« four »

2.7K 329 25
                                    

"Dia-"

"Kekasih."

Perkataan Haruto terputus saat Yedam datang dan merangkul pundak Haruto dengan akhrab.

Jaehee membelakkan matanya terkejut. So- Haruto gay?

Astaga. Itulah bund, pentingnya kepoin masa lalu si doi sebelum dipepet.

"Kau-"

Haruto mengangguk, seolah paham apa yang hendak Jaehee katakan. Yedam yang melihat Jaehee rasanya hendak tertawa. Tahan, Dam.

"Sudah selesai urusan dengan kekasih ku?" tanya Yedam lembut dengan usiran yang tersirat.

Tampak raut wajah Jaehee berubah agak kesal meski masih terkejut. Gadis itu lalu melangkahkan kakinya menjauh. Meninggalkan Yedam dan Haruto.

Yedam akhirnya mengeluarkan tawanya dan melepas rangkulannya dari Haruto. Berniat duduk di kursinya. Sayangnya, kalah cepat dengan Haruto yang menariknya duduk di pangkuan Haruto.

"Apa yang kau lakukan, hm?"

"Aku lebih tua. Sopan sedikit," tegur Yedam sembari menoleh pada Haruto sekilas untuk menjitaknya.

Haruto menarik napasnya sabar. Sabar.

"Apa yang kau lakukan, hyung, hm? Begitu- sopan kan?"

Yedam lagi lagi tertawa. Ia lalu mengecup bibir Haruto dan kemudian melepaskan diri dari Haruto, duduk di kusinya. Pesanan mereka datang masalahnya. Kasihan waiter nya. Sapa tau jomblo.

Waiter itu tidak melihat apa-apa padahal. Ia datang dengan pesanan Haruto dan Yedam. Menatanya di atas meja dan kemudian pergi.

"Baby hanya mencoba menyelamatkan daddy, anyway."

Haruto melirik Yedam yang berujar santai sembari meraih gelas minumnya.

"Kau terlihat tidak nyaman. Pandangan mu padanya memberitahu ku. Dia siapa? Kau bilang kau tidak punya pacar setelah ku. Dan- selama hampir tiga bulan ini, aku tak pernah melihat ada gadis atau submissive lain mendekati mu."

Haruto meraih sumpitnya dan mulai memakan makanannya. Sengaja menggantung pertanyaan Yedam.

"Hanya fans."

Yedam tertawa meremehkan. Tapi sedetik kemudian ia mengangguk paham. Yah, mantan kekasihnya ini memang banyak fans sih. Tidak salah.

Kalau boleh jujur, Yedam dulu juga sempat berniat menjadi fans Haruto. Namja yang dulu merupakan adik kelasnya itu, bernapas saja sudah mencuri atensi satu sekolah. Pesona Haruto tidak main main untuk anak seusianya.

Tapi- Yedam tidak berminat nge-fans Haruto lagi saat bocah satu itu menembaknya dan memintanya jadi kekasih Haruto. Hari itu, ia berniat tertawa. Entah karena apa. Mungkin karena tau fakta bahwa Haruto lebih dulu menjadi fans Yedam sebelum Yedam yang jadi fans Haruto.

Konyol memang.

"Omong-omong, malam ini aku pulang ke rumah. Raja dan ratu memintanya."

Haruto mengangguk paham tanpa mengalihkan fokusnya memakan makanannya.

.・✫・゜・。.

Klek

Pintu apartemen tempat Haruto dan Yedam tinggal tertutup setelah seseorang keluar.

Hari ini jatah libur Haruto. Sike. Seharian dia di apartemen kerja di depan laptop. Ia bahkan menolak ajakan adiknya jalan-jalan, pun tak mengindahkan orang tuanya yang tadi menelpon, menyuruh Haruto pulang untuk makan di rumah.

•X's and O's• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang