Happy reading, sorry for any typo
1.9 words
Semuanya sudah siap seperti biasa. Sarapan sudah selesai di santap, jam juga sudah memberitahu supaya lekas bergegas.
"Eomma appa aku berangkat~"
"Younghee-ya jangan lupa lusa kau ikut latihan praktek bersama appa"
"Aku tidak bisa janji appa"
"Hati-hati nak" serumu kepada putri semata wayangmu sebelum keluar rumah untuk sekolah tanpa melihat kembali ke belakang.
.
."Aku tidak mengerti kenapa putrimu sangat susah dinasehati" komplen suamimu,jeon wonwoo, pagi ini selepas anakmu berangkat sekolah.
"Sudahlah oppa jangan dipermasalahkan pagi-pagi begini, kau juga harus cepat berangkat" ucapmu sambil membenahi dasinya sekali lagi.
"Baiklah aku juga berangkat kau hati-hati ya di rumah"
"Ne~"
wonwoo mengecup dahimu ringan sebelum melajukan mobilnya menuju rumah sakit ke tempatnya bekerja.
...
Saat ini bukan keadaan terbaik keluargamu, pasalnya putrimu, jeon younghee sudah menginjak umur 18 tahun tak lama dia akan memasuki perguruan tingginya setelah rangkaian ujian yang akan dilakukan. Keinginanya memasuki perguruan tinggi program khusus musik sangat kuat, dia bilang musik sangat penting baginya setelah melewati banyak masa remaja yang sulit.
Sedangkan ayahnya, wonwoo, tidak setuju bila putri kalian mengambil program musik. wonwoo ingin younghee mempunyai masa depan yang tertata dan jelas. Wonwoo menginginkan putrinya untuk melanjutkan karirnya sebagai dokter. Tak heran wonwoo memang lahir dari keluarga yang disiplin dan tegas serta penuh dengan tata krama tak salah pekerjaanya sekarang menjadi seorang kepala dokter di salah satu rumah sakit besar di seoul.
Wonwoo memang kau kenal sebagai orang yang keras kepala dan tertata, menurunlah wataknya keputrimu yang sekarang ada di usianya yang anti bantah, benar-benar masa muda yang harus dia dapatkan apapun imbasnya.
Jadilah hubungan antara suamimu dan anakmu menjadi kurang baik, kau seolah menjadi penengah diantara meraka berdua. Tapi sejujurnya kau juga kasihan melihat putrimu, sedari kecil segala sesuatu dihidupnya sudah disiapkan dan diatur oleh ayahnya mungkin memang saatnya dia bisa memilih apa yang dia mau.
...
Kau baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah di lantai atas, tak biasanya putrimu belum pulang sampai sesore ini. Setelah kau rasa lantai atas selesai kau turun kebawah.
.
." Oh Younghee-ya, kau sudah pulang rupanya. Kenapa tidak memberi tahu eomma"
Kau menemukan putrimu sedang makan sendirian dimeja makan, tasnya hanya diletakan di kursi sebelah, bajunya pun belum ia ganti wajahnya terlihat cukup lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Our Imagination
FanfictionCast: • All memb SVT • you [Sebong x y/n] Some of them are mature, Happy reading. Story by : soonsiseon