Bagian 10

33.2K 2.7K 45
                                    

Good morning guys!
Jangan lupa untuk memberi vote serta komen setelah membaca🤗

Good morning guys!Jangan lupa untuk memberi vote serta komen setelah membaca🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Ini kali pertama sepanjang bekerja diperusahaan Design Font Mahesa, Karina ikut langsung menemui klien bahkan ia yang akan melakukan persentasi dihadapan mereka.
Jika ditanya gugup, tentu saja ia merasa gugup. Mengingat ini adalah kerja sama besar-besaran yang akan mengikat sebuah aplikasi dari perusahaan klien dengan perusahaannya. Ia takut jika ia akan membuat Satya kecewa. Maksudnya perusahaan Satya.

Bahkan Karina sampai memilih pakaian sejak subuh agar tidak salah kostum yang akan membuat penampilannya terlihat aneh. Ia berusaha berpenampilan sopan dan juga elegant pastinya, meskipun harga pakaian yang ia kenakan hari ini tidak sampai satu juta, tetapi itu tidak terlihat seperti pakaian murah jika ia yang mengenakan.

Karina akan menunjukan semua kemampuannya dihadapan para pengusaha besar nanti dan membuat ibunya bangga dirumah. Lihat saja.

Sepanjang perjalanan, baik Karina maupun Satya tidak ada yang membuka suara sedikitpun. Hanya terdengar suara mesin mobil orang lain dijalan raya serta penyiar berita dari radio mobil mewah itu.
Mereka menggunakan mobil kantor untuk pergi ke perusahaan klien dengan Billy sebagai sopirnya.
Karina duduk dibelakang bersama Satya dengan jarak yang cukup jauh. Karina masih merasa kesal pada pria itu sebenarnya, jadi ia bersikap acuh sejak tadi.

"Karina, penampilan kamu hari bagus! Itu bisa jadi point plus dimata Klien!" Bibir yang mulai terasa kaku karena terus terdiam itu perlahan menukik senyuman manis kala mendengar pujian dari mulut Billy.

"Pak Billy serius?" Billy mengangguk cepat.

"Biasanya, selain dari kinerja kita, klien juga liat penampilan. Kalo udah keliatan absurd---kemungkinannya kecil buat diterima. Karena mereka selalu megang prinsip, 'penampilan kamu mencerminkan pola fikir kamu'. Gituh!"

Karina terdiam seraya mengangguk-anggukan kepalanya. Benar juga, kebanyakan orang-orang selalu melihat penampilan luar sebelum tahu didalamnya.
Jadi tidak aneh jika banyak manusia dimuka bumi ini yang tertipu oleh penampilan. Padahalkan, jika seseorang berpenampilan brandal bukan berarti dia seorang preman.

Satya yang masih betah menutup mulutnya mulai melirik pada wanita disampingnya itu. Memperhatikan penampilan Karina yang ---memang sedikit--- berbeda dari biasanya.
Jas putih dipadu dengan dalam hitam, serta celana bahan senada membuat wanita itu terlihat seperti dewasa. Bahkan make up yang Karina kenakan pun terlihat lebih berani.

'Mau ketemu klien aja mesti secantik itu, mana sok manis lagi! Coba kalo ketemu sama gue ... bawaannya marah-marah terus kayak singa PMS!' Batinnya lalu mendengus pelan dan bertopang dagu.

"Pak Satya sama Karina ini menurut saya cocok. Sama-sama pinter, sama-sama cakep!" Celetuk Billy dengan memasang wajah tanpa dosanya, tanpa memikirkan akibat dari perkataannya barusan.

Scenario With Boss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang