Stela sudah rapih dengan pakaian santai
"Non mau kemana?" Tanya Mbok Iyem
"Saya mau kerumah bunda, Mbok" jawab Stela sambil tersenyum
"Saat pulang non tidak mabuk lagi kan" ucap mbok sedikit takut
"Tidak mbok. Stela ketemu bunda bukan ayah brengsek" ucap Stela berakhir pelan
"Stela pamit mbok"
"Adi........dirumah ada Aditya?" Adi menoleh sebentar lalu kembali fokus pada jalan
"Tidak dia lagi ada proyek" jawab Adi
"Thanks" ucap Stela saat mobil Adi terparkir didepan rumah
"Pagi Non" sapa pak Dodo dijawab Stela lebih ramah
"Ada tamu pak?" Tanya Stela karena melihat diparkiran ada motor yang cukup asing buatnya
"Ya non. Ada pacarnya non Eska" jawab Pak dodo membuat stela menoleh
Stela langsung berlari kala mendengar jawaban dari pak Dodo
"Stela" teriak Kirani yang langsung memeluk tubuh Stela
"Bunda.... Stela rindu" ucap Stela didalam dekapan bundanya
"Bunda Lebih rindu sayang" Kirani melepaskan pelukan itu lalu merapikan anak rambut stela
"Gimana apa kamu betah?" Tanya Kirani sambil membawa Stela untuk masuk
"Apa teman kos kamu asik asik?"
"Apa bunda sudah makan?" Bukannya menjawab Stela lebih memilih mengalihkan pertanyaan dari sang bunda
"Sudah. Ridho membawakan bunda Sayur sop dan ayam" jawab Kirani membuat Stela tersenyum
"Bunda sehat terus ya. Stela janji akan membawa bunda dan Eska di kehidupan yang begitu bahagia" ucap pelan Stela
"Kamu bicara apa sayang?" Tanya Kirani membuat Stela menggeleng
"Bicara apa. Dari tadi stela diam"
"Ridho Stela kenapa kalian diam saja. Bukannya kalian berdua bersahabat" ucap Kirani membuat Stela menatap tidak suka wajah ridho
"Bunda. Stela keatas dulu ya ada beberapa barang yang tertinggal"
AzofSondakh
Dimana?Stela hanya membaca pesan tersebut. Stela mendapatkan apa yang ia cari, Stela langsung kembali turun
"Minggir" ucap Stela
"Ridho gue bilang min..."
"Kita harus bicara La"
"STOP PANGGIL GUE DENGAN ITU" bentak Stela
Stela menarik dalam nafasnya
"Lu mau apa?" Tanya Stela
"Gue cuma mau persahabatan kita seperti dulu lagi la" jawaban ridho membuat stela tertawa
"Boleh? ASAL LO BISA BALIKIN ANIN"
"Setelah apa yang udah lu perbuat lu masih mau kita bersahabat. Itu engga akan pernah terjadi ridho, LU ITU PEMBUNUH LU TELAH MEMBUNUH SAHABAT GUE RIDHO" teriak Stela yang entah kapan sudah mencengkram kuat kerah baju ridho
"Bukan gue la pembunuhan nya" ucap ridho meraih tangan Stela
"Terus siapa? JELAS JELAS DISANA CUMA ADA LU DENGAN BARANG BUKTI" Stela menghentak kasar tangan Ridho
"Lepasin Ade gue sekarang juga. Gue engga mau kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinya" ucap Stela kembali melangkah
Diujung tangga Stela melihat Eska
"Kalau bunda bangun suruh dia baca kertas yang ada dikamar gue" ucap Stela melangkah keluar dari kediaman Aditya
"Bawa gue ketempat biasa" ucap Stela membuat lawan bicaranya menatapnya sebentar
"Cepet Alan" ucap Stela
"Kalau minum jangan banyak-banyak ya. Nanti takutnya gue khilaf" ucap Alan yang sudah didepan pintu club
"Bacot lu" ucap Stela lebih dahulu masuk
"Biasa Ra" ucap Stela
Saat Rara menuangkan kedalam gelas. Stela langsung merampas botol itu dan langsung meminumnya
"Lanjut kerja aja Ra" ucap Alan membuat Rara menjauh
"Lu engga minum lan" ucap Stela menyodorkan botol itu tepat diwajahnya
"Kenapa engga mau? Bukannya lu mau bersenang senang" ucap Stela yang mulai ngelantur
"Ayo Lan" ucap Stela yang terus memaksakannya untuk minum
"Ra gue minta gelas kecil satu" teriak Alan
Saat Rara datang Stela langsung menepis gelas sehingga membuat gelas itu pecah
"Alan engga butuh itu" ucap Stela memberikan botol itu ketangan Alan lalu Stela berjalan dengan sempoyongan ketengah lalu berjoget bersama pengunjung lain
"Temen lu kalau ada masalah kadang suka engga mikir ya. Masa dia pesen alkohol dengan kadar yang tinggi banget" ucap Alan membuat Rara tersenyum
"Lama lama lu juga bakal terbiasa. Eh ya cepet lu samperin sana soalnya kalau engga sadar kadang suka engga terkontrol" dan benar saja Stela sudah berada di pelukan pria. Tanpa berlama-lama Alan menarik Stela untuk menjauh dari pria tersebut
"Aditya lu membuat hidup gue berantakan Aditya"
"Lu harus membalas semua ini Aditya"
Alan tiba-tiba terkejut saat jari telunjuk Stela berada didepan mata nya
"Lu juga yang membuat sahabat gue mati" ucap Stela berakhir dengan tawa
"Kalian semua harus mati brengsek" Kondisi Stela sudah tak terkendali
"Ra gue balik dulu ya"
"Lu mau bawa Stela kemana?"
"Kerumah bonyok..."
"Eh jangan lebih baik lu bawa dia ke apartemen gue aja" ucap Rara menaruh kunci apartemen
"Lantai 12 nomor 501" jelas Rara langsung saja Alan membawa Stela keluar dari club tersebut
Dikoridor apartemen Alan dilihati oleh beberapa mata.
"Berhenti" ucap menjaga lift
"Kamu membawa anak siapa? Apalagi membawa dengan keadaan mabuk seperti ini" Alan terdiam
"Saya sodaranya pak" jawab Alan membuat penjaga tersebut menatap Alan dari ujung kaki
"Mau kelantai berapa kamu?"
"12 pak" jawab Alan yang dapat bernafas lega
"Brengsek lu semua"
"Maaf pak" ucap Alan karena tangan Stela menunjuk penjaga lift tersebut
"Gue akan membuat kehidupan kalian berantakan" pintu lift terbuka Alan langsung saja menggendong Stela lalu berlari menelusuri setiap lorong
"Ini dia" ucap Alan langsung masuk dan menaruh Stela di kursi
"Nyusahin banget lu" ucap Alan merapikan bajunya lalu berjalan ke dapur untuk menyiapkan teh hangat untuk Stela
"Eh eh jangan dimuntahin disini wey" ucap Alan membawa Stela ke wastafel untuk memuntahkan semuanya
"Pusing banget pala gue Lan" ucap Stela langsung ambruk didekapan Alan
"Gimana engga pusing. Lu minum aja kaya orang kerasukan" ucap Alan kembali menaruh tubuh Stela ke kursi
"Gue minum satu teguk aja udah pusing La" ucap Alan memijat keningnya
######
![](https://img.wattpad.com/cover/248691226-288-k42213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEIN LEBEN (AURISTELA)
Mystery / ThrillerInstagram : @mrsyzhra.adinda PERINGATAN KERAS UNTUK TIDAK MENJIPLAK CERITA INI❗❗❗ -=Update Setiap Hari Rabu=- Cerita yang saya publis #BAD GIRLS (break) #KENZONAYA #VATTENE (Selesai) #RENATA (Selesai) #MEIN LEBEN (New) Cewek cantik bernama Auristel...