3 - Hari Ulang Tahun

271 44 20
                                    

Tirai merah muda di kamar Suzy masih belum terbuka, namun, cahaya matahari sudah bisa menyusup mealui celah-celah benang yang menyusun tirai tersebut. Dengkuran halus masih terdengar dari sang pemilik kamar yang tampak meringkuk di bawah selimutnya. Kamar yang beberapa tahun lalu didominasi warna krem telah berubah dengan dominasi warna merah muda yang tidak menusuk mata. Warna kesukaan gadis itu memang merah muda, hanya saja, dulu ia tak mau mengubah kamarnya sesuai keinginannya karena belum memiliki uang sendiri. Setelah bekerja di Sonamu, barulah ia mulai menyulap tempat favoritnya itu sesuai dengan keinginannya.

Dering ponsel tanda panggilan masuk membuat tidur lelap Suzy terusik. Masih dengan mata tertutup, Suzy mengulurkan tangannya ke nakas untuk meraih ponsel tersebut. Tanpa membuka matanya, Suzy mengusap layar ponselnya dan mendekatkannya ke telinga.

"Halo?" ucapnya masih dengan suara serak.

"Yaa, bangun pemalas! Sudah jam berapa ini?" suara bariton di seberang langsung menyapa Suzy dengan nada mengejek. Siapa lagi kalau bukan Lee Seung Gi, kekasihnya?

"Oppa, kenapa kau meneleponku pagi-pagi buta seperti ini?" ucap Suzy masih dengan mata tertutup.

"Aigoo, buka matamu. Matahari sudah sangat tinggi!"

"Aku ingin bermalas-malasan hari ini, lagi pula ini akhir pekan, sudah kupastikan jadwalku kosong hari ini. Untuk apa bangun pagi-pagi? Sudah ya, kututup teleponnya."

"Apa kau lupa rencana kita hari ini?"

"Rencana?" Suzy akhirnya membuka matanya dengan dahi berkerut. "Bukankah jadwal kita berkencan masih nanti malam?"

"Kau lupa sekarang tanggal berapa? Kita sudah merancangnya sejak beberapa bulan lalu, bisa-bisanya kau lupa."

Suzy masih mengerutkan dahinya, berusaha mengingat rencana apa yang dimaksud. Matanya seketika membulat begitu ingat rencana yang dimaksud Seung Gi. Gadis itu langsung bangkit duduk.

"Sebentar, tanggal berapa ini?" Suzy meraih kalender di nakasnya. Matanya meniti tanggal demi tanggal yang ada di kalendernya tersebut.

"Selamat ulang tahun, Chagiya."

10 Oktober. Hari ulang tahun Suzy. Perlahan, seulas senyum merekah di wajah bangun tidur Suzy. Ia sendiri melupakan tanggal ulang tahunnya karena belakangan ini banyak pemotretan di berbagai lokasi yang harus dikerjakannya. Rupanya, Seung Gi mengingat hari ulang tahun Suzy dengan jelas dan menjadi orang yang mengucapkan untuk pertama kali.

"Oppa, kau mengingatnya? Terima kasih." ucap Suzy.

Seung Gi tertawa kecil. Pria yang telah duduk di kursi ruang makan rumahnya sambil menghadap roti panggang dan secangkir kopi itu membayangkan bagaimana wajah kekasihnya sekarang ini. Ia menduga, semburat merah muda membuat pipi Suzy terlihat semakin menggemaskan.

"Tentu saja ingat. Mana mungkin aku lupa tanggal penting ini?" ucap Seung Gi. "Sekarang, kau sudah ingat apa rencana kita?"

"Ya, aku ingat sekarang. Tapi, aku sama sekali belum bersiap. Bagaimana ini?"

"Tidak masalah. Masih ada waktu. Aku juga masih perlu menyiapkan beberapa hal penting," Seung Gi melirik ke arah jam dinding yang terpasang di ruang makannya. "Kujemput setelah jam makan siang bagaimana? Cukupkah untuk bersiap?"

"Tentu saja cukup, Oppa. Aku bisa bersiap secepat kilat! Tapi, kenapa kau tak mengingatkanku sejak kemarin? Kalau kau mengingatkanku, pagi ini berangkat pun aku siap."

"Aku sudah menduga kalau kau akan lupa. Pekerjaanmu sedang banyak kan belakangan ini? Kau pasti sangat fokus bekerja hingga lupa pada dirimu sendiri. Kalau aku mengingatkanmu kemarin, pasti semalam kau tak akan bisa tidur karena tak sabar menunggu hari ini tiba dan kau tak akan beristirahat dengan cukup. Iya kan?"

SIMULAKRA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang