03

647 96 17
                                    

What your number?

Dita terbaring lemas di tempat tidurnya. Tiba tiba Dita teringat akan kejadian tiga hari yang lalu, saat dimana dia bertemu beberapa orang yang dia rasa tidak mungkin bisa dia temui di sini, di Jogjakarta, Indonesia.

Apakah ini sebuah kebetulan? Apakah sebuah kebetulan jika Dita bisa bertemu dengan Cha eunwo, seorang idol yang merupakan salah satu member Astro. Terlebih lagi Eunwo adalah seniornya saat Dita menjadi seorang traine di Korea, mereka berada di dalam satu agency yang sama.

Terlebih Eunwo adalah senior yang bisa di bilang cukup dekat dan memperhatikan Dita, karena Eunwo selalu memergoki Dita selalu ada di ruangan latihan para traine dan berlatih sendiri. Dita selalu menjadi yang pertama datang latihan dan selesai paling terakhir. Sampai sampai seniornya itu memberi julukan gadis mesin menari pada Dita. Bagai mana mungkin aku bisa bertemu dia disini? Itu mustahil, pikir Dita.

Namun ada yang jauh lebih mengejutkan dari itu. Ya, ada yang lebih gila. Sangat gila, bahkan Dita benar benar masi belum mempercayai apa yang dia lihat tiga hari yang lalu.

Pemuda dengan nomor punggung 10. Yang Rara sebut sebagai sepupunya. Kenyataan itu saja sudah amat tidak masuk akal, lebih tidak masuk akal lagi bahwa dia adalah Moon suinn, ya Moon suinn. Laki laki yang menciumnya di taman malam itu. Laki laki yang berhasil membuat jantung Dita berdebar. Laki laki yang menggenggam erat tangan Dita saat Dita benar benar ada di titik terendah dalam hidupnya. Laki laki yang mengatarkan Dita pulang dan memberikan senyum hangat pada malam itu. Bagaimana dia bisa ada di sini? Bagaimana bisa dia sepupu nya Rara sahabat Dita dari kecil, ini Gila.

Dita menutupi wajahnya dengan selimut, memikirkan semuanya membuat kepala Dita berat dan Dita berusaha memejamkan matanya, berharap saat besok dia bangun ini semua hanya mimpi.

Tok tok...

"Dek Dit..." panggil mama seraya menarik gagang pintu dan masuk ke kamar Dita.

"Iya ma, ada apa?" Dita membuka selimut yang menutupi wajahnya.

"Ada tamu di bawah, nyariin kamu Dek." Mama merapikan rambut Dita yang nampak berantakan, namun Dita tampak bingung, siapa yang bertamu padanya malam malam begini.

"Cepet turun, kasian tamunya nunggu lama tuh." Ujar Mama menyadarkan lamunan Dita, Dita segera turun ke bawah dengan rasa penasarannya.

Dita sudah sampai di ruang tamu, terlihat di sana Papa sedang menemani tamu itu. Dita melangkah maju dan baru saja dua langkah yang Dita ambil gadis itu tiba tiba kembali mundur dengan sangat terkejut.

"Nah, ini Dita nya sudah di sini. Kalo begitu om mau melanjutkan nonton badminton dulu ya." Pamit papa. Dita masih berdiri mematung saat ini.

"Iya om silahkan, maaf mengganggu waktunya." Ujar sang tamu, yang tidak lain adalah Moon suinn.

Papa meninggalkan ruang tamu, dan Suinn berdiri, dia menatap Dita yang masih belum bergeming di tempatnya saat ini.

Sedangkan Dita, dia benar benar tidak tau apa yang harus dia lakukan saat inu. Bagaimana bisa dia ada di sini. Di rumahnya.

"Khmm." Suinn berdeham pelan.

"Selamat malam." Sapa pemuda itu canggung.

Dita hanya bisa menghela napas berat, tak ada jalan lain selain menghadapi situasi ini. Dita berjalan lalu kemudian duduk di kursi, di ikuti Suinn yang kemudian duduk. Tak ada obrolan apapun setelahnya. Dita hanya menatap dingin laki laki yang ada di depanya saat ini.

"Long time no see." Gumam Suinn pelan. Dita bisa mendengar nya, tapi gadis itu hanya tersenyum sinis.

Ketegangan, kecanggungan di antara keduanya benar benar terlihat jelas.
Tiba tiba mama datang ke ruang tamu.

SECRET NUMBER : you are my moon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang