CHAPTER 12

33 5 0
                                    

Pagi ini Ana masih berada di alam mimpi nya bersama dengan ‘oppa oppa nya’. Pasalnya hari ini adalah hari sabtu, hari yang dimanfaatkan banyak siswa untuk memperbanyak asupan tidur mereka, termasuk Ana.

Berbeda dengan Ana, sekarang Vivi sedang dijalan menuju ke rumah Ana. Hari ini mereka berjanji akan mengerjakan pr di rumah Ana.

Vivi berjalan sambil bersenandung, rumahnya dengan rumah Ana memang tidak dekat tetapi tidak terlalu jauh juga jika berjalan dari rumahnya. Terlebih lagi cuaca yang bagus mendukung Vivi untuk berjalan kaki ke rumah Ana.

Vivi merupakan anak yang ceria, ia tidak membawa panik masalah yang menimpanya. Saking cerianya, ia tidak sadar bahwa ada orang yang mengikutinya.

“Aaaaa! Tolong! Tolong!” teriak Vivi saat ada yang menariknya. Ia ingin memberontak tetapi tenaganya terlalu kecil dibanding tenaga pria yang menariknya.

BUGHH!

Pria itu terhempas ke belakang karena ada seseorang yang memukulnya. Vivi masih terduduk di tanah sambil menyaksikan perkelahian dua orang itu. Dan syukurlah penjahat itu yang kalah dan ia pun melarikan diri.

“lu gapapa?” Chan membantu vivi berdiri.

“gw gapa-pa, makasih ya, chan.” jawab Vivi terbata karena masih syok.

“Iya, ayo gw anter ke rumah Ana. Lu pasti pengen ke situ kan?” tanya Chan sambil membantu Vivi berdiri. Sebenarnya Chan sudah tahu jika hari ini Vivi akan ke rumah Ana, karena Ana sudah bercerita. Dan kebetulan ia sedang jogging di komplek dan melihat kejadian tersebut.

Soal kekuatan, Chan tidak usah diragukan lagi, karena sahabat Ana itu juga pintar berkelahi.

“Yaudah sana lu masuk, palingan si Ana masih tidur” Suruh Chan saat mereka sudah sampai di rumah Ana.

“Iya, sekali lagi makasih ya chan, kalo tadi lu ga ada--”

“Iya, udah ga usah dipikirin. Yaudah gw mau lanjut jogging dulu” Ucap Chan lalu pergi.

Setelah Chan pergi, Vivi langsung masuk ke rumah Ana. Bukannya tidak sopan tapi, dia sudah mengetuk pintu berkali kali dan meneriaki nama Ana, tapi tidak ada yang menjawab.

Dia langsung berjalan ke kamar Ana dan benar saja apa yang dikatakan Chan tadi, sahabatnya itu masih tertidur lelap diatas kasurnya.

“ANA! BANGUN!” teriak Vivi sambil menggoyangkan tubuh sahabatnya itu. Sementara yang dibangunkan hanya membuka sedikit matanya lalu kembali tidur.

Vivi tidak menyerah, dia mengambil segayung air lalu menyiram wajah Ana.
“AAAA! SIAPA YANG BERANI NYIRAM GW?!” teriak Ana kesal.

“APA? MAU MARAH?!” teriak Vivi ngegas.

“ISH VIVI! Lu ngapain si lagian pagi pagi udah di rumah gw? Ganggu mimpi indah gw aja”

“Gw pengen curhat..” balas Vivi dengan mengedipkan matanya membuat Ana jijik.

“Ga ga ga! Males pasti cerita lu itu itu doang” Jawab Ana yang sudah bersiap kembali tidur.

“Ini tentang orang yang gw suka loh..” goda Vivi karena dia tahu kalau soal cowok pasti sahabatnya ini tidak akan menolak. Dan benar saja, Ana langsung duduk anteng untuk mendengarkan curhatan Vivi.

Vivi pun menceritakan kejadian yang menimpanya tadi, mulai dari dia yang hampir diculik sampai Chan yang datang menolongnya.

“YAAMPUN! TRUS LU GAPAPA?!” teriak Ana setelah Vivi selesai bercerita.

“Seperti yang lu liat? Gw gapapa”

“Bagus deh. Oiya, tadi lu bilang mau kasih tau gw siapa orang yang lu suka? Ayoo cepetan kasih tauu”

BEST FRIEND • JUNG CHANWOO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang