02

455 79 1
                                    

What your number?

[*****]

Akhirnya hari ini tiba, hari di mana Dita dan tim Srikandi akan tampil di pembukaan turnamen bola basket terbesar di asia. Yang melibatkan beberapa negara. Terlihat di dalam stadion bangku bangku terisi penuh, dan bahkan ada beberapa yang tidak bisa masuk ke dalam. Beberapa para pemain basket sudah siap untuk menyaksikan penampilan tim chers untuk membuka pertandingan.

"Lo gugup Dit?" Tanya Rara khawatir melihat Dita yang nampak gelisah.

"Sedikit sih." Jawab Dita jujur, ini pertama kalinya dia kembali tampil menari di depan banyak orang.

"Lo gak usah gugup, kita semua sudah berlatih dengan sangat keras, ini saat nya menunjukan penampilan yang luar biasa." Rara meraih tangan Dita dan menggengamnya. Dita tersenyum kecil.

Dita menarik napas berusaha menenangkan dirinya, lalu kemudian berlari ke lapangan dengan sangat percaya diri. Gemuruh tepuk tangan menyambut tim Srikandi. Musik mulai di mainkan dan para penari mulai menggerakan tubuh mereka mengikuti musiknya, begitupun juga Dita. Gadis itu meliuk, menggambarkan setiap gerakan dengan sangat lues dan indah.

Papa dan mama Dita berteriak histeris memberi semangat untuk anak gadis tercinta mereka.

"Tuh pah, mama bilang juga apa. Dek Dit itu sangat berbakat, lihat dia menari dengan sangat baik." Mama Dita tersenyum haru melihat penampilan putrinya.

"Papa tau mah, papa harap dek Dit bisa segera pulih dari keadaan nya, dan mau mengejar impian nya lagi ya mah." Papa menatap nanar Dita yang tengah menari di lapangan. Gadis itu terlihat sangat bahagia ketika dia sedang menari. Senyum yang terlihat saat ini adalah senyum terbaik Dita. Gadis itu selalu terlihat paling bahagia jika sedang menari.

Tidak haya papa dan mamanya Dita saja yang terpana dengan penampilan Dita. Bahkan para penonton pun sangat terpesona dengan gadis itu. Tentu semua orang bisa melihat begitu menonjolnya kemampuan menari Dita dibandingkan dengan gadis yang lainya.

Tapi dari sekian banyak pasang mata yang melihat ke arah Dita, ada orang di antara bangku para pemain basket yang tengah memperhatikan penampilan Dita.

"Gadis itu, bukan kah dia si mesin menari itu?." Tanya pemuda itu pada dirinya sendiri.

"Pantas saja aku tidak pernah melihat si mesin menari itu di ruang latihan lagi selama ini." Gumamnya dalam hati.

Pemuda itu terus memperhatikan Dita, dengan senyum di bibirnya. Lalu dia tersenyum kecil sambil memandang Dita di pose terakhirnya sebelum penampilannya selesai.

"Dia masi sama, selalu terlihat menggemaskan ketika dia sedang menari." Pemuda itu bertepuk tangan setelah penampilan chers selesai.

Dita sudah berada di ruang ganti, bersama dengan tim srikadi dan om Heru.

"Good job girl's." Teriak om Heru puas dengan penampilan mereka, di sambut sorak sorai anak anak dari Srikandi.

"Nanti malam kita pesta di sanggar ya."  Ujar om Heru, "kalian bisa ganti pakaian kalian dan boleh menonton pertandingan basket kalau kalian mau." Sambungnya.

"Siap bosq." Jawab anak anak serentak.

"Dit, ayok nonton pertandingan basket yuk." Ujar Rara nampak antusias.

"Kaya nya aku gak bisa deh, aku mau langsung pulang aja." Tolak Dita. Rara Mencebikan bibirnya mendengar jawaban Dita.

"Ihh kenapa? Ayo dong, hari ini yang tanding dari korea sama jepang loh." Rara terlihat Semangat 45.

"Loh, kita kan dari Indonesia." Ujar Dita heran.

"Ya, iyah sih. Tapi ayo kita lihat oppa oppa korea maen basket. Siapa tau ada yang nyantol Dit. Aku denger salah satu pemain Basket dari korea ada yang anggota idol juga loh" ujar Rara.

SECRET NUMBER : you are my moon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang