****
"ah aku sampai lupa memberikan ini kepada kalian" ucap anabela dan membuka kotak yang berwarna pink yang berada di pangkuannya sedari tadiKotak itu berisikan coklat, anabela sengaja memberikan terlebih dahulu kepada mereka . Karena ia tau mereka adalah orang yang paling susah di bujuk di minsion ini
Maximus yang melihat itu membuka suaranya"anda tak perlu repot - repo,-
" aku sama sekali tidak merasa repot! Ini memang sengaja aku siapkan untuk kalian berdua"
" Jadi makanlah" kata anabela tanpa melunturkan senyumnya sedari tadi, sebenarnya mulutnya sudah keram tapi mau bagaimana lagi ia harus mengambil hati mereka
"Nona seben-,
Ucapan Maximus terpotong ketika anabela mengambil coklat di dalam kotak itu dan langsung memasukkan kedalam mulut maximus
Maximilan yang melihat itu langsung mengambil coklat itu dan langsung memakannya satu, ia takut di perlakuan seprti Maximus
" apakah enak"? tanya anabela dengan polos, Maximilan mengangguk dengan terpaksa dan Maximus mendelik kearah anabela
"Nah sekarang aku ingin meminta kalian membantuku membawa beberapa coklat yang ada di lemariku"ucap anabela sambil berdiri yang diikuti kedua pengawal nya itu
Bertepatan dengan suara pintu yang di buka dan muncul lah fania yang berjalan ke arah anabela. Ketika fania telah sampai di hadapan anabela ia sedikit membungkuk tanda penghormatan.
Ia sedikit bingung ketika melihat kedua pengawal dari nonanya, tapi ia memilih untuk mengabaikan.
"Nona semua pengawal dan pelayan sudah hamba kumpulkan di halaman minsion dan untuk pengawal dari kediaman Duke hamba telah memberitahu mereka dan mereka sudah pergi"ucap fania
"Terimakasih fania maaf telah merepotkan mu ya" ucap anabela dengan senyum
Fania yang mendengar itu menjadi gugup pasalnya ini pertama kali nonanya mengucapkan kedua kata sakral itu.
"Ah ini sudah menjadi tugas saya nona" ucap fania
Anabela membalasnya dengan senyum , ia membalikan badannya dan terkejut ketika melihat kedua pengawal pribadinya yang sudah membawa kotak kotak yang berisikan coklat ,tapi kapan mereka mengambilnya?
Anabela melangkah maju mendekat kearah Maximilan yang terlihat membawa kotak yang paling banyak bahkan wajahnya saja Tertutup oleh kotak kotak tersebut.
"Sini biar aku bantu" tawar anabela
Maximilan mengelak" tidak apa apa saya bisa membawanya"
Anabela menggangguk tanda mengerti " kalau begitu ayo kita pergi"ucap anabela dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ke halam minsion dan diikuti oleh kedua pengawal pribadinya dan fania- pelayan pribadinya
****
Sesampainya mereka di halaman minsion terlihat para pelayan dan pengawal yang bersejejer rapi .ketika mereka melihat kedatangan anabela wajah mereka menjadi gugup , takut , sinis ah anabela tidak bisa berkata kata lagi.
" Salam kepada putri eloisa anabela harison" kata mereka serempak dengan sedikit membungkukkan badan mereka tanda penghormatan.
Anabela menjadi semakin gugup dengan tersenyum canggung. anabela menuruni tangga di minsionnya dan berjalan kearah mereka
"Sebelumnya aku meminta maaf karna mengumpulkan kalian tiba tiba, aku hanya ingin meminta maaf yang sebesar besarnya kepada kalian semua"
"Atas semua tingkah laku ku yang kurang ajar , kata kata yang membuat kalian sakit aku minta maaf aku sangat menyesalinya"ucap anabela dengan suara menahan tangisnya dan langsung bersujud di hadapan mereka
Mereka yang melihat itu hanya bisa terdiam , mereka terlalu terkejut denga sikap nonanya ini, apakah ia hanya berpura pura? Pikir mereka
seorang wanita paruh baya yang lebih dulu sadar dari keterkejutannya ia langsung maju dan berjalan kearah anabela
"mengapa nona bersujud ? Kami tidak pernah marah terhadap nona jadi ayo berdiri" ucap wanita peruh baya itu dan menarik tangan anabela denga lembut
Anabela yang sudah berdiri mendongak kepalanya untuk melihat siapa yang berbicara terhadap dirinya ia semakin menangis , ia ingat wanita paruh baya ini, fresa—ia adalah kepala pelayan yang sering anabela marahi bahkan anabela pernah menghukumnya untuk tidak makan seharian
"Hei nona kenapa tambah menangis?" tanya nya lagi
"Boleh aku memelukmu?" Ucap anabela dengan sesenggukan, dadanya terasa sesak ketika mengingat kelakuan kurang ajar anabela yang dulu kepada wanita paruh baya itu
Fresa tersenyum dan langsung memeluk anabela, tangis anabela tambah kencang mungkin dari efek perasaan yang di keluarkan dari tubuh anabela , ingat ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang lagi selama 12 tahun ia hidup
Mereka yang ada di halaman itu menjadi kasihan terhadap anabela , mereka tau perlakuan Duke terhadap anabela terlepas dari kelakuan anabela yang memuakan
Bahkan pelayan pribadinya sudah ikut menangis melihat anabela dan bagaiman reaksi dari kedua pelayan tampan anabela? Mereka hanya mentap datar namun jika di lihat lebih dekat ada sorot mata iba yang mereka keluarkan untuk anabela.
Para pelayan dan pengawal yang sedari tadi diam mereka mulai melangkahkan kaki berjalan kearah anabela .
"Nona kami telah memaafkan nona, ya walaupun kami masih sedikit terkejut dengan sikap nona yang tiba tiba ini" kata seorang pelayan yang terlihat sedikit lebih tua dari anabela
Seorang pelayan wanita tuba tiba menimpali "benar nona kami hanya kesal kepada nona , karena terkadang nona sangat semena mena , bahkan nona pernh mengh-,
Ucapannya terpotong ketika salah seorang pelayan menyenggol dirinya, ia pun tersadar akan ucapannya dan tersenyum tak enak
"Maafkan saya nona, tapi benar kami hanya kesal tapi sekarang kami sudah memaafkan nona"Anabela tersenyum dengan mata yang masih berkaca kaca "benarkah?"
"Benar nona kami sudah memaafkan nona benarkan teman teman?" Teriak pelayan wanita itu
Dan tersengarlah sorakan dari para pelayan dan pengawal yang sedang menggrubungi anabela
"Iya benar nona kami sudah memaafkan nona""Ya kami tidak tidak marah pada nona"
"Kami sudah memaafkan nona"
"Nona menikahlah denganku"oke untuk yang ini abaikan saja
Merekapun berpelukan tanda perdamaian dan akhir dari hari ini mereka habiskan dengan bersenda gurau
Ah tidak semua karena kedua pengawalnya hanya menatap pemandangan itu dengan sorot mata yang sulit di artikan
****
Next
Bumi,24-01-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Villain
Romanceselina eilaria , terbangun di tubuh tokoh antagonis dari novel yang baru habis ia baca. nasib dari sang antagonis sangat tragis , cintanya yang bertepuk sebelah tangan, dan karena itu ia berniat membunuh sang pemeran utama wanita,namun rencananya di...