Meneladani Bakti Ulama Pada Orangtuanya

4 0 0
                                    

MENELADANI BAKTI ULAMA PADA ORANGTUANYA

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Wahai saudariku…yang semoga selalu dirahmati Allah, tahukah kalian bahwa perkara berbakti kepada kepada orangtua merupakan perkara yang mulia lagi agung. Dan sudah sepantasnya bagi saudariku yang senantiasa berpegang teguh dengan agama ini, untuk mengetahui serta memahami apa saja hak-hak orangtua yang seharusnya kita penuhi. Terlebih lagi jika kita telah mendapati kedua orangtua kita sudah dalam keadaan tua, tak punya daya dan tenaga sebagaimana ketika mereka masih muda.

Ketahuilah, Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk berbakti kepada orangtua serta tidak menyakiti perasaan mereka meski dengan ucapan, apalagi dengan perbuatan. Allah Ta’ala berfirman dalam ayat-Nya,

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (24)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya, karena mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Israa’: 23-24).

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat ini,
“… dalam ayat ini Allah menggandengkan antara ibadah kepada-Nya dengan perintah berbakti kepada kedua orangtua. Allah Ta’ala berfirman, “dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak..”, sebagaimana dalam ayat-Nya yang lain, “bersyukurlah kepada-Ku, dan kepada keduaorangtuamu, dan kepada-Kulah kamu kembali. “(QS. Luqman: 14).

Dan Allah ta’ala berfirman, yang artinya:
”Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”,
Yaitu, janganlah engkau mengucapkan perkataan yang buruk kepada keduanya, dan ucapan “ah” itu adalah ucapan yang mendekati perkataan buruk.

“dan janganlah engkau membentak keduanya,”
Yaitu, jangan sampai muncul perbuatan buruk darimu yang ditujukan kepada keduanya. Sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Atha’ bin Abi Rabaah tentang ayat tersebut, yaitu “janganlah mengibaskan tanganmu kepada keduanya.”

Tatkala Allah melarang seorang anak untuk berucap buruk ataupun berperilaku buruk , maka Allah memerintahkan anak untuk berkata yang baik dan berbuat yang baik. Allah ta’ala berfirman, yang artinya
“dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”,
Yaitu, perkataan yang lembut, menyenangkan, bagus disertai dengan sopan santun, penghormatan dan pengagungan kepada keduanya.

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang”
Yaitu, rendahkanlah dirimu di hadapan keduanya dengan perilakumu.

“dan ucapkanlah,’Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya, karena mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’”
Yaitu mendoakan mereka ketika mereka telah tua renta, dan ketika mereka telah meninggal.”

Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang Berbakti Kepada Orangtua

Saudariku, mari kita perhatikan bagaimana seorang shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bernama ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,
‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Aku bertanya,“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?”
Rasulullah menjawab,”Sholat tepat pada waktunya.”
Aku bertanya, “Lalu apa lagi?”
Beliau menjawab,”Berbakti kepada orangtua.”
Kemudian aku bertanya lagi,”Lalu apa lagi?”
Beliau berkata,”Berjihad di jalan Allah.”’
(HR. Bukhari dan Muslim)

Istiqomah Until Jannah [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang