03| Agency

6.3K 1.1K 212
                                    

Sudah satu bulan berlalu Hana bersama dengan 12 lelaki yang tingkah laku dibalik layarnya macam monyet lepas. Serandom itu memang, Hana sudah agak terbiasa dengan teriakan, baku hantam, ataupun umpatan kasar disekelilingnya ketika ia bersama orang-orang ini.

Dan mereka juga sudah nyaman dengan kehadiran Hana. Ibaratnya, Hana itu pelengkap. Cocok gaya keibuannya dengan Choi Hyunsuk, dan bisa jadi ayah juga seperti Park Jihoon. Pelengkap leader, bahkan mereka merasa pemimpin dalam grup ini ada tiga.

Seperti hari-hari sebelumnya, mereka menjalani hari seperti biasa. Bangun, makan, gelud, teriak-teriak, atau numpang salto ke agensi. Hari ini, Hana dibangunkan oleh teriakan Jihoon.

"HANAAA BANGUN! ANAK CEWE GAK BOLEH KEBO ENTAR GAK DAPET JODOH!"

Sesuai kemauan Hana, ia menyuruh anak-anak ini untuk tidak bersikap segan kepadanya. Juga melarang mereka yang umurnya dibawah Hana untuk memanggilnya dengan embel-embel 'Noona'. Tapi Junghwan yang paling bayi dan sopan walaupun blangsakan macam kakak-kakaknya memanggilnya dengan panggilan 'Kak Hana'. Ada juga yang memanggilnya dengan 'Kakak Cantik', siapa lagi kalau bukan Doyoung, si buaya teume.

BRAK

Merasa tidak ada pergerakan dari pemilik kamar, Jihoon malah mendobrak pintu yang bersamaan dengan itu terbuka. Lantas ia menabrak Hana dan jatuh ke lantai bersama. Tidak tindihan kok, posisi mereka berdua ada dilantai.

"JIHOON ANJENG NGAPAIN SIH?!"

"Abisnya lo gak ada tanda kehidupan makanya gue dobrak."

"Dasar gila."

Hana berdiri, meninggalkan Jihoon yang masih berada ditempatnya. Ia menuju dapur, mendapati Doyoung dan Mashiho yang siap dengan masakannya.

"Halo kakak cantik, selamat pagi sayang."

Bukan Mashiho.

"Gue colok pake piso mulut lo, mau?"

Melihat Hana yang mengambil alih pisau yang dipegang Mashiho, Doyoung langsung tertawa canggung khas dirinya.

"Cio mau masak apa?"

"Nasi goreng aja, Han. Biar cepet soalnya anak-anak kek udah mau mati gitu."

Mashiho menunjuk teman-temannya yang sekarang drama seperti akan mati kelaparan. Hana menghela nafas, sudah biasa. Mashiho dan Doyoung merupakan juru masak disini. Hana hanya membantu, tidak mungkin kalau dia ikut tindih-tindihan atau gelut bersama yang lainnya di ruang tamu sana.

Sebenarnya malas juga sih masak, tapi pilihan satunya Hana tidak mau. Gak mungkin dia mau ikutan Asahi melamun.

Jadi dia masak saja. Membantu Mashiho memotong bawang dan mengawasi Doyoung yang kini menyiapkan alat-alat untuk memasak. Mengabaikan orang-orang alay didepan sana yang mau mati kelaparan.

"Tolong.. tolong aku.. aku mau mati sebentar lagi kalau tidak diberi sesuap nasi.."

Tau kan siapa? Jeongwoo.

Bukan dapat hujatan, Jaehyuk malah mendukungnya,"kalau begitu aku juga, aku mau mati juga sebentar lagi."

"Baiklah hyung, mari kita bertemu di surga nanti."

"Mari," Jaehyuk dan Jeongwoo yang drama terkapar dilantai bermotif kayu itu saling berpegangan tangan. Mata mereka seakan benar-benar ingin tertutup sekarang.

Seperti drama, agar adegannya dramatis.

"Mata mati mata mati pala lo!" julid Jihoon.

Junkyu tertawa,"pede banget lagi bilang mau ketemuan disurga."

[i]Treasure Effect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang