5 menit perjalanan setelah semua itu, pukul 19:35 tibalah mereka di plang yang diberi tulisan 'Puncak Bayangan ' . Disini lah awal mula sampul cerita yang terdapat tulisan horor dimulai.
Lagi -lagi kosong, tak terlihat sama sekali pendaki yang tengah beristirahat di lahan yang cukup untuk 4-5 tenda itu. Kecuali dimata Reza dan Bayu.
Mereka beristirahat di lahan sebelah kanan, tepat didekat jalur masuk Puncak Bayangan.
Rombongan duduk, ada yang membaringkan badan dengan alas kepala yaitu tas, ada juga yang langsung menghisap Topas.
" Hufftt.. Cape banget gilaaaa .. "
" Berasa mau copot tulang tulang kaki indah gua Ren "
Ucap Reni dan Siska sembari nafas yang masih terengah-engah.Disisi lain, Reza dan Bayu menghampiri 1 tenda yang menghadap berlawanan dengan mereka. Terlihat sayu-sayu cahaya api unggun dari balik tendang itu.
" Eh, Zaa. Ada orangnya tuh .. samperin yuk "
" Hm " Balas Reza singkat.Mereka berdua mendapati 3 laki - laki yang tengah duduk melingkar, menatap kobaran api.
" Permisi .. " Ucap Rezan santun menyapa para pendaki itu.
dari 3 orang yang ia sapa, hanya 1 yang menoleh. Laki-laki itu tersenyum menatap kedatangan Reza dan Bayu, ia menyuruh Reza beserta Bayu agar duduk disisi mereka.
Bayu menoleh kearah Reza, " mukanya tanpa Ekspresi c*k .. " Bisik Bayu.
Entah seperti apa untuk menggambarkan ekspresi ketiga laki-laki dihadapannya, Ekspresi dingin dan mematung itu terkesan berbahaya, sangat menyeramkan.
Ke Pandangan Reni
Reni duduk, meminum air putih botolan yang tersisa setengah Walau masih ada beberapa botol didalam tas carriernya.
Setelah cukup minum, Ia terdiam sejenak, memandangi semua rombongan yang sibuk dengan urusannya masing-masing. " Reza mana ya Sis, kok gua galiat dia .. " Ucap Reni ke Siska bertanya, memancarkan raut wajah mencari.
Siska yang tengah sibuk mencari sesuatu didalam tasnya terhenti, menatap Reni dengan sedikit menahan tawa. " Lu ngapain nanyain Reza Renn? .. Waduh jangan jangan .. Jangan jangan rasa cinta diatas gunung nih .. " Lontar Siska meledek.
Reni mematung, seperti tertangkap basah menyebut nama Reza dihadapan Siska. " Apaansi Sis!, lu galiat emang? Bayu juga gaada dungu .. " Desis Reni menahan kesal.
Siska menoleh sekilas ke arah dimana semua laki - laki beristirahat, lalu membalikan pandangannya kembali ke Reni. " Iya ya Ren, Bayu kemana Ren ? .. " Tanya Siska sembari mengkerutkan alisnya.
Reni geleng - geleng kepala, " Nahkan .. Eh bentar, Lu ngapain nanya - nanya Bayu Sis? .. Waduh jangan - jangan rasa cinta diatas gunung nih .. "
" Nggak!! " Jelas Siska, kesal akan Reni yang membalikan kalimat Lontarannya.
Reni tersenyum melihat kedunguan temannya itu.Reza dimana yaa.. Ucap reni dalam hati sembari melihat lihat kearah lain. Samar - samar di arah kiri depan terlihat 2 orang laki - laki yang tengah duduk. Tak jelas, karena terhalang kabut. jadi, seperti berbayang.
Reni menolehkan penglihatannya dari 2 laki - laki tersebut, ia melihat sekilas ke Siska. "Kayanya itu Reza sama Bayu deh Sis " Ucap Reni menunjuk - nunjuk arah yang ia maksud dengan tangan kanannya.
Siska melihat arah tangan Reni tersebut. " Hah mana Renn? .. Eh iya itu kayanya mereka, lagi ngapain ya mereka disitu. Horor banget deh " Ucap Siska sambil tetap melihat kearah kiri depan. " Daripada penasaran mending samperin yuk Ren? .. " Siska bangkit dari duduknya, mengajak Reni, berniat menghampiri ke 2 laki - laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MUTLAK DI GUNUNG SALAK ( TAMAT )
Misterio / SuspensoGENRE : ROMANTIC KOMEDY HORROR True Story - Seutas cerita - Singkat nya, semua telah diatas tebing. Semuanya kembali berjalan, menuju Puncak Bayangan. Dari Tebing ini, untuk sampai di Puncak Bayangan butuh waktu sekitar 15 menit. Itupun kalau berjal...