────── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──────
Ribuan rintik air jatuh dari langit menerpa permukaan tanah dengan lebatnya. Aroma khas tanah bercampur air mulai mendominasi. Udara yang mencekat diluar sana seakan mempertegang suasana di dalam ruangan.
Park Jimin.
Kali ini ia berdiri sembari memasang wajah dingin dan melipat kedua tangannya. Sementara Jungkook, ia memilih untuk diam karena ia tahu persis apa yang akan sahabatnya itu lakukan.
Kini keduanya sudah berganti pakaian. Jimin dengan pakaian santainya yaitu t-shirt hitam polos dan juga kemeja sebagai outter, sementara Jungkook memilih untuk menggunakan hoodie dan juga celana sweatpants.
Tak lama pintu utama terbuka menampakkan dua orang yang berpenampilan berantakan akibat guyuran hujan diluar.
"Kau fikir apa yang kau lakukan?!" Bentak Jimin seketika dan langsung melangkahkan kakinya mendekati dua orang tersebut. "Aku sudah berkata untuk tidak berusaha pergi dan kau langsung melakukannya! Apa kau tahu ada bahaya yang menunggumu diluar sana, huh?! Untung saja Taehyung berfikir lebih cerdas untuk segera mengendarai mobilnya untuk mengejarmu!"
Yuji menatap Jimin dengan tatapan menantang, "Lalu apa?! Kau fikir kau ini siapa?! Seenaknya memerintahku! Kau menculikku ditempat yang entah ada dimana dan dikelilingi banyak pepohonan rindang, lalu kau menyuruhku untuk diam?! Tentu saja akan ada bahaya yang menghadangku karena mungkin saja itu adalah singa atau harimau liar yang kelaparan! Kalian benar-benar pria yang tidak memiliki hati!" Balas Yuji tak kalah sengit.
"Aku hanya berusaha untuk. . .—"
"Sudahlah, Jim. Dia masih ketakutan." Potong Taehyung berusaha melerai perdebatan ini. Taehyung menatap Yuji, "Ayo, kembali ke kamar." Ujar Taehyung menarik lengan Yuji.
Dengan cepat Jimin menahan pergerakkan mereka. Ia mencekal lengan Taehyung dan menatapnya tajam. "Aku belum selesai bicara, Tae." Kali ini Jimin menggunakan intonasi dingin dan cenderung mendominasi.
Taehyung membalas tatapannya dengan datar, sebelum dirinya melepaskan pegangannya pada Yuji. Dirinya malah melangkah kearah Jimin, "Lalu apa, Jim? Apa ia terlihat ingin mendengar ucapanmu?" Balas Taehyung.
Melihat adanya atmosfer pertengkaran, Jungkook dengan cepat berdiri dan berusaha melerai kedua hyung-nya itu.
"Hyung tenanglah! Taehyung-hyung, a-ayo kita ke kamar dan bersihkan tubuhmu. Lalu temani aku bermain video game saja, ya?" Ucapnya seraya menarik kaos hitam Taehyung yang basah. Dirinya lebih terlihat seperti anak kecil yang berusaha mengajak appa-nya untuk bermain.
Taehyung masih diam tak bergeming. Dirinya masih menatap Jimin dengan sengit.
"Aish, Tae ayo." Kali ini Jungkook menarik lengannya dengan sedikit bertenaga. Taehyung dengan terpaksa memilih untuk mengikuti Jungkook ke dalam kamar.
Sementara Yuji, sebenarnya keberaniannya sudah ciut sejak awal dia melihat tatapan yang tajam dan dingin dari Jimin. Namun, mau bagaimana lagi? Nampaknya pergerakan Yuji sedikit lebih lambat dibandingkan Taehyung tadi.
Jimin menghela nafas kasar, "Kau ikut denganku." Kali ini ia menarik lengan Yuji.
"Tidak. Aku tidak mau." Balas Yuji sambil menahan tubuhnya dan melepaskan pegangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRENS
FanfictionKeduanya saling menatap intens. Entah sang pria, maupun wanitanya yang saat ini sedang ia dekap dengan erat. "Aku mencintaimu." ucap sang pria sembari menghapus noda merah pada wajah wanitanya. Wanitanya tersenyum, "Begitupun aku." Kali ini mereka...