CHAPTER 6

150 19 9
                                    

Sudah dua hari aku dirawat dirumah sakit ini, dan akhirnya hari ini aku sudah diperbolehkan pulang. Tunggu, kalian telah melewatkan banyak kejadian semenjak aku dirawat disini. Mau aku ceritakan? oke, dengarkan baik-baik.

Yang pertama, kalian pasti tak tau kalau selama 2 hari ini Harry terus menjagaku. Yah, walaupun terkadang moodnya langsung berubah dari baik menjadi buruk dan itu sangat menyebalkan. Seperti halnya dengan semalam, mungkin karna permintaanku sangat banyak, jadilah dia membentakku untuk yang kedua kalinya. Dan itu yang membuat mataku berkaca-kaca, namun setelah itu dia meminta maaf padaku, karena telah membentakku. Well, aku harus berterimah kasih padanya, untuk dua hari ini.

Yang kedua, Niall, Liam, Louis, dan zayn serta pacar-pacar mereka datang untuk menjengukku. Mungkin kalian heran kenapa mereka datang padahal aku saja belum mengenal beberapa dari mereka. Kalian pasti tau dong kenapa. Yap! Right! Harrylah yang menyuru mereka datang kesini untuk menjengukku. Huh, dasar!

Yang ketiga, berbicara soal pacar-pacar mereka. Ternyata mereka mempunyai pacar yang baik dan cantik. Seperti Louis, kalau tak salah nama pacarnya Eleanor dan dia sangat cantik. Zayn, pacarnya bernama Perrie, dia juga cantik sama seperti El. Liam, kalau tak salah pacarnya bernama Sophia dan dia juga cantik. Pasti kalian sudah tau dong, pacar Niall. Yah, Elin pun tak kalah cantiknya dari Perrie, El, dan Sophia. Intinya, mereka sebuah baik dan cantik. Dan yang mengganjal disini adalah... Harry(?) aku tak tau dia sudah punya pacar atau belum, dia belum pernah menceritakan soal pacarnya denganku. Tunggu, lagipula buat apa aku tau? Toh, itu juga bukan urusanku.

"Ini anak ngelamun mulu. Jadi pulang gak sih? atau lo mau tetep tinggal di rumah sakit ini?" ucap Harry yang mengembalikanku kembali ke alam sadarku.

"Ih, apaan sih lo. Ngagetin mulu" balasku, lalu melanjutkan pekerjaanku yang tertunda tadi

Setelah beberapa menit, akhirnya barang-barangku pun siap.

"Done!" seruku,

"Sini, barangnya." kata Harry, seraya mengulurkan tangannya untuk mengambil barang-barangku

"Nih."

***

-Harry pov-

2 hari ini, aku menghabiskan waktuku untuk menjaga Jesy. Yah, walaupun terkadang dia sangat menjengkelkan. Dia menyuruhku banyak hal, sampai terkadang membuatku membentaknya. Dan itu membuat air matanya sedikit tergenang, terpaksa aku meminta maaf padanya atas bentakanku.

Ohiya, anak-anak dan pacar-pacar mereka juga datang menjenguk Jesy . Dan yang paling memalukan adalah... hanya aku yang tidak bersama dengan pasanganku. Fuck! Ini sangat memalukan dan juga membuatku teringat lagi padanya. Seandainya dia masih ada disni bersamaku, pasti aku tidak akan sesepi ini. Sa-

"Woy, kalau nyetir tuh fokus! Jangan bengong mulu," sentak Jesy  kepadaku

"Haa? Kenapa" jawabku memfokuskan pandanganku kejalanan didepanku

"Tadi lo hampir aja nambrak kucing kampret" hardik Jesy dan melototiku

"Nambrak kucing? trus kucingnya gak kenapa-napa kan?"

"Yakali, mana gue tau" ucap Jesy , lalu tiba-tiba terdengar sesuatu di di dalam saku bajunya berbunyi.

"Halo, iya?" tanya Jesy  kepada seseorang yang berada di ujung sana, mungkin orang yang bernama Jack itu.

"----"

"Iya, hari ini gue udah boleh pulang kata dokter. Sekarang gue lagi dijalan mau kerumah, dianter sama Harry"

"----"

"Emang ada apa?"

"----"

"Yaudah, dikit lagi gue sampe"

"----"

"See you too!"

CLICK!

"Siapa?" tanyaku setelah jesy memutuskan sambungan telponnya

"Kepo" ucapnya jutek

"Dih, yaudah" ucapku tak kalah juteknya

"Haha, canda. Itu tadi Jack" ucapnya terkekeh kecil

"Oh"gumamku

Entah mengapa, perasaanku menjadi tak enak sejak mengetahui tentang Jack Jack itu. Bukan, maksudku, mengapa dia sangat dekat dengan Jesy. Bahkan mereka tinggal diapartemen yang sama. Aku tidak tau mereka sekamar atau tidak.

Aku hanya tak suka melihatnya dengan Jesy. Siapa dia? Pacar Jesy? Tapi jesy sepertinya belum mempunyai pacar. Atau mungkin saudaranya? Tapi jesy tidak pernah memberitahuku kalau dia mempunyai seorang saudara.

Jadi, siapa dia? Kenapa dia begitu dekat dengan Jesy? Ke- eh tunggu! Ada apa denganku? Kenapa aku jadi memikirkannya? Toh walaupun si jack itu pacar Jesy atau bukan, aku tidak peduli, sungguh.

Tapi... argh!! Shit!! Forget it Har!!

***

-Jesy pov-

CLICK!

Akupun memutuskan sambungan teleponku dengan Jack.

"Siapa?" tanya Harry

"Kepo" ucapku pura-pura jutek. Aku hanya ingin melihat apakah Harry akan membalas perkataanku. Dan ternyata dugaanku benar, haha

"Dih, yaudah"balasnya tak kalah jutek. Haha sudah kuduga

"Haha, canda. Tadi itu Jack" Akupun terkekeh melihat wajahnya. Sungguh, dia sangat lucu jika sedang cemberut seperti tadi

"Oh"balasnya dan kembali fokus dengan jalan di depannya

Tapi... sepertinya ada yang ganjal dengan harry. Maksudku, dia tadi happy happy aja tapi kenapa sekarang wajahnya langsung tertekuk seperti itu?

Sudahlah, mungkin dia hanya lelah saja.

***

Tak cukup beberapa menit, akhirnya kami sampai di apartemenku. Sebelum aku turun, aku tak lupa untuk beterimah kasih pada Harry.

"Thanks tumpangannya. And um, thanks for these 2 days" ucapku

"you're welcome"balasnya dingin. God, kenapa dia?

"Are you um.."ucapku terpotong

"Well,okay see you then!"lanjutku. Tadi aku ingin bertanya apakah dia baik-baik saja, tapi aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi. Aku tidak mau sampai dia membentakku lagi. Jadi, ku urungkan niatku untuk bertanya

"Are you.. what?"tanyanya menaikkan alis

"Nope. Bye!"elakku lalu turun dari mobil

Setelah aku turun, aku melambaikan tanganku. Namun dia langsung berlalu begitu saja bersama mobil revenge hitamnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Seriously haz? Whats wrong with you?!

***

Gimana? bagus? absurd? or gimna?
Comment yah:)

And don't forget to leave your vote guyss::)

A/N : Gue tau gak ada part Elin disini tapi biarin aja dah wkwkw. Di mulmed itu, Barbara palvin yah sebagai Elin.

BigHug Mrs.Styles


Hidden Love /h.s/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang