Hachi

2.4K 497 28
                                    

Welcome to

an original story by rayahuang

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________

"Bagaimana tanknya?"

Kelompok Taeyong sudah sampai ditempat persembunyian Johnny dan Jeno.

"Sepertinya dugaanku benar, itu tak berawak" Johnny menyerahkan teropong miliknya kepada Taeyong.

"Kalian sudah temukan kamera atau titik penglihatannya?" matanya masih memperhatikan sebuah tank yang seakan enggan bergerak.

Jeno menggeleng,"Andai saja ada manusia yang mengendalikannya akan lebih mudah"

Taeyong menghela nafas. "Lihat itu" Kun menepuk pundak Taeyong sembari menunjuk objek dengan telunjuknya.

"Apa?" Taeyong kembali menggunakan teropongnya.

"Dindingnya dilapisi listrik?" Jungwoo menatap tak percaya pagar dibelakang tank tersebut. Itu adalah sebuah dinding kokoh dari besi yang sengaja dialiri listrik. Seolah melarang siapapun untuk masuk kedalam.

"Sepertinya benar, Lee Jowoon ada disana" Mark mengusap dagunya.

"Hyung, kurasa ini agak sedikit gila tapi aku mempunyai ide" semua orang disana menatap Jaemin bingung termasuk Taeyong.

"Apa Jaemin?"

Pemuda Na itu tersenyum lebar mengerikan. Ia berjalan mendekati Doyoung kemudian mengadahkan tangannya, "Apa?" tanya Doyoung bingung.

"Petasanmu, bawa kemari"

"Bagus" Jaemin menatap senang hal dalam genggamannya.

"Ayo, mari kita bicarakan" mereka merinding saat Jaemin justru menatap mereka dengan senyum mengerikan.

"Kau yakin Jaemin?"

"100% yakin Taeyong hyung, setidaknya selama para mayat hidup itu tak kembali"

"Hmmm, aku tak yakin seberapa jauh Haechan hyung membawa mobilnya. Tapi setidaknya mungkin kita punya waktu sekitar 10 menit?"

"Darimana kau tau itu Chenle?"

"Sains, Taeil hyung"

"Tapi kau mengira tanpa adanya sebuah penelitian, Chenle"

"Tidak itu memang sains, meneliti, menguji, mengira"

"Eee . . . bisa hentikan pembicaraan tentang sains, rasanya otakku seperti akan meledak" Yangyang menganggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Baiklah, Here we go" Xiaojun menyalakan petasan tersebut, kemudian melemparkannya ketengah kedua tank tersebut. Benar saja, kedua tank itu langsung menembaki petasan tersebut hingga tak sempat meledak.

SHUMATSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang