⩩.Senandika

21 5 0
                                    

Jam pertama telah selesai, para siswa sedang merenggangkan badannya, Hanya Nakula satu satunya yang sibuk membaca ulang materi yang disampaikan guru Fisika nya tadi.

"eh, berarti tadi hasil yang nomor dua bener dong?" Tanya nakula sambil membaca ulang jawabannya.

pertanyaan itu hanya dijawab anggukan oleh Jaka, teman sebangkunya selama 3 tahun terakhir.

"Nakulaaaa nakulaaa, masih aja mikirin tugas" Saut Lia, orang yang duduk dibangku depannya.

Pasalnya semua orang di kelas itu sudah muak dengan pelajaran Fisika, kecuali Nakula.

"Nakula, boleh minjem pena gak?" Tanya devandra yang menengok ke belakang, ya devandra satu satunya anak Nagaswara yang satu kelas dengan Nakula.

"Balikin ya, kamu kemarin pinjem gak dibalikin loh" Sindir nakula, lalu devandra berlalu pergi begitu saja.

Belakangan ini kegiatan yang penuh membuat nakula sedikit jenuh, tak lama kemudian ada seseorang yang masuk ke kelas nakula.

"Permisi, mau manggil nakula" Ucapnya namun tidak ada yang menghiraukan, justru malah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.

belum sempat nakula bertanya, orang itu sudah menarik nakula keluar kelas.

"Ikut gua" Ucapnya dingin, nakula ditarik ke perpustakaan.

"Mau apa sih, kan uangnya sudah aku kasih!" pekik Nakula sebal melihat orang didepannya ini.

"Kurang, bahkan harga diri lo aja gak bisa bayar hutang bokap lo nakula" Balasnya dengan penuh penekanan di setiap kalimat.

Jawaban itu membuat nakula terdiam, ia tahu hutang ayah nya memang banyak namun jika menyangkut harga diri ia tidak bisa diam.

"Brengsek kamu Braja" Jawab nakula lalu ia pergi keluar perpustakaan menaiki tangga yang seperti biasa, sudah dipenuhi anak anak Nagaswara

Disisi lain

"Dhim menurut lo enakan milo apa hilo?" Tanya cakra memecah keheningan mereka.

"Menurut lu?" tanya Adhimas balik sambil bermain pena di tangannya.

"Gua rasa enakan Hilo sih, soalnya gua kalau abis minum Hilo langsung ganteng" jawab cakra dengan percaya diri.

namun langsung dibalas pukulan oleh Galih "Halah ngimpi terus, liat itu Gema cakep cakep kaga ke pedean!" ucap galih sambil menatap gema yang hanya bisa geleng geleng melihat tingkah kedua temannya itu.

"Udah udah, berisik banget" Saut dipta yang sibuk memainkan ponselnya

"eh dhim, tadi si Nakula nangis" Ucap Chadra yang baru datang dari kantin.

"iya dim, gua mau nanya gak enak tadinya mau gua ajakin tiktokan siapa tau ketularan pinter" Sahut endra yang membawa minuman rasa coklat ditangannya.

"mending ajakin gua, siapa tau langsung ganteng" Jawab Cakra santai

"ewh" ucap endra kemudian ia berlalu dan duduk disamping Chandra.

"nangis kenapa" tanya Adhimas membuka suaranya, tidak ada intonasi penasaran didalam kalimatnya.

hanya gelengan dan bahu yang diangkat jawaban Chandra dan Endra.

"Kayaknya karena braja, soalnya tadi dia keluar sama braja dari perpustakaan" Gumam Chandra sambil memakan cilok yang ia bawa tadi.

Adhimas langsung pergi menuju perpustakaan, ia sudah paham dengan watak Braja yang suka menggangu kesayangannya itu.

"Lo apain lagi nakula" tatap Adhimas sambil menarik kerah baju Braja.

"Santai, gua ga bakal ngelukain pacar lo itu" ucap braja sambil terkekeh, ia tahu betul untuk menarik Adhimas dibutuhkan umpan yaitu Nakula.

"Nakula lugu ya, uang dia udah diserahin ke gua berdoa aja semoga gak tubuhnya diserahin ke gua" sambung Braja lalu ia pergi menjauhi Adhimas

mendengar kalimat tersebut adhimas mengepalkan tangannya, sambil mengawasi keadaan.

"Eh jay, kamu tau gak katanya anak Ips besok olahraga bareng sama kita" ucap Lia sibuk bergosip dengan jaya

"Ya bagus, gua bisa ngelihat jihan" ucap Jaya sambil mengunyah permen karet.

"Bucin!" jawab Nakula dan Lia serempak sambil tertawa.

"Permisi, Nakula dipanggil sebentar" ucap devandra yang masuk ke kelas lalu memanggil nakula.

tanpa tanya nakula langsung mendatangi devandra diluar, namun otaknya bertanya tanya ada apa pria itu memanggilnya.

"Nakula, kata Adhimas pulang sekolah sama gua" ucap Devandra

"engga dev, makasih ya aku bisa pulang sendiri kok" jawab Nakula santai sambil tersenyum

"mau sampai kapan La? kasihan Adhimas ga pernah lu tengok sama sekali dan lu pura pura buta sama apa yang udah adhimas lakuin ke lu" ucap devandra putus asa lalu ia menjauh menuju lorong

apa iya adhimas benar benar menyukainya?
ini sudah 3 tahun sejak pria itu menyatakan cinta, akankah tetap sama?

_______________  𖣠  𖣠  𖣠__________________

here's Jaya!

and as we know, this lia☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


and as we know, this lia☆

jangan lupa vote dan komen ya guys, have a nice day <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa vote dan komen ya guys, have a nice day <3

ADHIMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang