꒲ ❑᭄ 05. Berhasil

111 41 60
                                    

H A L L O

Apa kabar semuanya? Aku harap baik-baik saja, ya. Huhuhu, yang sudah nunggu My Neighbor up lagi mana, nih? Absen dulu, kuy.

Kalau ada typo kasih tau, ya. Dan seperti biasa, kalau udah tembus 100 komentar, aku langsung up. Kenapa 100? Because, 50 komentar kayaknya terlalu mudah buat kalian.

So, semoga suka, ya.

Bagaimana, ya, rasanya mencintai orang yang juga mencintai kamu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana, ya, rasanya mencintai orang yang juga mencintai kamu?

🏡🏡🏡🏡🏡🏡🏡

Rafka duduk di lantai, bersama teman-temannya yang lain. Alat masak-masakan yang ia punya sudah disingkirkan oleh Caca.

Sisa-sisa tawa masih saja terdengar. Rafka menyembunyikan wajahnya dicerucuk leher Caca. Sedikit menggemaskan. Rafka tampak uring-uringan yang semakin membuat tawa Halim semakin menggema.

"Sebenarnya, sudah lama Rafka kayak gini. Dari SMP, mungkin," papar Caca kepada yang lainnya. "Dulu, ibunya Rafka ngebet banget buat punya anak cewek, sampai Rafka yang kena getahnya. Gue juga kurang tau awalnya kayak gimana sampai-sampai bisa buat Rafka punya tuh mainan cewek. Kalau lagi badmood, Rafka pasti main itu."

"Dan ... manjanya bakalan kambuh."

Caca mengusap-usap pelan rambut Rafka yang kini berbaring di pangkuannya. Nafa dan Putri mengangguk maklum. Sedangkan Samin dan Halim masih asyik mencemooh cowok tersebut.

"Gue kira cool, ternyata loli gini aslinya."

"Asyik, ada bahan ejekan buat besok."

"Lo berdua tuh, ya. Bisa diam nggak, sih, hah? Nggak bisa liat Rafka lagi tidur?" cerca Putri marah. Samin dan Halim kompak menyengir.

"Ya, gimana ya, Put. Secara kan Rafka ini di sekolah cool, karakternya juga kayak jutek," jelas Samin kepada Putri. "Nggak kebayang kan kalau ternyata Rafka punya sisi kayak gini juga. Walaupun kadang Rafka tuh orangnya random, tapi tetap aja nggak bakal ada yang nyangka kalau cowok kayak Rafka gini bakal main kayak gituan."

"Yaudah lah ya, mau gimana pun intinya Rafka tetap ganteng. Mau dia main berbiean juga gue nggak perduli. Cogan mah bebas."

Nafa mengangguk-ngangguk setuju. "Malah gemoy liatnya, kayak bocah."

"Dahlah, capek gue kalau ngomong sama fansnya Rafka, yang ada gue salah mulu," ucap Samin dramatis. Halim merangkul cowok tersebut, memberikan senyuman mengejek.

My Neighbor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang