Aris

21 20 9
                                    

" Lakukan sebisamu, dan dengan caramu sendiri"

dua minggupun berlalu,  Siska, Niken dan rekan yang lainnya sedang sibuk-sibuknya mengurus majalah yang ia garap.  sepertinya mereka sedikit kesulitan untuk mengumpulkan semua data dan narasumber yang ada.

Siska yang sedang merebahkan dirinya di atas kasurnya yang empuk pada malam itu sedang memainkan handphonenya. ia bingung harus membuka sosial media apa,  instagram sudah ia buka,  line juga sudah.  entah mengapa dirinya ingin memencet aplikasi  facebook.  kalian pasti heran,  pada tahun seperti ini apakah masi efektif untuk memainkan sosial media tersebut?

Siska langsung memencet aplikasi itu dan mulai mengscroll beranda facebook.  lalu Siska juga memencet tanda pertemanan dan mengeceknya.  seketika, ia terheran melihat dari antara banyaknya yang meminta konfirmasi pertemanannya,  ia melihat satu akun yang tak asing.
"saka? " bicaranya dalam hati.  kemudian ia mengecek akun itu dan benar dugaannya.  ia adalah laki-laki yang membuat dirinya sering bertanya-tanya sendiri.

" duh,  konfirmasi ga ya? "

"gausah deh, uda ga pake facebook jugaan"

" eh tapi kenapa dia nge-add gue pake facebook?  kenapa ga line atau instagram? "

" konfirmasi aja deh"

Setelah berpikir panjang akhirnya Siska mengkonfirmasi pertemanan di Facebook dengan Saka. Setelah ia benar-benar bosan dengan handphone nya,  ia mengunci layar handphone dan memejamkan matanya.  namun 5 menit kemudian,  handphone Siska bergetar dan terdengar suara notifikasi line.  Siska membuka handphonenya dan menatap layar dengan seksama

"Aris ?! "

Ia mengingat nama itu,  Aris adalah teman SDnya dulu yang juga teman SMPnya saat ini namun berbeda kelas dengan Siska.  setelah menimbang-nimbang akhirnya ia membalas pesan dari Aris.

" kenapa ris ?  tumben"

" engga sis,  iseng aja chat lo.  ya sekalian ada yang mau gue omongin sih"

" oh serius ?  gimana ? "

Setelah hampir terus menerus saling berbalas pesan singkat dan melakukan basa basi, akhirnya arispun mengatakan tujuan ia mengirimkan pesan singkat kepada Siska.

" Sis,  gini  deh.  langsung ke point aja ya.. "

" iyaa boleh,  kenapa ris ? "

" lo kenal saka ? "

" saka yang mana ya ris,  sori gue ga terlalu tau nih yang mana lo maksud hehe "

" lo gimana si,  itu anak 9C yang jago pake kamera"

" oh,  kayaknya si gue tau.  cuma ga kenal.  kenapa ? "

" dia temen baik gue,  dia suka sama lo.  udah sebulanan ini dia naruh hati sama lo dan diem-diem ngagumin lo"

Ketika membaca pesan singkat dari Aris,  jujur Siska mengembangkan senyumnya.  ia menghargai jika ada yang suka padanya namun ia tidak memiliki rasa kepada laki-laki itu.  kemudian Siska melanjutkan percakapannya dengan Aris melakui pesan singkat itu.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang