10

40 18 2
                                    

*jangan lupa Vote sebelum membaca ya biar gak lupa hehe

*jangan lupa komen juga :)

Happy reading...

    Pagi ini cuaca sepertinya tidak mendukung, terlihat dari awan yang mendung disertai gerimis kecil yang mungkin akan menjadi lebat dan itu membuat hampir semua orang malas keluar rumah dan memilih melanjutkan tidurnya, tapi itu hanya berlaku bagi mereka yang tidak punya aktivitas diluar, sedangkan yang mempunyai aktivitas diluar tentu saja harus segera bergegas berangkat sebelum gerimis berubah menjadi hujan lebat seperti halnya Thania dan Valen.

"Weh bang ayo dong cepetan! Jangan lelet napa si udah gerimis itu."  Ujar Thania saat melihat Valen yang dengan santainya masih memakai sepatu.

"Bawel! Gerimis juga kaga bakal ngigit Thania, lagian gua mau bawa mobil kok bukan motor. "

"Ya udah pokoknya cepetan, gua belom ngerjain pr mtk bang mana pelajaran pertama lagi."

"Pantesan lo minta cepetan, pr tuh kerjain dirumah bukan disekolah, semalem ngapain aja?. "

"Nonton drakor hehe." Ujar Thania cengengesan.

"Makan tuh drakor." Balas Valen sambil menoyor kening Thania lalu melewatinya menuju mobil pajero sportnya.

Thania pun mengelus keningnya sambil menggerutu dan segera berlari menyusul abangnya.

*
*

    Jika biasanya Leon membawa motor ninja kesayangannya berbeda dengan hari ini ia membawa mobil nya tentu saja karena gerimis, ia juga tidak mau kehujanan dijalan atau paling tidak kecipratan kubangan air oleh pengendara lain.

"Mah, Pah, Leon berangkat sekolah dulu ya." Pamit Leon pada orang tua nya sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Sheila abang berangkat dulu ya, kamu jangan nakal." Ujar Leon pada adiknya sambil mengusap rambutnya setelah salim.

"Iya abang sheila janji gak nakal." Sahut Sheila.

"Hati-hati Leon, jangan ngebut." Ujar Mamahnya.

Sesampainya disekolah Leon memarkirkan mobilnya di sebelah mobil avanza. Saat hendak turun ia melihat Thania dan Valen yang sedang berjalan menuju lobi sekolah dan seperti biasa keduanya tengah terlibat percakapan yang sudah pasti isinya perdebatan semua terlihat dari raut wajah Thania yang kesal dan terkadang memukul bahu Valen. Ia pun segera turun dan menuju kelasnya.

"Abang jangan lupa nanti pulang sekolah anter gua ke toko buku, gua mau beli novel." Ujar Thania.

"Naik taxi aja gih, gua mau futsal tau, kalo gak minta anter oppa khayalan lo aja tuh kan banyak."

"Mana bisa njirr, mereka sibuk dikorea kali." Thania mulai kesal.

"Halu aja terus! Sampe gua jadi presiden." Ujar Valen greget.

"Pokoknya gak mau tau nanti anterin titik gak pake koma, lagian dengerin nih ya halu itu nikmat!." Ujar Thania sambil memukul bahu Valen kemudian pergi begitu saja.

"Sinting dasar!." Umpat Valen kesal sambil mengelus bahunya, untung adik coba kalau bukan.

*
*

"Weh bagi contekan mtk dong." Ujar Thania pada Gisel.

"Gila lo! baru datang bukannya ucap salam malah minta contekan." Ucap Gisel kesal dengan mengeluarkan bukunya dari laci mejanya dan memberikannya pada Thania.

"Panutan gua tuh." Ucap Bobi sambil mengajak Thania tos dan tentu saja langsung dibalas oleh Thania sambil tertawa.

"Tumbenan lu belom ngerjain pr, biasanya juga rajin, ngapain aja semalem?." Tanya Adit
Saat ini mereka memang tengah berkumpul di meja Gisel dan Thania.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang