan Pria tua Bangka tapi pria yang bisa dibilang umurnya sama dengannya
"Mau minum apa pak?" Tanya pembantu didalam rumah pria itu
"Tidak perlu Mba. Saya langsung pulang"
"Saya sudah mengantarkan pesanan anda tuan, kalau begitu saya izin pamit" ucap Aditya hanya dijawab anggukan oleh Azof
Saat Aditya mulai menjauh dari hadapan Stela. Azof langsung melihat kearah stela
"Antar dia kekamarnya" ucapnya melangkah menuju lantai atas
"Ayo non. Mbok antar untuk beristirahat"
"Oh ya mbok kita belum kenalan. Aku Stela"
"Mbok Iyem" ucap mbok Iyem
"Semoga betah ya non disini"
"Maaf mbok. Apa stela boleh bertanya"
"Silahkan non"
"Kenapa dia memanggil saya kesini ya?" Pertanyaan Stela membuat mbok Iyem tersenyum
"Non tenang saja den Azof orang yang baik ko dia tidak akan melukai non. Yasudah kalau begitu non istirahat" ucap mbok Iyem melangkah pergi dari kamarnya
Stela menghirup nafas panjang dan mulai merapikan pakaian kedalam lemari
"Ya Tuhan lindungilah aku disetiap langkahku" ucap Stela mengepalkan kedua tangannya
Stela sudah mulai menutup matanya tapi kamar yang berada disebelah begitu berisik. Stela mulai melangkah ke kamar sebelah
Pintu kamar terbuka tapi lampu tidak ada satupun yang menyala
"Permisi" ucap Stela melangkah pasti untuk mencari saklar lampu
Lampu menyala. Mata stela menangkap Pemilik rumah termenung dipojok kamar
Stela memberanikan diri untuk mendekati Azof. Azof tidak sedikitpun terusik dengan kehadiran stela, stela hanya diam menatap wajah Azof hingga laki laki itu mengangkat wajahnya
"Kata bunda, laki laki harus kuat tidak boleh menangis. apalagi menangisinya dimalam hari" ucap Stela yang mendapatkan tatapan tajam dari Azof
Stela menatap sekelilingnya. Banyak sekali botol yang berserakan dilantai
"Kamu pecandu Alkohol" ucap Stela yang melihat begitu banyak botol minuman keras
"Bukan urusanmu" ucap Azof merampas botol itu dari tangan Stela
"Keluar" ucap Azof sudah berdiri didepan pintu kamar. Stela pun mulai berdiri
"Jaga kesehatan kamu Zof. Masa depanmu masih panjang" ucap Stela sambil tersenyum lalu pergi dari hadapan Azof
'masa depan mu lebih panjang' batin Azof
#####

KAMU SEDANG MEMBACA
MEIN LEBEN (AURISTELA)
Mystery / ThrillerInstagram : @mrsyzhra.adinda PERINGATAN KERAS UNTUK TIDAK MENJIPLAK CERITA INI❗❗❗ -=Update Setiap Hari Rabu=- Cerita yang saya publis #BAD GIRLS (break) #KENZONAYA #VATTENE (Selesai) #RENATA (Selesai) #MEIN LEBEN (New) Cewek cantik bernama Auristel...