Chapter 4. Dia siapa?

4.9K 507 12
                                    

Setelah pengakuan dari cowok aneh alias si Gattio dua hari yang lalu, membuat Lusi menjadi drop. Gimana nggak drop, dengan niat ingin menjauh dari para pemeran utama eh malah di deketin, sama malaikat mautnya lagi. Deg-degan brohh!! Dan alhasil, setelah dua hari ini pun ia tak berangkat ke sekolah. Ia terus saja mengunci diri di kamarnya. Bahkan kedua orangtuanya dan para kakaknya pun merasa bingung dan cemas, takut terjadi apa-apa kepada Lusi.

"Aduh Lusi, kok lo goblok banget sih sampe nggak ngenalin malaikat maut lo sendiri!!! Akhhh bisa gila gue lama-lama kaya gini" Ujarnya frustasi

Tok..tok..tok..

Suara pintu diketuk mengalihkan pikiran Lusi. Gadis itu langsung menatap ke arah pintu dan kemudian berjalan mendekat kesana secara perlahan.

Ceklek

"Aaaaa..." Teriak Lusi secara tiba-tiba

"Ada apa Lusi? Kamu kenapa hah?" Semua orang yang disana merasa kaget saat Lusi tiba-tiba berteriak.

Keget! Itu yang dirasakan Lusi. Saat ia baru saja membuka pintu kamar nya, tiba-tiba sudah ada banyak orang didepan kamarnya. Ah, siapa itu? Ramai sekali.

"Lusi, kamu kenapa? Jawab dong jangan bikin khawatir!" Ujar Papah Geo khawatir

"Ng-nggak papa kok,hehe. Lusi cuma kaget aja" Jawabnya

"Hah, syukurlah" Gumam si Batu lirih namun masih didengar oleh Lusi. Ia menoleh dengan terkejut. Tumben? Kesambet apaan nih si Batu krikil? Iya si batu, Keano Al Margareth.

"Lusi, kamu itu kenapa sih sayang? Ada masalah apa, cerita dong sama mamah atau sama papah. Jangan dipendam sendiri. Kita semua itu khawatir sama kamu. Kamu sakit?" Tanya Mamah Sela dengan begitu lembut

"Aku nggak papa kok mah, cuma nggak enak badan aja" Jawab Lusi merasa tak enak karena sudah membuat mereka khawatir.

"Nggak enak badan dibilang nggak papa" Ketus seorang cowok berkacamata itu

Lusi hanya menaikkan satu alisnya dengan tatapan bingung tertuju kearah cowok tadi. Siapa dah tuh cowok, sksd banget!! Ngapain juga dia kesini?

"Lusi, dia itu sepupu kamu, Namanya Wave" Jelas Mamah Sela kepada Lusi

Lusi hanya mengangguk mengiyakan ucapan mamahnya. Eh,Wait!!! Apa tadi mamahnya bilang? Sepupu? Sejak kapan dia punya sepupu? Di cerita asli alias di Novel nggak diceritakan sama sekali kalau Lusi itu mempunyai sepupu, Apalagi cowok. Dan masalahnya, Sepupunya itu Cakep woy!! Ganteng!! Serbuk berlian!! Lusi jadi heran deh, kenapa cowok Novel itu ganteng-ganteng banget?! Pengin bawa pulang satu kan,buat jadiin suami!!

Dan, tunggu sebentar! Kenapa Lusi baru sadar, kalo rata-rata yang ada di kamar nya itu cowok semua? Mana Cogan semua lagi, anjir!! Yang udah tua pun masih aja cakep. Gebet satu boleh kali ya?

"Oh ya Lusi dan mereka semua ini, adalah  para sepupu kamu yang lainnya, nanti kamu bisa kenalan sendiri yah? Terus itu Paman dan bibi kamu. Dan itu adalah Nenek dan kakek kamu" Jelas Mamah Sela sambil menunjuk satu per satu

What?! So seriously? Tuh orang Cakep semua keluarga besarnya? Muke gile, keluarganya bibit unggul semua. Tapi ngomong-ngomong, sepupunya ini---beneran cowok semua? Bisa meninggoy aestetic nih dia. Tapi yang ia herankan juga, ada apaan nih kok pada kumpul semua disini? Nggak mungkin kalo cuma acara perkenalan doangkan? Halah, pasti nggak mungkin. Acara kumpul-kumpul keluarga kah? Ah mungkin iya. Itu yang dipikirkan oleh Lusi. Dia tidak tahu saja kalau mereka semua kesini gara-gara Lusi yang nggak mau keluar kamar selama dua hari.

"Kamu itu anak perempuan satu-satunya dikeluarga Margareth ini Lusi. Bisa dibilang dari turun temurun keluarga papah nggak ada yang ngelahirin anak perempuan. Dan kalau dikeluarga mamahmu juga sama, hanya mamah mu anak perempuan satu-satunya dikeluarga nya. Dan sekarang dikeluarga besar kita kamu adalah satu-satunya keturunan perempuan setelah mamahmu." Jelas Papah Geo dengan panjang lebar

My Lusy : Antagonis In The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang