San

3.2K 635 90
                                    

Welcome to

an original story by rayahuang

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___________________________________________



Kun menuntun Renjun menuju kamarnya yang kemudian menjadi kamar Renjun juga. "Maaf bila sempit, mansion ini besar namun tetap sempit jika ditinggali 23 orang" kekeh Kun.

Renjun menatap seluruh ruangan sederhana itu, ada dua ranjang disisi kanan dan kiri. "Kasurmu ada disebelah kiri, istirahatlah. Nanti jika sudah waktunya makan malam aku akan memanggilmu. Oh ya, ganti pakaianmu. Kau terlihat datang dari masa lalu dengan pakaian seperti itu"

Renjun menatap gaun putih polos tanpa pernak-pernik miliknya. Tak ada yang salah dengan itu ia rasa. Kun terkekeh, ia mengobrak isi lemarinya kemudian mengeluarkan sebuah hoodie biru langit dan sebuah celana kain putih. "Ini, pakailah. Ah jika ingin mandi, berhematlah karena air susah mengalir disini"

"Aku pergi dulu" Kun menutup pintu kamarnya kemudian pergi kembali sibuk bekerja.

Renjun membuka gaunnya, kemudian memakai hoodie itu. Ia langsung meboleh kearah pintu yang terbuka saat mendengar bunyi pintu berderit. "Kun hyung ak—"

"Maaf, k-kukira ada Kun hyung" Sungchan dengan gelagapan menutup pintu itu kembali, lalu berlari menimbulkan suara bedebum. Renjun memiringkan kepalanya menatap pintu itu bingung.








"Jadi maksudmu apa Jeno?" Taeyong menatap bingung adiknya itu. Jeno menghela nafas. "Ntah lah hyung, hanya saja perkataan Renjun selalu terbayang diotakku. Aku hanya merasa dia tau sesuatu tentang semua hal ini. Lihat"

Jeno mendorong sebuah sobekan surat kabar yang ia ambil dari kotak yang ditemukan Jisung. "Lee Jowoon, orang yang disebutkan Renjun. Aku menemukannya di kotak yang diambil Jisung saat berpatroli"

Taeyong menatap lamat surat kabar itu, "Lee Jowoon ilmuan muda berhasil menciptakan serum a—

serum apa?" Jeno menggeleng pelan.

"Kertasnya dirobek"

Taeyong menatap Jeno lamat. "Kita punya satu komputer bukan? aku ingin kau bersama Chenle menyelidiki orang ini. Ah ya jangan beritahukan Renjun dan lainnya dulu"

Jeno mengangguk paham.

...

"Baiklah, sebelum kita makan aku ingin bilang kalau besok kita akan menyusur daerah D. unit Jaehyun akan ikut mengingat persediaan makanan kita menipis, ah Yuta ada yang ingin kau sampaikan?"

Yuta mengangguk kemudian berdiri. "Sebenarnya, generator listriknya akan segera mati dan kita belum menemukan yang baru. Jadi kemungkinan kita akan hidup tanpa listrik sebentar lagi"

"Apa kita harus pindah?" tanya Sungchan.

"Apakah disini tak ada pabrik generator?" tanya Shotaro.

SHUMATSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang