Ups, menolak !

20 9 5
                                    

" Ketika cinta bertepuk sebelah tangan, sudah tidak ada yang bisa di perjuangkan kembali. "

Pagi itu Siska menghampiri Bu Chika di ruang BK.  kali ini ia hanya seorang diri menuju ruang BK. tidak biasanya Siska menelusuri lorong sendiri.  biasanya ia selalu melakukan itu bersama Niken namun kali ini Niken sedang pergi untuk mengurus sparing basket yang akan di lakukan bulan depan bersama sekolah Garuda.

toktoktok...

" Pagi Bu Chika,  bu untuk majalah sudah saya cetak ya.  mungkin nanti ketika selesai ujian majalah sudah selesai"

" wah, good job siska !  ibu tidak salah pilih untuk ketua redaksi.  baiklah nanti ibu sampaikan pada kepala sekolah ya.  terimakasih bantuanmu"

" Sama-sama ibu,  saya pamit pergi ke kelas bu"

" baik siska.. "

Akhirnya pekerjaannya pun selesai.  kini yang harus ia prioritaskan hanya satu yaitu belajar karna ujian kurang lebih 3 minggu lagi.  ia tidak ada mempersiapkan apapun. kini tiba saatnya ia harus memprioritaskan belajarnya.  urusan Saka ?  entahlah mengapa akhir-akhir ini ia tidak kunjung merasa cocok dengannya. terkadang bayangan Dana kerap melintas dalam pikirannya.  bagaimana ia bisa melupakan Dana kalau setiap minggu ia harus ke lapangan basket untuk latihan,  atau setiap ke kantin is bertemu dan berpapasan dengannya.  huhh menyebalkan !

Siska sedikit merasa kesepian kali ini,  ia tidak biasanya berjalan sendirian seperti ini.  kali ini ia akan menyusul Niken ke ruang ekskull basket untuk mencari Niken namun begitu ia ingin mengarahkan kakinya ke ruanh ekskull basket,  Niken sudah berdiri di sampingnya.

"heh,  mau kemana lo ? "

" kebiasaan deh lo ngagetin gue.  ya gue cari lo !  kesepian gue hehe"

" nih anaknya uda di sini hahaha.  oiya btw,  tadi gue ketemu saka"

" oh.. "

Siska hanya mengatakannya dengan datar.  seperti tadi yang sudah diungkapkan, ia sudah merasa kurang cocok dengan Saka mungkin karena Saka juga terlalu cuek sehingga Siska tidak dapat merasakan cinta yang di berikan Saka.

" kok cuma oh ?  bilang yang lain kek"

" ya gue mesti gimana dong ?! "

" padahal nih nanti siang pulang sekolah lo di ajakin  Saka buat foto bareng.  asik bangetttt"

" gue gamau. "

" loh,  kenapa ?!! "

" ya kalau gue bilang gamau,  ya gamau.  gue ngerasa ga cocok aja sama dia" keluh Siska dengan malas.

" ya itu karna lo belum nyoba buat nyakinin diri lo untuk nerima Saka masuk dalam hidup lo ! "

" bodo amat,  gue gasuka.  dah ayok ke kelas"

Siska merasa moodnya berantakan.  kenapa ia seperti merasakan ilfeel terhadap Saka ?  laki-laki cuek itu seperti tidak benar-benar melakukan pendekatan dan memberikan sentuhan cinta padanya. bagaimana Siska dapat menyukai Saka ?

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang