" Banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya kamu. "
Saka tiba di rumahnya sekitar 1 jam yang lalu. ia bergumam kembali dalam hati
" apakah aku harus mengungkapkannya besok? "
" bagaimana kalau dia tidak menerimaku? "
" apapun itu, aku tetep mengungkapnyannya esok. aku harus siap apapun yang terjadi"
Saka mempertimbangkan apa yang akan ia lakukan. apakah tindakan yang di lakukannya kali ini tepat? apa Saka benar-benar siap dengan kenyataaan esok hari?
***
Siska mengambil handphone nya dan segera memencet nama Niken di kontaknya. sudah berulang-ulang kali Siska menghubungi gadis itu namun tak kunjung di angkat atau berbalik." Ken, ayo angkat dongg.. gue mau minta maaf nihh"
Siska pasrah, Niken tidak mengangkat telponnya. apa yang harus ia lakukan sekarang? sepertinya ia harus pergi ke rumah Niken untuk meminta maaf kepadanya. Siska yang belum mengganti bajunya segera pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah Niken.
" Dik, bilangin gue pergi ke rumah Niken ya sama mama! "
" tumben, biasanya juga Niken yang ke sini"
"iyanih, gue yang ada urusan. daa..."
" oke, hati-hati kak"
Siska sudah memesan abang grab untuk mengantarnya ke rumah Niken. sebenarnya jarak rumah mereka tidaklah jauh, hanya membutuhkan waktu 10 menit. namun sayangnya kali ini di rumah Siska benar-benar tidak ada kendaraan sama sekali sehingga ia terpaksa menggunakan grab.
"NIKEN!!! " teriak Siska dengan kencang.
" KENN!!"
setelah memanggil dengan kencang, akhirnya ada yang membuka pagar rumah Niken. Disana terlihat Niken yang masi menggunakan seragam dengan rambut acak-acakan menatap Siska dengan bingung.
" eh, lo ngapain ke sini sis? huahemmm.."
" yaa itu, gue mau minta maaf" ucap Siska dengan lesu.
"minta maaf? soal apa? eh lo pake apa kesini? lo ga bawa motor?! " Niken yang begitu sadar bahwa sahabatnya itu seorang diri dan tidak membawa kendaraan langsung mengajaknya masuk dan melanjutkan perbincangan di ruang tamu milik Niken.
" yampun, gue kira lo ada apa. udah gue ga marah sama lo. tadi rada kesel aja tapi sekarang uda gapapa"
" serius lo ga marah sama gue? abisnya gue telpon lo ga angkat telpon gue" ucapnya sedih.
"itu gue ketiduran hahahaha" Niken tertawa tanpa dosa.
"yaah lo mah! yaudah sekali lagi gue minta maaf ya ken, gue gaada maksud sedikitpun buat ngomong gitu tadi"
"udahh udahh gausah di pikirin. tapi sis, gue mau nanya serius sama lo"
Perkataan yang di lontarkan Niken membuat Siska kurang nyaman. ia takut pertanyaan yang di lontarkan Niken menyangkut tentang Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
Teen Fiction- First Story, follow yuk buat support❤- - Cerita ini di tulis berdasarkan pengalaman asli author hihi- *** Bercerita tentang penantian seorang gadis untuk mendapatkan kembali cinta dari seorang lelaki yang pernah di tolaknya. Cerita ini dimulai d...