NOT ALONE

182 97 283
                                    

Xiaojun sedang berada di sebuah ruangan, ia berdiri di sudut ruangan ia menundukkan kepalanya. Terlihat ada 2 pelajar laki-laki lain di dalam ruangan itu, namun Xiaojun terlihat tidak nyaman dengan mereka karena 2 pelajar itu sedang merundung Xiaojun.

Xiaojun selalu di rundung oleh beberapa pelajar dari sekolahannya namun ia menyembunyikan kebenaran itu karena Xiaojun sangat takut membuat keluarga dan teman-temannya khawatir, Xiaojun juga tidak ingin orang-orang mengasihani nya.

Setiap bersama teman-temannya Xiaojun selalu bersikap ceria dan banyak bicara namun di balik keceriaan dan kekonyolan nya tersimpan luka yg sangat dalam baginya, Xiaojun selalu menutup rapat mulutnya tentang perundungan itu.

Xiaojun terlihat sangat ketakutan saat 2 pelajar itu terus melemparinya sebuah bola baseball ke arahnya. Xiaojun hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya saat mereka memperlakukan dirinya seperti itu.

"Yah!! Kau tau, kau adalah sampah" ucap Joo Heon sambil melempari Xiaojun dengan bola.

"Apa kau tidak pernah sadar, kau sangat tidak berguna!" sambung Joo Heon menatap tajam Xiaojun.

"Kau sampah!" ujar Ahn bo hyun sambil mendorong badan Xiaojun.

Xiaojun hanya diam menundukkan kepalanya, sesekali ia terlihat mengepalkan tangannya.

"Yah, kau mau melawan kami?" tanya Joo Heon menatap tajam Xiaojun.

"Kau harus tau posisimu disini! Kau hanya sampah yg beruntung lahir dari keluarga yg kaya" sambung Joo Heon sambil tertawa di depan Xiaojun.

Malam harinya, Xiaojun sedang di dalam kamar mandi. Ia terlihat sedang mencuci kedua tangannya di wastafel dengan air mengalir. Ia terus menggosok-gosok jari-jarinya ke air mengalir, sesekali ia menatap dirinya di cermin yg ada di wastafel nya.

Terlihat raut wajah yg kesal dan tidak nyaman, ia terus menggosok-gosok jarinya hingga membuat jari-jarinya lecet dan berdarah.

"Kau sangat menyedihkan" gumam Xiaojun sambil terus menatap dirinya di cermin.

Terdengar suara dering ponsel Xiaojun dari saku celana nya, ia mengambil ponselnya dan terlihat ada pesan dari Taeyong. Ia membuka pesan dan membaca pesan dari Taeyong.

>💜 Taeyong Hyung :
Apa kau ada dirumah?
Aku sekarang berada di depan pintu.

Xiaojun keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju pintu untuk menemui Taeyong yg ada di depan pintu rumahnya.

"Masuklah, hyung" ajak Xiaojun tersenyum manis.

"Terima kasih" jawab Taeyong dengan lembut.

Xiaojun mengajak Taeyong masuk kedalam kamarnya karena orang tuanya sedang berada di rumah, ia tidak ingin mengganggu kedua orang tuanya. Xiaojun duduk di atas ranjang nya sambil menatap Taeyong yg berdiri di depannya.

"Ada apa kau kemari, hyung?" tanya Xiaojun menatap taeyong yg ada di depannya.

"Tidak ada apa-apa" jawab Taeyong.

"Kenapa kau tidak masuk sekolah hari ini? Apa kau sakit?" tanya Taeyong cemas dengan keadaan Xiaojun.

"Ah... Aku hanya sedikit kurang sehat, hyung" Jawab Xiaojun sambil menggaruk kepalanya dan terkekeh kecil.

"Yah, harusnya kau beritahu kami jika kau sakit" Ucap Taeyong sangat cemas sambil memegang bahu Xiaojun.

Pada saat Taeyong memegang bahu Xiaojun, Xiaojun merasa kesakitan. Taeyong menjadi panik karena melihat Xiaojun kesakitan saat ia memegang bahu Xiaojun.

"Jun, kau baik-baik saja?" tanya Taeyong semakin cemas.

"A- aku tidak apa-apa, hyung" jawab Xiaojun dengan santai sambil memegangi bahunya.

Taeyong tidak mempercayai ucapan Xiaojun, ia tau Xiaojun sangat kesakitan dan Taeyong merasa Xiaojun menyembunyikan sesuatu darinya.

Taeyong dengan cepat menarik lengan baju Xiaojun dan melihat ke dalam baju nya terlihat bahu Xiaojun memar.

"Yah, bahu mu memar, kau yakin baik-baik saja?" tanya Taeyong menatap Xiaojun.

"Iya... Aku baik-baik saja, hyung" jawab Xiaojun dengan gugup.

"Lalu, bagaimana bisa itu menjadi memar?" tanya Taeyong cemas.

"Apa kau di rundung oleh seseorang?" sambung Taeyong cemas.

"Ti- tidak, hyung" jawab Xiaojun.

"Ini hanya karena aku kurang berhati-hati saja, hyung" lanjut Xiaojun tersenyum lebar ke arah Taeyong.

Taeyong pun berusaha percaya dengan ucapan Xiaojun meskipun ia masih meragukan ucapan Xiaojun. Taeyong yakin ada yg di sembunyikan Xiaojun dari nya dan yg lain. Taeyong duduk di samping Xiaojun di ranjang Xiaojun.

"Jun, kau jangan takut memberitahu ku jika kau dalam masalah, kau tidak sendirian... Kau masih punya kami yg selalu ada untukmu dan membantu mu" ucap Taeyong sambil menggenggam tangan Xiaojun.

"Kau tidak perlu khawatir akan sendirian... Karena aku dan yg lain akan selalu ada untukmu dan akan selalu membantu mu. Jadi aku harap, jika kau ada masalah atau apapun itu... Cobalah beritahu kami, kami akan selalu membantu mu" sambung Taeyong melebarkan senyumannya ke arah Xiaojun.

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued...

Maaf ya gaes kalo ada Typo atau salah kata

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK SEBELUM DAN SESUDAH BACA CERITA INI, AUTHOR MAKIN SENENG KALO BANYAK YG KASIH SEMANGAT ^^

Klik vote dan komen
Di bawah ini

FROM HOME || LEE TAEYONG NCT [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang