Kalimat seperti apa yang akan keluar dari mulut orang tua kalian-- saat diri kalian belum tiba di rumah saat malam hari? Apalagi, 'waktu' kalian lupakan. Padahal, usia di bawah umur masih melakat di status kalian.
'Kau tidak ingin pulang?'
'Kau ingin namamu di coret dari kartu keluarga?'
Atau,
'Pulanglah saat kau sudah mendapat uang dari jual diri!'
Mungkin masih banyak sekali yang akan keluar dari mulut orang tua kalian. Entah itu sebagai peringatan, atau sebagai ancaman--agar kalian sadar, jika terlalu hanyut dalam pergaulan malam itu tidak baik. Tapi, ada beberapa orang tua yang membebaskan buah hati mereka untuk mengumbar tubuh di hadapan para pecandu napsu semata.
Karena, bagi para anak di bawah umur-- larangan itu akan semakin diabaikan. Melanggar aturan adalah permainan yang paling menyenangkan bagi seorang anak. Tidak peduli betapa menyakitkan saat penyesalan itu tiba. Yang terpenting, kepuasan singgah di dalam diri mereka.
Sama halnya dengan dua insan yang tengah memanfaatkan waktu malam mereka bersama, tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Karena pengawasan tidak akan mereka dapatkan dari para orang dewasa yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing-- tanpa tahu apa yang di lakukan anak-anak mereka.
Entah kenapa, bagi orang dewasa-- pekerjaan adalah faktor utama mereka. Jika mereka tidak bekerja, merekapun tidak akan mendapat penghasilan. Mereka juga tidak sanggup melihat anak-anak mereka kelaparan. Karena, mereka pernah berada di kehidupan tanpa memiliki apapun. Dan itu sungguh menyakitkan jiwa.
Walaupun seperti itu, tidak seharusnya orang tua memberi seratus persen kepercayaan itu pada sang anak. Karena hal buruk akan di anggap baik bagi seorang anak yang sudah terlanjur terjerumus ke pergaulan tidak baik.
"Tidak bisakah kau menjadi milikku malam ini saja?" Suara berat yang menyapa pendengaran mampu membangunkan gairah mendalam untuk sang lawan bicara.
Sekilas mengecup leher jenjang, penuh aroma meneanangkan-- sebelum membuka suara kembali. "Kau selalu bersamanya, padahal aku yang menginginkan mu."
"Kau tidak memiliki cukup banyak uang untuk membayar ku." Rendah gadis itu yang benar-benar lemah. Karena, air yang membasahi tenggorokan mampu meliarkan pikiran. Apalagi, sentuhan dari tangan kekar di paha mulusnya yang mulai berani naik hingga membuat napas gadis itu tertahan.
"Apa hanya itu yang ada dipikiranmu?" Godanya, tanpa menghentikan tangannya yang terus memainkan hasrat sang gadis. Agar, gadis di dalam dekapnya menyerah, dan memberikan hal berharga itu padanya.
Jikapun penolakan itu di lakukan, sang pemuda akan tetap menjadi pemenangnya malam ini. Karena, pengaruh obat itu segera menguasi tubuh gadis cantik penuh keelokan tiada tara-- hingga pemuda itu sangat menginginkannya.
"Ka-karena dengan u-uang, aku bi-sa membeli a-pa yang a-ku mau." Balasnya yang berusaha menahan gairah. Karena mau bagaimanapun, gadis itu tidak akan sudi memberikan tubuhnya pada pemuda yang terus saja membuat jiwanya sulit dikendalikan.
"Maka dari itu, aku akan memberimu segalanya. Tapi dengan syarat, kau harus melayani ku." Terus menggoda, tangan pemuda itu mengusap lembut belahan sang gadis-- dengan menyempatkan menghirup dalam aroma leher jenjang itu.
Hingga desahan lolos dari mulut sang gadis yang sungguh tidak lagi bisa menahan rasa nikmat penuh paksaan dalam tubuhnya. Tetapi, gadis itu masih berusaha untuk sadar-- mencari cara untuk lepas dari serigala buas yang terus mendekap tubuh kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILY || Twins
General FictionPergi tanpa pamit mengharuskan Aily turun tangan langsung-- mencari dalang utama dari tragedi yang telah menimpa saudara kembarnya. Jika kabar itu tidak sampai di pendengaran Aily . . kemungkinan besar, Aily tidak akan menginjakkan kakinya di tempat...