SELAMAT MEMBACA
***
"Tidak mau sekolah."
"Kalau tidak sekolah nanti Papi Non marah. Mbak takut, ayo Non kita sekolah..."
"Tidak mau, ya tidak mau."
Sejak tadi Kayla menolak untuk berangkat sekolah. Pengasuhnya sampai kehabisan cara bagaimana membujuk Nona nya agar mau berangkat. Bahkan hari semakin siang, tapi gadis kecil itu masih setia di atas ranjang dengan piyama tidurnya.
Wajahnya kesal, karena dia tidak mau berangkat sekolah dan tetap di paksa sejak tadi.
"Loh, ini kenapa belum siap-siap Sayang?" Elen masuk kedalam kamar cucunya. Niatnya ingin memanggil untuk sarapan, tapi ternyata justru cucunya masih setia dengan piyama tidurnya dan belum bersiap sedikitpun.
"Tidak mau sekolah Oma," rengek Kayla pada Elen. Elen bingung, tidak biasanya Kayla tidak mau berangkat sekolah.
"Kenapa?" tanya Elen pada Kayla.
"Mau ketemu Tante Adel. Dari kemarin Oma bilang besok-besok terus kerumah Tante Adel, Kayla maunya sekarang!!" ucap Kayla dengan ketus.
Elen berjalan pelan mendekat ke ranjang dimana cucunya berada. Dia memberi kode pada pengasuh Kayla untuk keluar.
"Tante Adel itu kerja Sayang. Tidak selalu ada di rumah, dia tidak bisa main sama Kayla terus." Elen berusaha memberikan penjelasan padan cucunya. Namun sepertinya Kayla menolak semua penjelasan Oma nya.
"Kenapa kerja, Oma tidak kerja. Oma pasti bohongkan, tidak mungkin kerja setiap hari. Ayo kita kerumah Tante Adel, Kayla mau lihat sendiri."
"Oma tidak bohong, Kalau Oma kan memang tidak kerja. Ada Opa yang kerja cari uang, Oma di rumah main sama Kayla, kalau Tante Adel tidak ada yang carikan uang jadi Tante Adel harus cari uang sendiri."
"Nanti Kayla mintakan uang sama Papi. Uang Papi banyak, biar Tante Adel tidak usah kerja bisa main sama Kayla setiap hari," Kayla masih bersikeras tidak mau mengerti.
"Ayo Sayang jangan seperti ini. Nanti pulang sekolah Oma janji, Oma akan ajak Kayla kerumah Tante Adel..."
"Tidak mau!! Dari kemarin janji-janji terus, tapi bohong."
"Sekarang sekolah dulu, nanti sore Papi yang antar Kayla. Papi Janji," Tiba-tiba Adam sudah ada di depan pintu. Sejak tadi Adam mendengarkan perdebatan kecil antara Elen dan Kayla. Mendengar ucapan papinya Kayla sedikit luluh.
"Benar? Nanti sore antarkan ke rumah Tante Adel?" tanya Kayla pada Adam.
"Iya," jawab Adam singkat namun penuh keyakinan.
"Janji?" tanya Kayla lagi.
"Janji..."
Setelah itu Kayla mau bersiap-siap untuk pergi kesekolahnya. Adam langsung pergi dari sana, sedangkan Elen membantu cucunya untuk bersiap-siap.
***
Jam sudah menunjukkan waktu untuk pulang kantor. Namun, sejak tadi Adel masih sibuk dengan berkas-berkasnya. Belum ada tanda-tanda akan berdiri dari duduknya.
"Bu, saya pamit pulang duluan ya Bu." Susan masuk kedalam ruangan Adel untuk pamitan pulang.
"Ohh sudah mau pulang ya? Iya-iya kalau begitu, silahkan," jawab Adel. Sambil tangannya masih sibuk membolak balikkan kertas di hadapannya.
"Ibu tidak pulang? Ini bisa di lanjutkan besok lagi," tanya Susan.
"Iya San, sebentar lagi saya pulang. Tanggung ini sedikit lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELIA (SELESAI & PINDAH DREAME/INNOVEL/KBM)
RomanceBagaimana jika kamu hidup selalau dalam bayang-bayang seseorang. Bukankah itu sangat menyedihkan, bahkan jika itu adalah kakak kandungmu sendiri. Mungkin tidak akan ada perempuan yang ingin hidup seperti Adelia. Nb: cerita ini slow up, yg sabar bole...