OTW tapi Bohong

2 0 0
                                    

Orang Tua Bilang Lagi OTW, Padahal Bohong

Ketika ditanya, “Sudah sampai mana?” Dijawab, “Lagi OTW.” Padahal masih di rumah, lagi ambil handuk, persiapan untuk mandi.

Ini bohong gak yah? Bilang “On The Way”.

Mending jujur aja deh.

Kalau jadi orang tua, sekaligus mengajarkan anak di rumah untuk berlaku jujur.

Siapa yang sering seperti ini?

Padahal dilihat anak di rumah loh!

Gak boleh bohong!

Menurut Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, bohong (kadzib) adalah,

‎الإِخْبَارُ عَنِ الشَّيْءِ عَلَى خِلاَفِ مَا هُوَ، عَمْدًا كَانَ أَوْ سَهْوًا، سَوَاءٌ كَانَ الإِخْبَارُ عَنْ مَاضٍ أَوْ مُسْتَقْبَلٍ

“Mengabarkan sesuatu berbeda dengan kenyataan, sengaja ataukah lupa (tidak sengaja), baik pemberitaan masa lalu ataukah masa akan datang.”

Allah Ta’ala berfirman,

وَيْلٌ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ

“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa.” (QS. Al-Jatsiyyah: 7). Affakin artinya berdusta dalam perkataan, atsiim artinya dusta dalam perbuatan. Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. 824.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda munafik ada tiga: jika berbicara, dusta; jika berjanji, ingkar; jika diberi amanat, ia khianat.” (HR. Bukhari, no. 33 dan Muslim, no. 59)

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

ُأَعْظَمُ الخَطَايَا الكَذِبُ، وَمَنْ يَعَفَّ يَعُفَّ اللهُ عَنْه

“Sebesar-besarnya dosa adalah dusta. Siapa yang menjaga diri dari yang haram, ia akan diberikan penjagaan oleh Allah.” (HR. Abu Nua’im dalam Al-Hilyah, 1:138)

Yuk biasakan jujur, apalagi untuk mengajarkan anak-anak kita di rumah.

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Istiqomah Until Jannah [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang