SHUMATSU [END]

Ni

Welcome to

an original story by rayahuang

___________________________________________

"Renjun sebenarnya apa yang kau maksud tadi?" Yangyang menatap bergantian jalan lorong dihadapannya dan Renjun yang berjalan disampingnya.

Yangyang ikut memberhentikan langkahnya saat Renjun terdiam. "Hey ada apa?"

Yangyang menarik bahu mungil itu itu menghadapnya. "Kau bisa cerita padaku, Ren. Kita keluarga sekarang" lirih Yangyang diakhir kalimatnya.

Renjun menatap Yangyang masih dengan wajah tanpa ekspresinya. Ia menggeleng lucu, "Eum"

Yangyang tersenyum, "Baiklah mungkin tidak sekarang. Nah kurasa kita harus segera menemui unit terakhir"

Yangyang menggenggam jemari kecil Renjun erat, membuat Renjun menatap tautan tangan tersebut dengan kepala miring.

"Ini Yangyang"

ceklek

"Masuklah"

Yangyang menarik Renjun masuk, membuat semua pandangan teralihkan pada sosok yang dirangkul Yangyang saat ini.

"Ini Renjun, nah Renjun itu Yuta hyung, Taeil hyung, Ten hyung, Winwin hyung, Jaemin, Shotaro, dan Chenle. Mereka unit yang membuat senjata-senjata untuk melawan para mayat hidup diluar sana" Yangyang mengeluarkan sebuah pisau lipat dari sakunya, kemudian memberikannya pada Renjun.

Renjun menatap pisau itu, kemudian menatap Yangyang. "Terima kasih"

Yangyang tersenyum kemudian mengacak surai kecoklatan Renjun.

"Ekhem!" deheman Taeil membuat Yangyang tertawa gugup.

"Wah kalian sedang membuat sosis rupanya, bolehkah kami ikut mencicipinya!" Ten menggelengkan kepalanya melihat Yangyang yang berusaha mengalihkan topik.

"Kemari Renjun, kami akan menunjukkan sesuatu padamu" ucap Yuta.

"Jaemin" yang dipanggil Jaemin itu mengangguk. Tangannya dengan mengambil sebuah senjata rakitan, kemudian melemparkan pada ketua unitnya itu.

"Ini adalah hasil rakitan kami, yah walau bisa kau lihat disini seperti gudang rongsokan. Tapi rongsokan ini membantu menyokong kehidupan kami dari para mayat itu"

"Ingin belajar menciptakan sesuatu?" lanjut Yuta.

Renjun menatap Yuta dengan memiringkan kepalanya, kemudian ia menatap kedua tangannya dengan satu tangan memegang pisau lipat pemberian Yangyang.