first move

262 50 13
                                    

"Ahh, sakit" rintih Jungwoo dengan desahan kecil.

"Tahan ya, woo" ujar Doyoung pelan.

"Tapi- Ahh- sakit banget, yung" rintihan Jungwoo makin mengeras.

"Yaudah. Gue pelan-pelan, ya. Tahan, nih" ujar Doyoung kemudian memainkan tangannya...

"Ah! sakit goblok!"

... diatas luka lebam Jungwoo.

"Ya, tahan!" geram Doyoung. Masalahnya, Jungwoo ini sedari tadi bersikap berlebihan ketika kapas yang dilumuri obat merah tersebut disentuh ke sisi bibirnya yang lebam dan sedikit luka.

"Sumpah sakit, yung. Pelan-pelan aja napa, please" ujar Jungwoo mengais iba. Doyoung menghela nafas sejenak sambil mengatur detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat ketika menyaksikan ekspresi wajah Jungwoo yang terlihat.. err-menggoda(?) ketika sedang memohon dan menahan rasa sakit.

"Waras yuk waras" ujar Doyoung dalam hati.

Doyoung lalu menyeka luka tersebut dan mengompresnya dengan es batu agar lebamnya dapat mereda.

"Lagian Lucas apa-apaan, deh. Kenapa dari sekian orang dia malah nyalahin kita?" Tanya Doyoung heran.

"Namanya orang kalo udah cinta ya gitu. Cih!" ujar Jungwoo kesal.

"Jangan salahin cintanya. Salahin cara dia mengekspresikan perasaannya." ujar Doyoung.

"Dalem amat pak. Tumben" ledek Jungwoo.

"Yee. Lo sendiri gimana? Udah ada bucinan belom?" tanya Doyoung.

Jungwoo seketika mendengus kesal. Tentu, ia sudah mempunyai orang yang sudah ia sukai.

Melihat Jungwoo yang tidak juga memberikan jawaban membuat Doyoung mulai sedikit penasaran.

"Siapa, woo?" Tanya Doyoung.

"Ada. Gak usah kepo!" jawab Jungwoo ketus.

"Ajib bener. Trus, udah bikin first move belom?"

Itu dia. Selama Jungwoo menyukai Lucas. Tidak pernah sekalipun ia menunjukan sedikit perasaannya terhadap Lucas. Berlindung dibalik gengsi, justru ia kadang malah hanya berlaga ketus supaya sedikit memperoleh perhatian Lucas. Itu kadang berhasil. Tapi, sungguh cara yang ironis.

"Saran gue, mending lo coba deketin dia secara perlahan. Tunjukin perasaan lo sedikit demi sedikit. Terserah lo mulai dari mana. Ga perlu ambil langkah besar" ujar Doyoung.

"Contohnya gini," lanjut Doyoung sambil mengacak-acak surai Jungwoo secara perlahan seiring ia tersenyum manis.

Jungwoo sedikit terkejut oleh perlakuan Doyoung.

"Tatapan itu, ngingetin bagaimana cara gue natap Lucas"

Tatapan itu semakin dalam. Hingga Jungwoo sedikit terhipnotis olehnya. Sampai tidak sadar bahwa ada sepasang mata sedang menatap mereka.

"Woo! Gue cari-cari lo kemana-mana, anjir! Syukurlah lo belom pulang." ujar Lucas lalu berlari menghampiri mereka.

Kedatangan Lucas dianggap 'merusak' bagi Doyoung. Ia sedikit mendecih kesal.

"Ngapain lo kesini?" tanya Doyoung kesal.

"Kalem, bos" ujar Lucas tenang lalu menghampiri Jungwoo.

Pun Jungwoo langsung menatap Lucas sengit. Begitu enggan melihat seonggok makhluk tersebut.

"Pipi lo gapapa, woo? Lo udah ga ngerasa sakit, kan?" tanya Lucas khawatir sambil mengelus pundak Jungwoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

heather | luwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang