Penjelasan

36 1 0
                                    


Hakikat utama dalam hubungan adalah kejujuran

Rifki. Panggil Abah

Dalem bah, pripun?  Jawabku

Sini ikut abah ke ruangan kyai. Aku hanya mengangguk dan mengikuti abah di belakang

Ruang Abah

Duduk. Suruh Abah tanpa menoleh kepadaku aku segera duduk di kursi depan abah

Sedang abah berdiri menatap kaligrafi ukir kayu di didekat jendela lebih tepatnya membelakangiku.

Nuwun sewu enten kepentingan nopo bah?(maaf ada apa bah?) tanyaku penasaran melihat wajah abah yang tak mengenakan di pandang membuatku takut.

Kamu sudah jadi suami dari putri kesayanganku, Abah hanya tidak ingin kamu melukai hatinya karena lukanya luka abah juga.

Nggeh bah, Insya Allah Rifki akan selalu menjaga Mala.

Dan jangan sok berkuasa disini aku tidak mengizinkan kamu menjadi pimpinan kyai, karena dalam kamusku menantu tak berhak menerima jabatan itu! Hanya putraku yang harus mewarisi kepemimpinan pondok pesatren ini.  Katanya tegas tanpa penolakan..

Astagfirullah, gumamku kaget tentu bagaimana bisa seorang agung, kyai terhormat berkata sedemikian pada menantu yang bahkan belum genap seminggu di kediamannya.

Abah Rifki tidak pernah punya pemikiran sedemikan, Rifki hanya menantu disini dan tidak berhak mencampuri urusan dalam kepemimpinan bila ilmu Rifki bisa digunakan di sini saja saya sudah besyukur. Jawabku tenang

Bagus, dan ingat jangan sampai ada orang yang tau hal ini, aku tidak akan memaafkanmu jika itu terjadi. Imbuhnya semakin membuat suasana mecekam.

Nggeh bah.

Sudah sana keluar aku tidak sudi kamu berlama-lama disini. Usirnya

Aku hanya mengangguk dan pamit meninggalkan ruangan Abah

Ya Allah apa salahku, kenapa mertua ku sebenci itu padaku, lirihku berjalan menuju mushola dalem.

Allahu Akbar Allahu Akbar.

Adzan duhur sudah berkumandang semua santri dan santriwati berbondong-bondong menuju Masjid pondok yang berlantai 2 katanya Masjid ini muat lebih dari 2000 orang, namun sayang karena letak pondok yang di pedalaman membuat peminatnya tak lagi banyak namun begitu masih ada sekitar 1000 lebih santri juga santriwati yang menimba ilmu disini.

Karena Abah sedang ada pengajian di Semarang tadi setelah menceramahiku, maka akulah yang berdiri di barisan terdepan para santri untuk menjadi imam solat duhur berjamaah pertama kali di pondok ini.
Setelah usai solat, rutinitas pondok setelah duhur adalah pembacaan kitab Ta'lim muta'lim sedikit banyak dasar adab menuntut ilmu harus tetap  diajarkan karena sangat penting pemahaman mendasar yang benar agar kedepannya ketika praktek di Lingkungan sekitar tidak keliru dan menuai pembicaraan tidak mengenakan.

Assalamu'alaikum wr.wb

Anak-anak disini ada yang belum kenal saya? Tanyaku pada pata santri

Wa'alaikum salam wr.wb. Jawab mereka kompak membuat riuh masjid menjadi ramai.

Alhamdullilah sudah ustadz Rifki Baihaqi suami dari neng Mala. Imbuh mereka tak kalah kompak.

Baik Alhamdullilah kalau begitu,mari buka kitabnya sampai dihalaman berapa?   Tanyaku pada mereka karena jujur ia baru pertama membuka kitab ini setelah sekian lama.

30 menit kemudian ahirnya rutinan mengaji usai, aku segera menuju dalem untuk makan siang juga bertemu bidadariku.

Assalamu'alaikum? Salamku memasuki ruangan

Wa'alaikum salam A'. Jawabnya setengah berteriak dari arah dapur.

Kutuju tempat itu,sepertinya bidadari tak berniat menyambutku.

Sayang, ucapku menepuk pundaknya yang sedang menggoreng ayam

Astagfirullahaladzim kaget A',sampe aku merinding.

Aku hanya tertawa mendengar gerutuannya, Abisnya kamu dek suami pulang gak ada niatan nyambut gitu kitakan penganten baru.

Hehe maaf ya A' ,aku lagi nyiapin masakan kesukaan Aa' tadi abis duhur aku vc umi dan dikasih tau deh belum selesai si Aa' udah pulang aja. Jawabnya panjang lebar

Oh gitu....

Loh jawabanmu A' bikin panas aja istri udah cape masak,masak iya ga dihargai jabannya ga ada lebih nylekit lagi emang? Protesnya nyrocos tanpa jeda,oh apa itu dia menangis Astagfirullah.

Sayang bentar deh A'a belum selesai ngomong udah dipotong aja sini duduk bentar. Kutuntun dia menuju kursi pelan kuhapus air matanya.
Kalo suami ngomong didengerin jangan di potong mulu maksud A' tadi oh gitu pantes aja sampe keringetan capek gitu. Ucapku mengusap kepalanya dan mencium kelopak matanya sayu persatu bergantian.

Udah jangan nangis lagi ya sayang.

A'a Mala malu, haha apa ini wajahnya memerah dan mendusel-dusel di dadaku geli tapi nyaman.

Yaudah A' mau bersih-bersih dulu kamu selesein masaknya ya zaujaty. Dia hanya mengangguk malu tanpa mau menatapku.













❤❤❤❤❤❤❤

Gimana buat part ini?? Udah baper belum 😂

Sampe ketemu di next part ya sayang. Jangan lupa vote comend,share juga kalo kalian suka.

Makasih 😘

luka Hati UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang