9. Anin

3 0 0
                                        

Bel istirahat sudah berbunyi

Stela dan ketiga sahabatnya sedang bersantai dengan makanannya

Ketukan meja membuat mereka semua menoleh. Stela menarik nafas panjang

"Gue duluan ya" ucap Stela mulai melangkah dengan menarik tangan Alansa

"Pura pura lupa apa gimana?" Ucapan Alan membuat stela menggeleng

"Jadi mau lu apa. Mau uang? Gue bakal transfer"

"Duit gue udah banyak" jawab alan

"Jadi apa mau lu" tanya Stela karena alan terus terdiam

*****
Saat mereka berjalan ditengah koridor banyak pasang mata yang menatapnya

"Ka" Panggil Eska membuat mereka terhenti

"Kakak kenapa jalan sama dia?" Tanya Eska

"Kenapa emangnya kalau jalan bareng kakak lu? Salah emangnya?" Tanya Alansa

Eska menarik tangan Stela

"Ka..... Eska engga suka ka sama dia! Eska tau siapa dia ka!" Ucap Eska membuat stela tertawa renyah

"Kamu enggak perlu kasih tau kakak seperti itu Ska. Emang kamu pikir kakak suka kamu pacaran sama Ridho dan kakak juga tau lebih lama siapa Ridho sebenernya" ucap Stela melangkah meninggalkan Eska

Stela Sudah berada disamping Alan. Stela menatap ridho dengan tatapan kebencian

"Ayo" ucap Stela membawa Alan menjauh dari ridho dan Eska

"Kayanya lu benci banget sama ridho. Kenapa?" Tanya Alansa membuat stela berhenti makan

"Bukan urusan lu. Lu disini hanya cukup untuk menutup mulut dari semua orang" Jawaban Stela membuat Alan tersenyum tipis

"Pulang gue tunggu di parkiran" ucap Alan lalu pergi dari hadapan Stela

****
"Stela, Alan berantem noh" teriak Ema

"Ga peduli" ucap Stela berjalan keluar kelasnya

"Dia berantem sama Azof" ucap Yara menarik tas Stela

"Terus urusannya sama gue apa" ucap Stela membalikkan badannya

"Engga ada si. Tapi kasian gue liat si Alan..." Ucap Ema

"Tumben lu kasian sama orang" ucap Sila

"Kasian wajah gantengnya babak belur" lanjut Ema mendapatkan toyoran kepala

"Pisahin sana stel" ucap Yara mendorong tubuh Stela

Entah kenapa saat stela datang. Azof langsung menjauh dari Alan

Stela membantu Alan berdiri. Wajahnya sudah lebab bahkan ujung bibirnya sedikit robek

Stela membopong Alan. Saat berpapasan dengan Azof Stela berhenti dan berkata

"Gue engga suka sikap lu yang seperti ini Zof" ucap Stela lalu pergi membawa Alan ke UKS

"Mau jadi jagoan lu" ucap Stela sambil menekan luka Alan

"Sakit La" ucap Alan menyingkirkan tangan Stela

"Wey kenapa bengong" ucap Alan menjentikan jarinya didepan wajah Stela

Stela memberikan handuk tersebut ketangan Alan

"Woy mau kemana? Lu belum selesai obatin gue?" Teriak Alan saat melihat Stela berlari

Alan berusaha mengejar Stela tapi Stela sudah lebih dahulu masuk kedalam taksi

"Aneh banget tu cewe" ucap Alan berjalan kearah motornya

Sedangkan ditempat Stela berada

Anindhita Putri Prakoso
Binti
Surya Prakoso
Lahir : 15 Februari 2002
Wafat : 12 Februari 2020

Stela berjongkok lalu mengelus batu nisan tersebut. Stela terus menerus menarik nafas panjang saat mengingat kejadian dahulu

"Maaf Nin. Gue minta maaf" ucap Stela menghapus kasar air matanya

"Bahkan sampai saat ini gue belum bisa memaafkan diri gue sendiri Nin" ucap Stela menangis dipusaran Sahabatnya itu

"Mbak" Tepukan itu membuat Stela terbangun

Stela menatap sekelilingnya, sudah gelap

"Sudah malam. Sebaiknya mbak pulang" ucap penjaga makan membuat Stela bangkit

"Terimakasih pak" ucap Stela sambil tersenyum. Penjaga makam pergi dari hadapan stela

"Nin gue pulang dulu ya. Semoga lu selalu bahagia dia sana" ucap Stela mulai melangkah pergi

"Malam" teriak Stela membuka pintu rumah Azof

"Kemana?" Tanya Azof membuat stela pergi tapi terus di halangi oleh Azof

"Gue kemanapun itu bukan urusan lu. Emang lu siapa gue?"

Stela menarik ujung bibirnya

"Latihan bicara sana!!! Orang tanya bukannya jawab malah diem aja!! Bisu lu!!" Ucap Stela menabrak kencang lengan Azof

#####

MEIN LEBEN (AURISTELA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang