BRAK!
gue banting pintu ruangan yang baru saja gue masukin dan ngatur napas gue. anjir, kejar-kejaran sama eline nguras tenaga juga ternyata.
gue membalikkan badan munggungin pintu dan akhirnya buka mata gue yang daritadi gue pejam karena semuanya jadi berbayang setelah gue berhenti lari.
"lo ngapain?"
"LAH!?" ritme jantung gue yang tadinya udah agak normal jadi cepet lagi karena kaget, mata gue nangkep liam duduk di bangku piano ngeliatin gue datar.
"ngapain lo disini?" tanya gue.
liam muter mata dan balik ngeliatin piano, "gue nanya duluan tadi. lo ngapain?"
"gue dikejar eline."
"nyolong ciki lagi dari kantin?"
gue muter mata, "sok tau."
bisa gue liat liam gindikin bahunya, "tabiat lo, kan?"
gue jalan cepet ke arah liam dan dorong pundaknya, "jangan sempet, gue tatar muka lo, ya."
liam cuma mendengus pelan.
gak mau lama-lama di satu ruangan bareng dia, gue balik badan dan berniat keluar dari ruang musik.tapi, tiba-tiba liam narik gue sampe gue duduk di samping dia, di bangku piano yang sama.
"stay."
gue nengok, "hah?"
"stay," kata liam lagi.
"kenapa?"
liam menghembuskan napas dalam dan pejamin matanya, "just stay."
gue diem, nurutin kata-kata liam.
OH IYA ASTAGA GUE BELOM KENALAN!
nama gue.. coba tebak.
AH LAMA NEBAKNYA. nama gue queenta niello. cewek. umur 18, yep. jomblo ofkors. selebihnya, nilai sendiri deh.
udah hampir tiga menit gue duduk di samping liam. DAN, kita berdua diem-dieman. gue nunggu dia buka pembicaraan, anjir.
selain tiga menit diem-dieman, gue baru sadar satu hal lagi.
udah tiga menit liam genggam tangan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG MUSIK ft. Liam Payne [ODS;4]
Fanfic"stay," kata liam lagi. "kenapa?" liam menghembuskan napas dalam, "just stay." [4/5 dari ONE DIRECTION SERIES] [COMPLETED on 31st of January 2020; 20.48]