Part 18

19 0 0
                                    

Sudah sebulan Ata berada di Makassar. Rencana yang awalnya hanya seminggu di Makassar tidak jadi disebabkan karena adiknya Radit yang mengalami kecelakaan motor, sehingga ia harus ikut menemani pula adiknya di rumah sakit. Namun Radit sudah baikan dan kembali ke rumah untuk lanjut dirawat. Tama juga sudah seminggu berada di Makassar namun ia berencana untuk kembali minggu ini.

"Mas ayo makan. Aku sama mama udah siapin. Ada opor juga."

"Iya Ta ayo." sambil merangkul Ata.

"Aduh² seperti pengantin baru aja ini yah pak?"

"Iya ma. Sudah berapa bulan yah kalian menikah nak?"

"Sudah empat bulan pak. Emang kenapa sih nanya²?"

"Tidak apa² nak.  Bapak berharap kalian selalu langgeng, sehat, dan bahagia selalu."

"Amin pak. Ya udah ayo makan. Mas mau pake apa aja?"

"Ayam aja deh." dengan telaten Ata menyiapkan makanan untuk Tama.

"Ma." panggil Ata.

"Apa Ta?"

"Ada pare gak di kulkas?"

"Sayur pare maksud kamu Ta?"

"Iya ma. Aku lagi pengen makan tumis pare."

"Kok barusan Ta. Eh tunggu dulu kamu udah tidak haid kapan Ta?" curiga mama Ata.

"Hmm, kalo bulan ini kayaknya belum sih. Biasa ma siklus mensku lagi gak lancar lagi."

"Bukan itu Ta. Mama yakin pasti kamu hamil."

"Ah mama sok tau deh heheee."

"Udah tidak usah banyak bicara setelah makan siang kamu pergi ke apotek beli tespek."

"Gak usah ma. Aku aja yang beli sekarang." Tama langsung berlari.

"Mas gak perlu, bentar aja sekarang kamu makan aja dulu."

"Gpp Ta. Bentar aku lanjutin lagi makannya. Tunggu bentar apotek juga deketkan. Asalamualaikum." Tama dengan segera berlari menuju apotek dengan wajah sumringah.

"Semoga benar kamu hamil Ta."

"Amin ma. Ya udah lanjut makan aja gih. Nanti biar aku yang nunggu mas Tama."

Setelah menunggu 10 menit, Rama pun kembali. Bahkan Tama membeli sampe tiga tespek yang berbeda agar hasilnya akurat. Tama berharap jika memang istrinya hamil.

"Asalamualaikum, Ta ini tespeknya."

"Walaikumsalam, loh banyak banget mas. Satu aja cukup kok."

"Gpp biar akurat aja hehee." dengan senyum lebarnya.

"Antusias banget calon papa muda ini." ucap bapak Ata

"Ya sudah cepat kamu tes Ta."

"Iya ma."

Lima menit kemudian Ata keluar dari kamar mandi dan memperlihatkan hasil tespeknya.

"Kak gimana?" tanya Julia antusias.

"Iya dek sabar dulu. Mas, ma, pak, hasilnya gak." jawab Ata lesuh.

"Sabar yah kak."

"Gpp Ta. Sabar aja belum rejeki kita."

"Maksud aku gak benar kalo aku gak hamil."

"Ma-maksudnya gak benar kalo kamu gak hamil, berarti... Kamu hamil?!"

"Iya mas." senyum lebar.

"Alhamdulillah. Makasih sayang makasih." Tama langsung memeluk dan mencium kening Ata.

LIKA-LIKU AGATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang