Author pov~
Gadis ini terus memukuli kepalanya,berharap rasa sakitnya akan hilang. Namun nihil,rasa sakit itu semakin menyiksanya.
"Arggghhh!!!!" Teriaknya. Ia sudah tidak kuat lagi menahan ini semua. Sakit,amat sakit. Ditambah darah yg terus keluar dari hidungnya. Sudah hampir setengah tissue didalam box ia habiskan,untuk membersihkan darah yg sedari tadi tidak berhenti keluar dari hidungnya.
"Besok gue harus ke rumah sakit! Yaa,gue harus kesana!" Batin gadis ini bergumam. Mencoba menahan rasa sakit kepalanya. Yg sudah 1 minggu ini terus menggelayutinya.
***
"Iqbaal!" Panggil kedua gadis ini bersamaan. Iqbaal yg merasa dipanggil pun menolehkan kepalanya. Ia tersenyum.
"Ehh..hai sayang.." ucap Iqbaal sambil melangkahkan kakinya kearah gadis yg berada di belakang sahabatnya,(Namakamu).
"Baal.." panggil (Namakamu). Ketika langkah Iqbaal dan Bella sejajar dengan tempat (Namakamu) berdiri.
Iqbaal dan Bella pun menghentikkan langkahnya. Dan menatap Menatapnya,seolah olah mengatakan "ada apa?"
"Gue mau ngomong sama lo baal.." ucap (Namakamu). Ia pun menundukkan kepalanya,berharap agar Iqbaal mau diajak mengobrol dengannya. Walauu.. hanya 5 menit.
"Em..sorry ya (Namakamu),gue gk bisa. Lain kali aja yaa.Gapapakan?" Ucap Iqbaal diiringi senyum manisnya. Lagi! pria itu lagi lagi menolaknya untuk berbicara. Sudah lebih 5 kali gadis ini mencoba mengajak Iqbaal untuk mau berbicara dengannya. Tapi apa?permintaannya itu selalu ditolak Iqbaal mentah mentah.
(Namakamu) hanya tersenyum miris. Semenjak Bella pindah ke sekolah ini,1 minggu yg lalu. Sikap Iqbaal terhadap (Namakamu) mulai berubah. Iqbaal,yg biasanya selalu berada disampingnya kini perlahan menjauh.
"Yaudah gapapa kok." Ucap (Namakamu) sambil tersenyum miris menatap sepasang kekasih itu. "Yaudah,gue mau ke perpus dulu. Kalian have fun aja yaa bye.." tanpa menunggu jawaban dari mereka -Iqbaal dan Bella- (Namakamu) pun langsung melangkahkan kakinya.
"Lo berubah baal! Lo berubah!!" Batin gadis ini berteriak. Ia terus melangkahkan kakinya ke arah rooftop sekolah,bukan ke perpustakaan. Itu hanya alibinya saja.
Setelah sampai di rooftop sekolah,(Namakamu) pun langsung mendudukkan tubuh lemasnya begitu saja. Ia melipat kedua kakinya dan menaruh kedua lenganya diatas lututnya. Dan menelungkupkan kepalanya.
"Gue gk tahu harus gimana lagi,bertahan atau mungkin pergi. Semuanya serba salah. Gue gk tahu." Air matanya mulai menetes. Entahlah,seminggu belakangan ini ia menjadi gadis yg cengeng. Tiba tiba..
"Argghhh..." gadis ini langsung merasakan sakit dibagian kepalanya 'lagi'. Darah kembali keluar dari hidungnya. Ia pun segera merogoh kantung seragamnya untuk mengambil sapu tangan yg biasa ia taruh disitu.Dapat! Ia pun langsung membersihkan darahnya sampai darah itu berhenti mengalir.
Akhir akhir ini,gadis ini selalu merasakan sakit dibagian kepalanya. Rasa pusing yg luar biasa seringkali datang tiba tiba. Dan pasti selalu diiringi dengan darah segar yg mengalir dihidungnya.
***
Iqbaal,pria ini terus menatapi bangku kosong yg berada disamping kirinya. 2 menit lagi,bel masuk akan berbunyi.Tetapi gadis ini belum juga sampai dikelasnya.
"(Namakamu) kemana ya?" Ucap Iqbaal sambil sesekali melirik bangku itu. Kosong! Tidak ada (Namakamu) disana. Hatinya merasa begitu gelisah. Ia takut jika sesuatu terjadi kepada sahabatnya itu.
Tak lama bel tanda masuk berbunyi. Dan mulai terdengar suara langkah kaki yg mendekati kelas ini. Namun,gadis itu,(Namakamu) tetap tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Pikiranya pun menerawang,memikirkan gadis itu sedabg berada dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction----------- FOLLOW AKUN DREAME : risyaani ---------- Hiii~ ini cuma iseng aja sih,- so,kalau jelek,biarin yaa.. Maaf disini cast nya CJR -,- Kenapa? soalnya ini cerita pernah di share di salah satu fp. #inijugakalauadaygbaca :v