────── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──────
"Sudah kukatakan kepadamu seharusnya aku tidak memakai ini!"
"Hey! Aku sudah mengatakannya kepadamu, hyung! Namun Tae menyuruhku untuk diam!"
"Ya! Jangan salahkan aku terus! Lagipula kau cocok memakai itu, Jim."
"Apa kau tidak lihat dia langsung tak sadarkan diri ketika melihatku?! Seharusnya aku memilih warna hitam dan mendengarkan Jungkook!"
Perdebatan itu terus berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 10 menit. Ketiga pria itu duduk di pinggir ranjang dan memilih untuk memperdebatkan tuxedo merah yang sedari tadi melekat ditubuh pria bernama Park Jimin, dan tentunya dalam 'bisik'. Jimin berkata bahwa warna tuxedo nya kali ini terlihat konyol dan terlihat tidak seperti mafia yang menakutkan.
"Andai saja aku memakai tuxedo hitamku! Pasti aku akan terlihat sama sangarnya dengan kalian berdua dan. . .—"
"Hyung! Lihat!" Pekik Jungkook ketika gadis dihadapannya itu melakukan pergerakan kecil.
Ketiga pria itu langsung melayangkan pandangannya kepada gadis itu.
Yuji mengerang dan perlahan membuka kedua matanya. Ia mengerjapkannya, sebelum akhirnya ia terlonjat kaget dan mengubah posisinya menjadi duduk.
"A-apa yang kalian lakukan kepadaku?!" Kini Yuji menatap kearah tiga pria itu, lalu menarik selimut dan melihat pada tubuhnya.
Pakaiannya masih lengkap.
Namun, itu tidak menjamin apa yang telah tiga pria ini lakukan saat Yuji tak sadarkan diri bukan?Seketika Yuji bergidik ngeri. Ia semakin merapatkan punggungnya kearah dinding.
"Hey, tenanglah. Ambil ini. . .—"
"Berhenti! Jauhkan tanganmu dariku!" Potong Yuji ketika Taehyung menyodorkan segelas air.
"Aigoo, tenanglah. Kami ini bukan orang jahat." Kali ini Jungkook ikut menenangkan Yuji. Dirinya berusaha memasang raut wajah yang polos dan meyakinkan.
Yuji membulatkan matanya, "Apa?! Apa maksud dari perkataan 'tidak jahat'-mu itu, huh?! Kalau kalian memang pria seperti itu, lepaskan aku dan bawa aku kembali pulang!" Pekik Yuji.
Kini giliran Taehyung yang mendengus dan kembali menyodorkan segelas air, "Hey, tenanglah. Setidaknya minumlah air ini terlebih dahulu. Kau kehilangan kesadaranmu hampir 12 jam."
Yuji tidak menggubrisnya dan menatap kearah lain. Perlahan jemarinya mulai merogoh saku celananya. Yuji berniat untuk mengambil ponselnya dan langsung menghubungi pihak kepolisian atau siapapun yang dapat dirinya hubungi.
Jantung Yuji seakan berhenti berdetak ketika ia tidak menemukan ponselnya. Wajahnya sedikit memucat. Bahkan saat ini ia sudah merogoh seluruh saku yang ada di celana dan juga mantel hangatnya. Nihil. Ponselnya tidak ada.
Yuji sontak langsung menatap kearah tiga pria yang sedari tadi melemparkan pandangan kearahnya. "D-Dimana ponselku?!" Tanya Yuji sedikit memekik. "Kembalikan ponselku sekarang juga! Atau aku akan. . .—"
"Tidak bisa. Bayi kelinci itu sudah mengambilnya." Kini giliran pria ber-tuxedo
merah yang memangkas ucapannya. Park Jimin. Yuji ingat betul namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRENS
FanfictionKeduanya saling menatap intens. Entah sang pria, maupun wanitanya yang saat ini sedang ia dekap dengan erat. "Aku mencintaimu." ucap sang pria sembari menghapus noda merah pada wajah wanitanya. Wanitanya tersenyum, "Begitupun aku." Kali ini mereka...