Malam yang hangat dimana Ardan membuka handphonenya seusai menjalani hari kerja yang melelahkan dan penuh tekanan, seperti biasanya. Seorang lajang perantau yang menjalani hidup terasing di pinggiran ibukota negara ini. Discroll terus halaman beranda di aplikasi handphone miliknya untuk mendapatkan hiburan dari berbagai konten. Awalnya Ardan terhibur dan moodnya kembali naik hingga satu iklan yang menarik perhatiannya muncul. Iklan yang menawarkan Ardan kesempatan untuk berkenalan dengan banyak teman baru dengan mudah tanpa harus isi biodata ini itu seperti dating app atau social app kebanyakan.
"Wah boleh juga nih siapa tau bisa kenalan sama cewek cantik", pikir Ardan dalam hatinya. Dia selalu disibukkan dengan pekerjaan setiap hari sampai waktu istirahat berkualitasnya benar - benar terkuras, meski sebatas untuk menikmati waktu sejenak.
Setelah mengunggah aplikasi tersebut, Ardan akhirnya mendaftar dengan nomor handphone miliknya dan mulai menjajal fitur didalamnya. Dia bisa menemukan banyak akun berdasarkan jarak terdekat dari lokasinya berada maupun gender yang diinginkan. Betapa kagetnya dia, ternyata mayoritas akun di aplikasi tersebut menawarkan jasa prostitusi online. Dia mencoba tetap positif dan mencari akun yang benar benar mau berkenalan untuk sekedar mengobrol. Dia mencoba memperluas pencariannya dengan jarak diatas 25 kilometer dari lokasinya berada sekarang.
Ardan yang menyadari bahwa aplikasi ini salah awalnya berinisiatif untuk menguninstall aplikasi ini, namun ketahanan dirinya keburu runtuh lebih dulu, iseng iseng otak nakalnya mulai aktif dengan sendirinya dan mencoba untuk VCS saja. Dia terperangah karena perempuan yang menawarkan jasa prostitusi semuanya cantik - cantik seperti artis di tv. Ardan mulai menghubungi satu - persatu perempuan tersebut. Seakan Ardan mulai tersesat didunia baru itu dengan mode nakalnya. Ya, Ardan sudah tersesat.
Bodohnya, Ardan malah tertipu beberapa kali oleh akun palsu. Setelah mengirim sejumlah uang lewat transfer bank, akun Ardan langsung diblokir dan hal tersebut tidak membuat Ardan kapok, malah semakin penasaran sampai akhirnya satu akun menjawab pesannya, akun dengan nama Riani. Foto akunnya cantik dan wajahnya menunjukkan kalau Riani ini orang baik. Entah memang benar demikian atau sebatas topeng saja. Saat melihat foto Riani, itu mengingatkan Ardan pada Arini Kusuma di film Love For Sale 1 atau Arini Chaniago di film Love For Sale 2 yang diperankan artis yang sama, yaitu Della Dartyan.
Riani memaksa Ardan untuk mem-BO nya saja, jangan sekedar VCS. Tapi niat Ardan yang dari awal hanya iseng - iseng demi hasrat yang numpang lewat membuatnya teguh. Mereka pun bertransaksi dan Riani memenuhi kewajibannya.
Lucunya meskipun bekerja sebagai wanita tunasusila, Riani ini saat berkirim pesan terlihat sangat agamis. Ardan merasa geli tapi juga penasaran bagaimana mungkin seorang pelaku prostitusi online seperti Riani bisa berbicara tidak matching seperti santri yang tersesat masuk kedalam dunia pelacuran. Saling berkirim pesan pendek antara Ardan dan Riani berlanjut dan Riani masih meminta Ardan Mem-BO nya karena menurut Riani, Ardan sebenarnya orang baik yang punya ketulusan hati, entah lelucon macam apa itu.
Malam itu Ardan sampai begadang karena komunikasinya dengan Riani ternyata terus berlanjut. Disanalah Ardan berusaha mengajak Riani untuk makan bersama di luar, dia mulai menaruh sepetik hatinya kepada Riani, bahaya !
Namun Riani menolak dengan alasan dia hanya pelacur yang dipelihara oleh mucikari dan tidak diijinkan kemanapun. Dia hanya bisa diam di kamar menerima tamu - tamu hidung belang untuk dilayaninya. Sepanjang malam Riani bercerita sehingga membuat Ardan mulai mengenal sosok Riani yang ternyata memang benar tersesat.
Bagaimana tidak tersesat. Berdasarkan penuturan Riani, dia sebenarnya adalah anak seorang guru ngaji yang lahir dan besar di Garut. Dia dipaksa masuk kedalam dunia prostitusi online karena keluarganya terlilit hutang. Ardan hanya bisa geleng - geleng kepala membayangkan bagaimana mungkin seorang guru ngaji mendapati anaknya menjadi seorang pelacur. Ardan sebenarnya sudah curiga karena Riani yang kerap mengirim doa dan potongan ayat Al-Quran ditengah pesannya. Benar - benar santri yang tersesat jauh dari wilayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LACOER
Romance"Eh kamu sudah bangun ya Sayang", ucap Riani kepada Ardan yang sedang berusaha membuka matanya perlahan. Ardan celingak - celinguk melihat ke sekitarnya dan ingatannya mulai kembali lagi. "Aku dimana ?" "Di rumah Ibu, kamu lupa ?" Ardan tidak sadark...