CHAPTER 2

189 21 2
                                    

Aku mempercepat langkahku, aku tak ingin membuat Elin menunggu. Saat aku sudah sampai dikantin aku mencari sosok Elin namun belum juga kutemukan. Jadi kuputuskan untuk mencarinya di Taman. Tiba-tiba mataku terkunci kepada sosok wanita yang sudah tak asing lagi bagiku.

Itu dia Elin. Tetapi langkahku terhenti ketika melihat seorang laki-laki yang langsung mencium pipi Elin. Laki-laki itu terlihat familiar..

Deg

Dia Niall! Niall mencium pipi Elin, mereka pacaran? I think yes. Ternyata Niall sudah mempunyai pacar, awalnya aku ingin mendekatinya tapi karena dia sudah mempunyai pacar jadi kuurungkan niayku itu.

"Jesy!!" Ucap Elin meneriakiku. Akupun berjalan menuju mereka.

"Hei. Sorry ya tadi gue buat lo nunggu"

"Iya. gak papa kok. Santai aja. Ohiya, kenalin ini pacar gue Niall"

"Kita udah kenal kok babe" ucap Niall

"Oh. Baguslah, kalau gitu aku pulang dulu yah babe. Bye" Kata Elin sambil mengecup singkat pipi Niall dan pergi lalu menarik tanganku menuju ke mobilnya

**

"Lo lagi mikirin apa sih?" tanya Elin menghancurkan lamunanku

"Gak mikirin apa-apa kok"jawabku

"Lo tinggal dimana, btw?"

"Gue tinggal di Grenwich apartement" jawabku lalu susana kembali menjadi hening.

Mobil Elin berhenti tepat di depan apartemenku ini. Aku turun dan tak lupa untuk berterimah kasih kasih kepada Elin karna sudah mengantarku pulang. Akupun masuk keapartemen ku ini.

Walaupun sederhana, tetapi beruntung apartemen ini mempunyai lift jadi aku tidak usah lagi repot-repot untuk menaiki tangga.

Aku masuk ke kamar dan ternyata Jack belum datang jadi kuputuskan untuk tidur guna menghilangkan kelelahanku.

***

Aku terbangun dan melihat jam yang menunjukkan pukul 7:23pm yang berarti aku tertidur dengan cukup lama. Aku keluar dari kamarku dan melihat kamar Jack yang sudah tertutup dan terkunci rapat, artinya Jack sudah pulang.

Aku menuju ke dapur untuk mengambil beberapa makanan ringan lalu kembali keruang tamu untuk menyaksikan beberapa acara kesukaanku. Saat acara di tv sudah selesai aku jadi merasa bosan, dan sesuatu terbesit dipikiranku.

Aku mengambil sweater ku lalu  keluar dari apartemen untuk mencari udara segar. Jalanan sudah terlihat sedikit sepi hanya beberapa kendaraan umum yang berlalu lalang. Kuputuskan untuk duduk disebuah bangku yang berada ditengah taman. Aku asik menghirup udara segar namun tiba-tiba terdengar suara kresek kresek dari belakangku.

Sepertinya ada sesuatu dari belakang sedang mendekat kearahku. Oh god! Jangan bilang itu hantu? Atau binatang buas? Atau mungkin itu psikopat yang akan membunuhku? Yatuhann... habislah riwayatku

Saat aku ingin berlari sebuah tangan mendarat di bahuku seakan menahanku untuk bangkit dari dudukku.

"Jangan ganggu gue please. Gue masih sekolah, gue juga bukan anak orang kaya, gue masih mau hidup, gu-"ucapakanku terpotong ketika sebuah tangan memukul kepalaku

"Dasar bego. Ini gue Harry. Lu kira gue setan apa" ucapnya dan langsung mengambil tempat untuk duduk disampingku

"Kampret lo. Sakit bego." Ucapku memukul kepalanya balik, "Auh" erangnya

"Lu yang salah juga ngebuat gue jantungan" lanjutku alu mendorongnya dan hendak pergi

"Eh, lo mau kemana sih? duduk aja disini" serunya menarik kera baju belakangku

Hidden Love /h.s/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang