2. TERPESONA PALAMU!

98 8 0
                                    

Hai!
Jangan lupa tekan 🌟 dan tinggalkan komen penyemangat ya!
Enjoy!

🍒🍒🍒

Malam yang kesekian. Tujuh buah motor sport dengan warna berbeda terparkir rapi di depan sebuah konter HP di kota Bandung.
Geng motor Rangga.

Rupanya mereka sudah menganggap parkiran konter HP itu tongkrongan geng motor mereka.
Pemandangan yang akhir-akhir ini sudah biasa bagi Ulfa.

Sekarang, gadis berparas ayu itu sedang mengawasi cowok yang duduk di hadapan dengan sudut matanya.

Ia muak. Saat teman-teman Rangga yang lain asyik bermain kartu remi sambil ngemil kacang goreng ditemani Eci. Rangga malah di sini, mengganggunya dengan berbagai macam pembicaraan tidak penting.

"Mbak udah makan?"

"Mbak mau jalan nggak?"

"Mbak nggak capek apa sendiri mulu?"

Pertanyaan demi pertanyaan yang terlontar hanya dijawab Ulfa seadanya. Membuat Rangga diam setelahnya.
Namun, bukan Rangga jika hanya sampai segitu. Cowok itu memang diam, tapi sudut mata elangnya terus memperhatikan Ulfa, sementara sudut bibirnya terus-terusan melengkung.

"Rangga?" panggil Ulfa kala mereka hanya saling diam dalam waktu lama. Risih juga sebenarnya.

"Umur kamu berapa sih?" tanya Ulfa saat cowok itu menatapnya sambil menautkan kedua alis.

"Emangnya kenapa, Mbak?" tanya Rangga sambil menikmati soda kaleng. Dalam hati kegirangan karena akhirnya Ulfa memulai obrolan.

"Ya nanya aja."

"Kalau tau, Mbak mau apa?"

'Mau ngusir kamu dari sini!' Ulfa yang gedek setengah mati berbicara dalam hati.

"Coba liat KTP-mu." Ulfa menyodorkan tangan.

"Lah? Buat apaan?" Dahi Rangga mengernyit.

"Udah siniin aja."

"Yaudah, apa sih yang nggak buat, Mbak."

Rangga menurut, seperti biasa sambil menggoda Ulfa.  Ia merogoh saku jaket kulitnya. Mengeluarkan benda pipih berwarna biru dari dompet. Kemudian menyerahkannya pada Ulfa.

"Nih, foto KTP orang ganteng mah tetep ganteng." Cowok berhidung mancung itu menyombongkan diri.

"18 tahun?" Ulfa melotot tatkala KTP Rangga berada di tangan. Ia tampak syok.

"Kenapa Mbak? Kok terpesona gitu?"

"Terpesona palamu!"

Rangga malah nyengir.

"Ini seriusan 18 tahun?" Masih dalam keadaan tak percaya, Ulfa bergantian memandangi antara foto KTP dan wajah cowok berambut acak-acakan itu. Sementara yang ditatap malah kegeeran, kelewat percaya diri malah.

"Itu KTP asli Mbak, masa boongan."

"Kok tua?"

"Apanya?" Rangga bertanya balik.

"Mukanya."

"Astagfirullah, Mbak!"

Sontak suasana riuh gelak tawa. Rangga menoleh kanan kiri. Anggota gengnya ternyata sibuk mendengarkan. Nggak ada akhlak!

"Njir, muka lu tua katanya, Ga!"

Teman Rangga yang berambut keriting bernama Sandi ikutan mengejek. Ia sampai memegangi perut saking gelinya.
Rangga nyengir, sedikit malu.

AYO JADIAN, MBAK! (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang