Roku

2.8K 575 38
                                    

Welcome to

an original story by rayahuang

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________




Renjun mengeluarkan senjata miliknya. Teriakan dari Jungwoo dan Doyoung sontak mengalihkan makhluk tanpa akal sehat tersebut.

Sebuah sinar merah muncul dari ujung senjata tersebut, membentuk kobaran api yang kemudian Renjun arahkan kepada mayat hidup yang mulai berlari kearahnya.

BOOM!

Sontak mayat hidup itu terpental kemudian terbakar. Jeno ternganga begitu pula dengan yang lainnya. Sadar dari keterkejutannya Jeno segera menarik pergelangan tangan Renjun untuk kembali masuk kedalam mobil.

"Cepat hyung, sebelum mereka datang lagi" ucap Jeno.

Doyoung langsung menginjak pedal gas disusul 2 mobil lainnya. Karena sudah semakin larut malam dan perjalanan semakin panjang, mereka memutuskan menepi pada sebuah bangunan kosong.

Taeyong membawa senapan miliknya masuk dahulu secara hati-hati diikuti Johnny, Jaehyun, dan Yuta. Ia mengintip pintu bangunan tersebut, sepi. Memberi kode kepada Johnny untuk masuk terlebih dahulu.

Johnny mengangguk, masuk bersamaan dengan Xiaojun, Jeno, Sungchan, Mark, Jisung, dan Jungwoo. Mereka menembaki beberapa mayat hidup.

Yangyang memperhatikan Renjun yang hanya diam saja menunggu aba-aba dari Taeyong. Dengan cepat ia menarik lengan Renjun mendekat kearahnya, saat ada dua mayat hidup yang datang dari arah belakang mereka.

Jaemin dan Kun yang sadar sontak langsung menembaki mereka. Haechan tak tinggal diam, dengan tongkat baseball miliknya ia memukul mundur beberapa mayat hidup yang terus datang dari arah belakang mereka dibantu Jisung, Lucas, dan Winwin.

"Hyung, apa pilihanmu tidak salah?" Tanya Shotaro menatap teman-teman mereka yang tengah menghadapi beberapa mayat hidup. Taeyong menggeleng pelan, ia menepuk pundak Shotaro pelan, "Tak selamanya kita ada disana, dan memang kita harus bergerak memukul si bangsat penyebab semua ini"

Ten tersenyum mendengar ucapan Taeyong, ia mendekati mereka berdua "Hemat pelurumu" pemuda kelahiran Jepang itu mengangguk paham.

"Bersih" ucap Johnny dibarengi dengan nafas yang terburu. Taeyong mengangguk, memberi aba-aba pada yang lain agar kembali bergerak.

22 orang dan satu malaikat itu terus menerus melawan beberapa mayat hidup yang tersisa hingga larut malam.

"Kita istirahat dulu disini"

"Sementara Mark, Lucas, Taeil, Chenle dan Xiaojun akan berjaga. Kita akan tidur bergantian" ujar Taeyong yang disetujui oleh ke 22 orang disana.

"Mari tidur Renjun"  Hendery menuntun tubuh kecil itu pada sebuah sofa yang keadaannya masih 70% baik. Untung saja mereka memilih berhenti dikawasan motel. Dimana terdapat ada 3 motel yang masih dalam kondisi baik. Masing-masing motel diisi oleh 6-7 orang.

SHUMATSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang