Vote dulu ya sebelum baca biar gak forget wkwk :)
Saat ini keluarga Wilson tengah menikmati sarapan paginya ditemani suara rengekan kecil dari Sheila yang ingin pergi ke sekolah TK diantar abangnya.
" Bunda ela mau cekolah baleng abang, " Rengek Sheila sambil menarik lengan baju bundanya.
" Nanti abangnya telat sayang, Sheila bareng sama ayah aja ya sayang " Mendengar jawaban bundanya Sheila menangis dan akhirnya Jasmine mengangkat Sheila yang dikursi ke pangkuannya mencoba memberikan pengertian kepada anak bungsunya dengan lembut agar mengerti, begitupun dengan ayahnya.
" Gak apa-apa bun, Sheila dianter sama Leon aja, Sheila jangan nangis lagi ya berangkat nya sama abang " Sheila menangguk dan berhenti menangis lalu turun dari pangkuan bundanya menghampri Leon.
" Belangkat sekalang aja abang, nanti abang telat " Ujar Sheila sambil menarik baju Leon, Leon pun mengiyakan, memakai tas nya yang tadi disampirkan dikursi, lalu mengambil tas Sheila dan mengandeng tangannya, kemudian berpamitan kepada orang tuanya.
Jika dirumah Wilson sarapannya ditemani rengekan Sheila, berbeda dengan rumah keluarga Thania yang justru ditemani perdebatan Valen dan Thania, membuat Lisa menghela nafasnya jengkel sedangkan ayahnya terlihat menyesap kopinya dengan santai sudah biasa dengan hal itu, hanya saja jika keduanya sudah berbicara hal yang tidak seharusnya dibicarakan maka ia akan menegurnya.
" WEHH BANG AYAM GUA ITU YALORDDD, JANGAN DIEMBATT ELAH " Teriak Thania saat Valen mengambil ayam gorengnya.
" Pelit lo anjirr ayam doang juga, mana sepotong doang lagi " Ujar Valen lalu melahap ayam gorengnya.
" UDAH TAU TINGGAL SEPOTONG NGAPA LU EMBATT " Teriak Thania lagi dan lagi, membuat Lisa memutar matanya jengah.
" Thania jangan teriak- teriak ini rumah sayang bukan goa " Ujar Edo.
" Yaelah yah, Thania kan dah biasa tinggal di goa mangkanya begitu " Thania yang mendengar ucapan Valen mendelik kesal, dan memukul bahunya Valen berulang kali hingga membuatnya meringis kesakitan.
" ANJIRR WOYYY SAKIT GILAA " Teriak Valen sambil mencoba menahan serangan bertubi dari Thania, Thania sendiri justru tidak peduli dengan teriakan dan ringisan Valen malahan dia menambah kekuatannya untuk memukul Valen.
" THANIA, VALEN BERANGKAT SEKOLAH SEKARANG !! MAMAH PUSING LIAT KALIAN BERDUA, YAALLAH RASANYA PENGEN MAMAH MASUKIN LAGI KEPERUT " Teriak Lisa kesal yang membuat keduanya terdiam dan segera menyambar tas masing-masing yang disampirkan dikursi lalu berlari keluar rumah sambil teriak ucap salam, bahkan Edo kini tersedak kopinya ia menepuk dadanya berulang kali untuk meringankannya, sedangkan Lisa memakan makanannya dengan kesal tidak peduli dengan respon ketiga orang itu.
" Anjirr buset dahhh itu emak siapa woyy galak amatt " seru Valen saat keduanya berada di teras rumah dengan napas terengah akibat lari marathon mendadak tadi.
" Emak lu pea pake nanya " ucap Thania sewot.
" Emak lu juga palo lagian lo sih, sarapan doang rusuh " Ujar Valen sambil menoyor kening Thania dan membuat keduanya kembali berdebat bahkan sampai terdengar kedalam rumah yang membuat Edo menghela nafas kasar mendengarnya dan bersiap-siap akan teriakan Lisa selanjutnya, saat ia melihat Lisa yang hendak berteriak.
"VALEN, THANIA MASIH BELOM BERANGKAT JUGA!!! CEPET BERANGKAT GAK USAH DEBAT MULU INI BUKAN CABANG PILPRES " Teriakan Lisa membuat kakak beradik itu segera pergi berangkat sekolah tergesa-gesa dengan Valen yang mengendarai motor sport merahnya sambil membonceng Thania, bahkan helmnya pun belum sempat mereka pakai, sedangkan Edo kini menatap Lisa sambil mengusap dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR
Teen Fiction"Gua gak ngerti kenapa pas gua ngeliat dia tuh gua langsung tertarik gitu aja, tuh cewek ada apanya dah sampe bikin gua tertarik" Leon Wistara Yasa "Gila itu kaka kelas natap gua gitu amat, tapi bikin gua baper gimana dong?" Nathania Valerinna Putri