egoïstisch - 2

2.21

Hai?

Enjoy!

Jeno kembali terbangun jam 3 pagi, kini dia berjalan menuju dapur untuk membuat susu.

Sebenarnya dia merasa tidak tenang malam ini, sedari tadi perutnya terus bergejolak

Jeno selesai membuat susu, dia memutuskan untuk membawanya ke kamar.

Baru saja akan masuk tiba-tiba dia merasakan perutnya seperti diremas kuat, dia merintih pelan berusaha meraih gagang pintu kamarnya

Praang!

Gelas berisi susu itu jatuh begitu saja, sementara itu Jeno bersimpuh di sebelahnya.

Jeno terisak pelan, dia berusaha mengatur nafas tapi rasanya sakit sekali

"Jen!!"

Itu suara Jaemin, dia bergegas keluar saat mendengar suara pecahan gelas tadi.

Jeno merintih, memanggil Jaemin namun nyatanya hanya gumaman yang keluar. Dia tidak kuat,

"Kak telpon ambulan!"

Jaemin mengeluh dalam hati, uh sejak hamil memang Jeno suka sekali pingsan _-

.
.
.
.
.

Mark memangku Hana yang kini kembali tertidur lelap, sedangkan Jun berdiri di sebelah pintu ruang rawat gawat darurat.

Mereka membawa Jisung kesini, tetapi saat evakuasi bocah itu terus berteriak lebay kalau kata Mark dan itu membuat Hana terbangun.

Alhasil bocah lucu itu ikut dengan terus menempel pada ayahnya,

"Kak mau gantian? Pegel gak?" Sungchan yang baru saja selesai dari kamar mandi menawarkan diri untuk memangku Hana.

Mark terlihat kelelahan sekali setelah hampir semalam mencari Hana tetapi anak itu ternyata aman bersama omnya

"Gausah,Chan..dia keknya udah pules."

Tak lama dokter Kim keluar, dia berbincang sebentar dengan Jun

"Gue harus ke ruangan dokter bentar, lo berdua tunggu disini."

Setelahnya Jun pergi berlalu, baik Mark maupun Sungchan tidak ada yang berbicara

Di tengah keheningan terdengar langkah kaki yang terburu-buru dari arah kanan mereka,

"Haaahh... Kak Mark!? Jisung!?!"

Mark menatap Chenle yang berdiri didepannya, wajah anak itu terlihat sekali cemas dan juga keringat yang bercucuran di dahi pemuda manis itu membuatnya yakin jika Chenle berlari dari parkiran kesini.

"Jisung ada di dalem,Le.. Duduk dulu sini."

Mark melirik sebelahnya, tanda menyuruh Chenle untuk duduk disana.

Chenle menghela nafas panjang  lalu duduk di sebelah Sungchan,

Chenle berusaha menetralkan nafasnya, dia baru saja bangun dan langsung kemari.

Dia hanya sempat cuci muka dan sikat gigi saja, bahkan dia masih menggunakan piamanya.

Tadi saat bangun, dia menadapati pesan dari Jisung

Saat membacanya Chenle begitu terkejut dan langsung berlari ke kamar mandi begitu saja,

Saat kemari tadi dia menggunakan motor, Chenle bahkan tidak menggunakan jaket. Penampilan yang janggal ketika di rumah sakit, hanya piama dan sandal rumah yang dia pakai