c h a p t e r 4

15 3 4
                                    

📢📢📢

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.

"Gue mau ada rapat osis dulu" lirih Iva.

"Gue juga mau ke resto disuru nyokap, Lo pada mau kemana" ucap Deli.

"Hari ini gue ada latihan dance" jawab Aina.

"Lo langsung pulang nya? apa mau ikut gue ke rumah sakit?" tanya Senja pada Anya.

"Sopir gue udah jemput, mau jenguk siapa ja?" balas Anya membuat Senja merasa gugup.

"aahh itu kapan kapan kita maen kerumah lu yu nya boleh gaa?" Senja mengalihkan pembicaraan.

"Eh iya nextime kerumah gue ya, Daddy juga udah nanyain kalian" lirih Anya dengan mata berbinar.

"Boleh boleh" jawab Deli, dianggukkan oleh Iva dan Aina.

Senja memakai helm full facenya disamping kanan ada Deli yang sedang memakai cardigan. Iva sudah jalan menuju ruang osis, Aina sudah keaula,Anya juga sudah meninggalkan sekolah sejak tadi.

Arah rumah sakit Harapan Hati searah dengan restorant yang dimiliki orang tua Deli.

"Lo mau jenguk siapa?" tanya Deli.

"Lio, ayo cepet ntar jam besuknya abis" dibalas anggukan oleh Deli seraya menyalakan motornya.

Senja sudah berada di lorong rumah sakit tujuannya ruangan Lio.

cklek   'suara pintu ruangan Lio'

Terlihat Bunda Lio yang tertidur menggenggam tangan Lio erat. Senja mendekat kearah brankar Lio.

"Assalamualaikum, bunda" membuat Bunda Lio terbangun.

"Wa'alaikumussalam eh ada Senja mau jenguk Lio ya.." jawab Bunda Lio.

"Iya bun, Bunda istirahat dirumah dulu aja pasti Bunda belum makan kan. Nanti biar aku yang jaga Lio Bun.." lirih Senja.

"Memangnya tidak apa apa kamu jagain Lio?" dengan cepat Senja mengangguk.

Bunda Lio pergi meninggalkan ruangan itu. Senja duduk disamping brankar dimana Lio terbaring. Hening Lio tak kunjung bangun dari kemarin kata dokter itu tidak apa apa.

Lio menggerakkan jari telunjuknya dan membuka perlahan matanya. Senja yang melihat itu langsung mendekat tepat didepan muka Lio.
Mata Lio sudah terbuka, Lio tertegun karena Senja sudah ada didepannya.

"L-lo n-ngap-pain d-di s-ini" lirih Lio terbata bata,Senja membantu Lio untuk duduk.

"Lama bener lo ngomongnya, gue disini nungguin lo lahh kalo ga ditungguin diculik Tante Tante mao? kan sayang mending buat gue" siall Senja keceplosan kenapa dia harus bilang sayang...

bodoh bodoh bodoh - batin Senja menggerutu.

Lio tertawa kecil. "Makasih udah nungguin gue" ucap Lio yang dibalas deheman.

"Jaa" panggil Lio

"Apa lo laper ya gue juga ni, lo mau makan apa bakso,mie ayam, pecel,nasi goreng,nasi padang,soto ayam atau..." sahut Senja tanpa jeda tiba tiba telunjuk Lio sudah berada di bibir pink milik Senja yang membuatnya berhenti bicara.

"Apaan si lo" Senja menghempas jari Lio kasar.

Senja beranjak dari kursinya ingin keluar mencari makan, saat ingin berjalan tangan Lio menarik baju Senja membuat sang empu berhenti.

Senja memutar badannya mengarah Lio, menaikkan sebelah alisnya bertanda 'kenapa', "Jangan pergi" lirih Lio lemas.

"Alay lo gue cuma mau keluar mau makan laperr, ni lo gadenger perut gue berisik banget" jawab senja seraya mengusap perutnya kearah telinga Lio.

E A G L E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang