Weekend telah tiba. Di hari libur ini Jungwoo manfaatkannya untuk bermain Playstation 4-nya untuk menghilangkan rasa jenuh dan stressnya akibat tugas-tugas sekolah.
Awalnya, ia berniat untuk bermain sendirian. Tapi, apalah daya Lucas mengunjungi rumahnya dan mengacaukan planning-nya. Lucas tidak sendiri, ia mengundang teman-temannya yang lain. Sebut saja mereka Yuta, Jaehyun, Doyoung dan Mark–omong-omong, mereka juga temannya Jungwoo. Jangan kalian mengira Jungwoo itu adalah karakter no life yang mempunyai cerita asmara menyedihkan disini. Jungwoo dan Lucas memiliki kepribadian yang hampir sama. Supel, Ramah tapi seringkali melakukan hal bodoh. They basically shared the same brain. Begitupula dengan teman-temannya yang tadi sudah disebutkan. Mereka memang sudah ditakdirkan untuk bersama.
Mereka memutuskan untuk bermain PES–gim sepak bola bersama. Awalnya mereka sangat excited, tetapi setelah berlangsung selama beberapa match, mereka mulai bosan.
"Udahan aja, ah." ujar Lucas sambil menaruh stick ps-nya.
"Emang aja lo cupu mainnya, cas." ledek Mark sambil menaruh stick ps-nya juga.
"Bacot, Mark. Ini kita keluar kemana kek, yuk. Bosen banget tiap weekend main Ps mulu." ujar Lucas.
"Mau nonton, ga? Udah lama kita gak nonton." ujar Jungwoo.
"Boleh, tuh." ujar Doyoung menyetujui. Yang lainnya pun ikut menyetuji.
"Gas lah sekarang!" ujar Lucas.
Perjalanan dari rumah Jungwoo menuju mall tidak terlalu jauh. Hanya memerlukan waktu kurleb 15 menit mereka sudah sampai di mall. Mereka berenam bergegas menuju bioskop. Sampai disana, alangkah terkejutnya mereka– termasuk Lucas yang kini sedang senyum-senyum tidak jelas, karena Yuqi–berserta teman-temannya, juga sedang berada dibioskop.
"Eh, sapa noh si Yuqi, cas" bisik Jaehyun.
"Sekarang banget, nih?" tanya Lucas.
"Mau kapan lagi? Kalo disekolah wujud lo udah kayak makhluk tak kasat mata gitu, cas. Lah orang yang nge-simp doi bejibun kayak kacang." ujar Yuta.
"Bangsat!" Lucas bersumpah serapah. Kesal dirinya dianggap sebagai makhluk astral. Karena tidak ingin membuang kesempatan, ia pun memberanikan dirinya untuk menghampiri Yuqi.
"Hai, Yuqi!" sapa Lucas cerah.
"Hai, cas!" Yuqi menyapa balik tidak kalah cerah. Lihat kan, segitu ramahnya Yuqi. Tidak peduli berapa banyak orang yang mengangung-agungkannya, ia akan selalu rendah hati.
"Mau nonton?" tanya Lucas retoris.
"Iya, nih. Lo juga, kan?". Lucas mengangguk.
"Ehem, kita berdua dari tadi kayaknya ngga dianggap, nih" sindir Soyeon. Minnie pun mengangguk dan memasang wajah–pura-pura sebal.
"Maaf, mbak-mbak. Saya kira kalian ajudannya Yuqi." canda Lucas.
"Sialan lo!" kesal Soyeon. Yuqi tertawa pelan memukul pelan lengan Lucas. Jantung Lucas seketika berdetak lebih cepat karena "skinship" yang reflek itu. A simple thing that makes Lucas fly into the nowhere.
Jauh disana, sekitar kurang lebih sepuluh meter lebih tiga puluh centimeter dari posisi Lucas berdiri, ada suara seperti sesuatu yang pecah. Apakah sumber suara itu dari pintu bioskop? Tidak mungkin! Pintu kaca itu tampak kokoh dan pasti tidak mudah pecah. Oh, atau mungkin sumber suara itu berasal dari gelas bartender bioskop yang jatuh? Lupakan saja. Itu hanya suara dari hati Jungwoo yang pecah. Bukan masalah besar. Tampaknya.
Ketika Yuta, Jaehyun, Doyoung dan Mark sedang berdiskusi tentang tiket film apa yang akan mereka beli. Jungwoo justru hanya diam dan menatap Lucas yang sedang bercakap ria dengan Yuqi dengan rasa penuh dengan kecemburuan. Yang hanya dia bisa lakukan ialah menghela nafas. Memangnya apa yang bisa lakukan selain pasrah?. Menghampiri Yuqi dan menamparnya lalu meneriakan "Lucas punya gue!"?. Jangan konyol. Ia tidak ingin berakhir viral di jagat maya karena ia bisa menebak jika ia nekat melakukan itu pasti akan ada orang yang merekamnya dan mengunggahnya ke sosial media dengan judul "Viral! Seorang gay melabrak seorang wanita cantik yang tidak berdosa". Membayangnya saja sudah membuat bulu ketiak Jungwoo meremang.

KAMU SEDANG MEMBACA
heather | luwoo
Fiksi Penggemar"she's got you mesmerized while i die" (conan gray - heather) nct luwoo 2020