AILY || Twins

chapter 02

Alyscha: Seorang putri kesayangan sang raja-- itu ternyata memiliki banyak pembenci akan sikap dan tutur kata yang sering Alyscha cetuskan kepada sang lawan. Hingga, berujung begitu fatal.

Dan tanpa sadar, kalimat sederhana yang keluar dari mulut Alyscha pun mampu membuat gadis itu berakhir sangat tragis. Karena rasa tidak suka, ampuh menggelapkan pandangan para pembenci yang tidak memiliki penawar untuk meluaskan ruang 'maaf'

Aily: Anak terlantar yang tidak memiliki rasa benci kepada sang ayah-- batinya hanya di penuhi, 'ingin tahu dan balas dendam'. Akan kepergian saudara kembarnya.

Membiarkan banyak pasang mata menilai sikap ramah penuh keberanian yang ada di dalam dirinya. Mengabaikan para penghalang jalannya ke arah kebenaran.

Karena tujuannya hadir di kehidupan mereka hanya ingin mencari keadilan untuk saudaranya. Jikapun, perlindungan ataupun melindungi tidak ada pada diri Aily.

Dipta: Ksatria yang memiliki jiwa optimis dalam menyusun rencana di luar nalar-- semakin membuat banyak orang yakin, jika ketampanan bukanlah nomor satu.

Apalagi, sikap yang di tunjukkan Dipta semakin membuat para insan mengikuti cara hidup pemuda itu. Kejujuran dan kebohongan itu wajib diperlukan.

Sayangnya, tidak ada banyak yang tahu-- betapa bejatnya seorang Dipta.

Anna: Bukan seorang pendiam, hanya saja Anna tidak banyak bicara seperti teman-temannya. Karena gadis itu ingin menghindarkan diri dari masalah yang terus-menerus melibatkannya.

Padahal, Anna hanya diam tidak melawan saat dihadapkan langsung oleh sang putri. Tapi kenapa tuduhan itu terus mengarah pada, Anna?

Apa hanya karena video singkat itu?

Prisyl: Penyihir yang memiliki segudang mantra jahat untuk menghasut para sekutu-- untuk membisikan kalimat palsu pada insan di sisinya. Karena prisyl begitu senang melihat kekacauan di sekitarnya. Dan bukan Prisyl namanya jika dia tidak suka mengadu domba.

Akan kebebasan yang gadis itu terima dari orang dewasa, membuat Prisyl semakin menjadi-jadi. Karena pertolongan pasti Prisyl dapatkan.

Sean: Pemuda biasa yang begitu dermawan. Memiliki banyak penggemar di kalangan para kaum hawa. Begitu obses terhadap satu hal yang sulit Sean gapai. Sampai, perilaku buruk tanpa sadar Sean perlihatkan-- untungnya, hanya sepasang mata yang melihat. Tidak membuat Sean merasa gundah gelisah akan hal itu.

Dan, banyak dari mereka yang tertipu akan kalimat manis yang keluar dari mulut Sean.

🌻

Terima kasih!!