Part 2

54.7K 1.7K 108
                                    

Pernah mendengar perawan tua? Pasti di pikiran kalian Grace jelek dan tak menarik. Tapi kalian salah, Grace sangat cantik. Grace sangat manis dengan body yang aduhai. Tapi entah kenapa ia tidak pernah tertarik dengan pria.

Dulu ketika muda, ia wanita penggila kerja. Sehingga tanpa sadar, kini umurnya sudah menginjak 29 tahun. Itu bahaya! Bahkan ibunya saja khawatir jika anaknya kelainan.

Grace juga sempat berpikir bahwa ia lesby. Tapi pikiran buruk itu seketika hilang, setelah dirinya melihat sosok Devin di sebuah koran. Pebisnis ganteng yang terkenal. Duda pula! Pasti sudah pengalaman bukan? Sepak terjangnya di atas ranjang sudah tidak di ragukan lagi.

Grace bertekad ingin memilikinya.

Dan entah kenapa karena Devin, Grace mengalami masa-masa puber kembali. Miliknya terasa geli disaat pria itu ada di hadapannya. Seperti sekarang ini. Ingin sekali Grace memeluk tubuh kekarnya itu, serta merasakan desakannya.

Astaga! Sadar Grace!

"Ini kamarmu. Dengar, aku maunya dilayani. Entah itu makanan, atau pakaian. Kamu harus menyiapkan segalanya."

"Melayani di atas ranjang juga boleh." Ujar Grace spontan, lalu segera menutup mulutnya. "Bercanda pak Devin!" Ujar Grace kemudian sambil menyengir kuda.

"Cepat taruh barang-barangmu dan siapkan aku makanan." Ujar Devin dingin, sambil melangkah pergi ke kamarnya.

"Pak Devin ini jual mahal sekali. Padahal wajahnya sudah memerah!" Pekik Grace senang.

****

Dengan memakai kaos tipis kebesaran dan hotpants, Grace bersiul-siul santai sambil menyiapkan makanan yang sudah ia masak. Rambut panjangnya di kuncir ke atas, sehingga membuat leher mulusnya terpampang jelas.

Grace menyiapkan ayam goreng dan sayur asam masakannya di meja makan. Grace merupakan wanita yang cukup pandai memasak.

Selain itu, ia juga mempunyai banyak tabungan dan usaha sendiri. Sangat cocok bukan menjadi calon istri? Tidak merepotkan dan mandiri.

Tapi sayang, dari banyak pria yang ingin mendapatkannya, hanya Devin yang mampu menarik perhatiannya. Pria gay dan impoten itu. Tapi sialannya, pria itu teramat sexy dan tampan!

Terlebih sekarang!

Devin memakai celana training panjang sambil bertelanjang dada. Mengekspos perut kotak-kotaknya, juga dada bidangnya. Sungguh menggoda untuk disentuh! Apa jangan-jangan Devin sengaja memancing gairahnya?

"Suapi aku." Ujar Devin sambil memainkan tablet dan berkutat dengan pekerjaanya.

Grace menganga. Suapi? Suapi? Astagaaa...!!!

Dengan segera Grace memgambilkan makanan dan menyuapinya. Tanpa aba-aba, ia duduk di pangkuan Devin dengan santainya tanpa dosa. Mata Devin melotot. Apa-apaan wanita ini?"

"Supaya lebih gampang. Udah bapak fokus aja dengan pekerjaan. Aku akan menyuapi." Ujar Grace sebelum Devin sempat protes.

Pada akhirnya Devin membiarkannya. Toh dirinya impoten. Tidak mungkin bernafsu juga, meski Grace memiliki badan yang aduhai sexynya.

"Aaaaaa...." Ujar Grace dan Devin menurut saja sambil membuka mulutnya. Ia makan dengan lahap, sambil terus fokus pada tabletnya.

Hingga setelah beberapa suapan, Devin merasakan sesuatu yang mengigit lidahnya. Sesuatu yang pedas! Mungkin Grace tidak tahu jika Devin paling anti dengan cabai.

"Huhhh, kamu memberiku sambal?" Ujar Devin dengan wajah memerah karena kepedesan.

"Kamu nggak bisa makan cabai?"

"Enggak! Minum... ambilin aku minum!" Davin mulai panik.

Grace meletakkan piring itu di meja. Bukannya beranjak turun dari pangkuan dan mengambil minum, Grace justru merapatkan diri. Memagut bibir sexy itu dengan niat mengilangkan rasa pedasnya.

Grace mengabsen setiap gigi yang Devin miliki dengan lincah. Devin membelalak. Setelah sekian lama, ini adalah ciuman pertama yang ia dapat dari seorang wanita.

Panas.
Dingin.
Panas.. itulah yang Devin rasakan.

Meski awalnya ia hendak marah, tapi Devin penasaran dengan rasa ini lagi. Rasa yang sudah lama tidak ia dapat.

Ia pun membalas ciuman itu dengan liar. Menghisap lidah Grace, juga menghisap leher wanita itu.

Mengecup basah telinganya, dan mengigit leher mulusnya untuk membuat suatu mahakarya di sana.

Apa seorang Devin telah bernafsu sekarang?

Grace pun terpejam. Kecupan basah itu terasa semakin gila. Bahkan rasanya, lehernya telah penuh dengan air liur Devin serta tanda kemerahan.

Ciuman Devin terasa semakin turun. Menggelitiknya dengan kenikmatan. Pria itu menyingkap kaos tipisnya, dan mulai mengecup dadanya dengan remasan yang tak tertahankan.

"Ahhh...." Desah Grace yang membuat Devin tersadar, bahwa ia telah berbuat terlalu jauh! Devin melepas dada Grace dari lumatannya, dan menurunkan kembali kaos Grace yang ia singkap ke atas.

Hening! Canggung! Begitulah suasananya sekarang.

Meski miliknya belum sepenuhnya turn on, namun ia merasa ngilu ketika milik Grace duduk tepat di atas miliknya yang loyo dan layu seperti putri malu ketika di sentuh. Devin merasakan seperti ada denyutan kecil. Apa mungkin adik kecilnya mulai bernafas kembali?

"Sudah hilang pedasnya?" Tanya Grace untuk memecah keheningan dan kecanggungan.

"Belum. Aku mau lagi, kamu harus tanggung jawab."

God! Devin menyingkap kaosnya lagi!

Mas Duda Di kejar PerawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang